Mohon tunggu...
Fany Zumrotul Faizah
Fany Zumrotul Faizah Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Universitas Airlangga

Saat ini saya merupakan salah satu mahasiswa Fakultas Farmasi Universitas Airlangga. Saya memiliki hobi di bidang kepenulisan khususnya isu yang menyangkut kesehatan.

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Inovasi Kreatif Tim "POLTARBEE" sebagai Bagian Project Kolaborasi dalam Program PDB Universitas Airlangga 2022

4 Juni 2022   06:55 Diperbarui: 4 Juni 2022   07:04 666
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Inovasi Kreatif Tim POLTARBEE sebagai Bagian Project Kolaborasi dalam Program PDB Universitas Airlangga 2022

Madu adalah cairan alami umumnya mempunyai rasa manis yang dihasilkan oleh lebah madu (Apis sp.) dari sari bunga tanaman (floral nektar) atau bagian lain tanaman atau ekstra floral. Madu diperoleh dari nektar dan endapan manis dari tumbuhan yang dikumpulkan, diproses, dan disimpan oleh lebah madu di dalam sarang lebah. Berdasarkan data Asosiasi Perlebahan Indonesia di tahun 2019, konsumsi madu di Indonesia mencapai 7.000-15.000 ton/ tahun. Namun, produksi madu lokal hanya sebanyak 4.000-5.000 ton/tahun. Hal ini menandakan bahwa Indonesia mengalami kekurangan produksi madu lokal hingga sekitar 11.000 ton/ tahunnya. Selain itu, kebutuhan pasar yang meningkat terhadap permintaan madu juga berkaitan dengan adanya pandemi Covid-19 yang diyakini efektif dalam meningkatkan imunitas tubuh.

Kabupaten Probolinggo merupakan salah satu kabupaten dengan persentase peternak lebah terbanyak di Jawa Timur khususnya Desa Purut. Komunitas peternak lebah Desa Purut adalah salah satu kelompok usaha lebah madu yang turut serta dalam menyiapkan kebutuhan masyarakat terkait konsumsi madu yang tinggi.

Alasan dibalik permasalahan kurangnya produksi madu di Indonesia juga dialami oleh para peternak lebah madu Desa Purut. Mitra kami, Pak Rudi sebagai salah satu anggota komunitas peternak lebah madu Desa Purut tersebut menyampaikan beberapa alasan, 

diantaranya karena konsep budidaya lebah madu oleh peternak lokal terutama di desa masih bersifat tradisional, penggunaan pakan tambahan yang tidak efektif, serta pakan alami sangat bergantung terhadap alam dan iklim. Proses pemanenan madu hanya dapat dilakukan ketika musim kemarau ketika persediaan nektar berlebih untuk dikonsumsi oleh lebah madu sehingga sisa nektar mereka simpan untuk diolah menjadi madu secara alami. 

Hal ini berbanding terbalik selama musim penghujan saat lebah madu tidak bisa menyimpan cadangan nektar bahkan seringkali kekurangan pakan yang menyebabkan kematian terhadap sebagian besar larva dan lebah madu dewasa atau pekerja. 

Terlebih ketika musim hujan para peternak lebah di komunitas Desa Purut Kabupaten Probolinggo dan peternak lebah lain pada umumnya menggunakan larutan gula pasir untuk memenuhi nutrisi lebah madu agar bisa tetap bertahan hidup. Tentunya hal ini menyebabkan rendahnya pendapatan peternak lebah madu secara keseluruhan

Berdasarkan kondisi peternak lebah tersebut, Tim Project Kolaborasi Universitas Airlangga kelas E-1.19 yang terdiri dari tujuh mahasiswa yakni Fany Zumrotul Faizah (Farmasi, 2021), Ardelia Yufista Bikairo  (Perikanan, 2021), Cantika Sabrina Syahputri (Vokasi, 2021), Dzuria Hilma Qurotu Ain (Statistika, 2021), Renata Jasmine Ramadhanty F.T (Kedokteran Gigi, 2021), Riza Salsabila Fitri  (Kedokteran, 2021), dan Soraya Amalia Putri  (Administrasi Publik, 2021) 

hadir dengan membawa inovasi di Desa Purut, Probolinggo berupa pakan tambahan POLTARBEE sebagai solusi alternatif. POLTARBEE sebagai project independent berbasis penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) merupakan inovasi cerdas metode pengolahan peternakan kreatif dengan mengkolaborasikan lokasi pakan alami dengan pemberian pakan tambahan.

POLTARBEE merupakan  inovasi pakan tambahan lebah madu yang berprotein tinggi berbahan lokal dengan pemanfaatan limbah sekitar dengan teknik fermentasi menggunakan Saccharomyces cerevisiae serta Rhizopus oryzae. Sehingga biaya perawatan selama musim belum panen dapat ditekan dengan perkembangan lebah madu lebih optimal. 

Teknik fermentasi ini kemudian akan menghasilkan produk berupa nektar substitute dan pollen substitute sebagai pakan tambahan untuk memenuhi nutrisi lebah madu selama musim belum panen. Di sisi lain, potensi limbah yang digunakan dalam project ini sangat besar dan banyak ditemukan di sekitar lokasi rumah mitra.

Ide kreatif dalam konsep "POLTARBEE" tercetus sebagai bentuk keprihatinan akan kurangnya produksi madu lokal Indonesia sedangkan konsumennya sangat banyak terutama beberapa anggota tim kami yang sering mengkonsumsi madu tersebut. Hal ini dikarenakan madu termasuk cairan manis yang enak dan berkhasiat untuk menjaga kesehatan tubuh.

Program project kolaborasi ini dilaksanakan selama lima minggu dengan rincian satu minggu penyusunan proposal dan persiapan pelaksanaan serta empat minggu pelaksanaan, evaluasi, dan revisi. Kegiatan ini bertempat di Universitas Airlangga Surabaya dan Desa Purut sebuah daerah di Kecamatan Lumbang, Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur.

Metode dan teknis pelaksanaan project kolaborasi mendapatkan respon positif dari pihak mitra kami, Pak Rudi. Kami juga mengalami beberapa kendala karena kegiatan ini dilakukan dalam situasi Pandemi walaupun sekarang sudah berangsur menjadi Endemi. 

Adapun teknis pelaksanaan project kami dilakukan dengan dua metode yaitu  satu kali pertemuan luring dengan menerapkan protokol kesehatan dan pertemuan lainnya secara daring menggunakan aplikasi  video conference seperti Zoom Meetings, Google Meet, dan Whatsapp. Namun, segala kendala tersebut dapat kami atasi dengan baik tentunya berkat kerja sama antara seluruh anggota, fasilitator, dan mitra yang saling membantu demi tercapainya tujuan bersama.

Selama satu bulan implementasi project, mitra kami, Bapak Rudi melaporkan bahwa koloni lebah madunya mengalami perkembangan yang optimal. Hal ini dibuktikan dengan perbandingan menggunakan kelompok kontrol yang hanya diberikan pakan tambahan larutan gula saja dengan koloni lebah madu yang diberikan pakan tambahan POLTARRBEE. Hasilnya, kelompok kontrol hanya mampu pecah koloni dari satu koloni menjadi dua koloni dalam satu bulan. 

Sedangkan, kelompok perlakuan berupa koloni lebah madu yang diberikan pakan tambahan POLTARBEE mampu pecah koloni hingga tiga koloni dari satu koloni dalam kurun waktu yang sama yakni satu bulan. Selain itu, dengan inovasi pakan tambahan POLTARBEE ini mampu menekan biaya perawatan lebah madu dikarenakan para peternak lebah madu tidak perlu untuk mengeluarkan biaya transportasi ketika pindah lokasi dan penyewaan tempat 

atau lokasi yang terdapat banyak serbuk sari (pollen) sebagai sumber protein lebah madu selama musim belum panen tersebut. Oleh karena itu, pihak mitra bisa menghemat biaya perawatan lebah madu selama musim belum panen hingga 50% dengan perkembangan lebah yang jauh lebih optimal.

Mendapat respon positif membuat tim POLTARBEE pun merencanakan ide untuk mengembangkan inovasi ini lebih jauh sehingga mampu dimanfaatkan sesuai kebutuhan peternak lebah madu Indonesia sebagai upaya nyata memenuhi tingginya permintaan dari para konsumen madu, sekaligus mendorong kemajuan industri serta perekonomian lebah madu demi meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tim POLTARBEE berharap, implementasi ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) dalam pengolahan bahan pangan yang juga termasuk limbah sekitar selama rangkaian program project kolaborasi ini dapat membawa dampak positif yang signifikan bagi mitra peternak lebah madu, sehingga tujuan konsep "POLTARBEE" sebagai upaya menekan biaya perawatan lebah madu selama musim belum panen dapat tercapai.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun