Perspektif Perubahan Status COVID-19 dari Pandemi menjadi Endemi di Indonesia dengan Konsep Health Belief Model
Apa sih konsep HBM atau Health Belief Model itu?
Health Belief Model yang umumnya disingkat HBM merupakan konsep perilaku kesehatan yang ditentukan oleh keyakinan pribadi berdasarkan persepsi tentang suatu penyakit dan pencegahannya. HBM memiliki konsep utama menduga faktor seseorang melakukan pencegahan, menyeleksi, dan mengendalikan diri.Â
Hal ini meliputi kepercayaan dalam diri seseorang mengenai perceived susceptibility yang menimbulkan perceived threat, perceived benefit, perceived barriers, dan perceived self-efficacy. Kepercayaan tersebut yang dapat menyebabkan seseorang mengambil suatu perilaku atau tindakan (Glanz et al., 2008).
Informasi penurunan kasus COVID-19 di Indonesia gempar diberitakan sejak bulan Maret 2022 lalu. Tercatat oleh Kemenkes tanggal 10 Maret 2022 kasus aktif COVID-19 sebanyak 399.583 sedangkan di hari sebelumnya berada di angka 417.219 sehingga jumlah penurunan kasus sebanyak 17.636 dalam satu hari. Setelah dianalisis lebih dalam, ternyata penurunan kasus aktif COVID-19 tersebut sudah konsisten sejak 28 Februari 2022 dari 569.736 kasus hingga kini hanya sekitar 3.567 kasus.Â
Satgas COVID-19 pun saat ini masih mencatat 2.477 suspek kasus COVID-19 di Indonesia. Rasa optimisme semakin meningkat dalam menangani kasus COVID-19 yang saat ini terus dilakukan pemerintah. Tetapi tak dapat dipungkiri bahwa jumlah masyarakat yang melakukan vaksinasi lengkap dan booster harus terus ditingkatkan agar tujuan bersama dalam membentuk kekebalan kelompok di tahun ini dapat segera tercapai.Â
Per hari ini, tercatat jumlah penerima vaksin COVID-19 dosis pertama bertambah 39.277 dan vaksin COVID-19 dua dosis bertambah 72.895 serta vaksinasi booster sebagai dosis ketiga bertambah 188.452. Sehingga, total masyarakat yang telah melakukan vaksinasi dosis pertama menjadi 199.883.553 orang, vaksinasi dosis kedua menjadi 166.837.615 orang, serta vaksin booster menjadi 44.099.737 orang.
Hal di atas mencetuskan pernyataan yang menghebohkan bahwa Indonesia resmi mengubah status transisinya dari Pandemi menjadi Endemi. Pernyataan ini secara langsung disampaikan oleh menteri kesehatan Budi Gunadi Sadikin dalam Keterangan Pers Menteri terkait Hasil Rapat PPKM di Kantor Presiden hari Senin 18 April 2022 yang diikuti secara daring di Jakarta.Â
Beliau menyebutkan salah satu ciri suatu penyakit menular dapat berstatus endemi jika setiap indvidu memahami dengan baik terkait penyakitnya, bagaimana protokol kesehatannya, dan penanganannya jika terpapar kembali. Tentunya, hal tersebut sangat berkaitan dengan makna individual belief dalam HBM yang berdampak besar untuk mengubah pola pikir masyarakat Indonesia.
Keberhasilan Indonesia dalam menurunkan persentase kasus COVID-19 tentunya berkat kedisiplinan sebagian besar masyarakatnya dalam mematuhi protokol kesehatan terutama terkait pemakaian masker dan vaksinasi. Bahkan, keberhasilan Indonesia ini mendapatkan pujian dari pihak Amerika saat presiden Joko Widodo berkunjung ke negara tersebut.Â
Tampak penerapan poin-poin HBM dari kejadian ini, diantaranya HBM yang pertama mengenai perceived susceptibility yaitu keyakinan seseorang dapat terserang penyakit sehingga membentuk perceived threats berupa keyakinan bahwa seseorang dalam mengambil tindakan pencegahan membawa manfaat yang lebih besar daripada hambatannya, seperti keyakinan atas perilaku untuk mengurangi risiko dengan mendisiplinkan diri memakai masker serta protokol kesehatan lainnya.Â
Kedua, perceived benefits merupakan suatu keyakinan mengenai aspek positif dari mengadopsi suatu perilaku kesehatan hingga diberlakukannya endemi tersebut.Â
Ketiga, perceived barriers yaitu suatu keyakinan tentang hambatan untuk melakukan suatu perilaku yang negatif seperti hambatan diri dalam melanggar protokol kesehatan yang digencarkan saat itu bahkan sampai sekarang karena menjadi bagian penting aktivitas sehari-hari.
Akibat dari perubahan status transisi Pandemi menjadi Endemi pun terlihat dengan dikeluarkannya kebijakan pelonggaran pemakaian masker. Kebijakan ini berlaku  jika melakukan aktivitas di luar ruangan atau area terbuka yang tidak padat orang, sedangkan aktivitas di ruangan tertutup dan transportasi publik harus tetap dengan kata lain wajib memakai masker. Selain itu, kebijakan lainnya mengenai bidang transportasi.Â
Isinya menerangkan bahwa seseorang sebagai pelaku perjalanan dalam negeri maupun luar negeri yang sudah vaksinasi lengkap (dua dosis) tidak perlu tes swab PCR ataupun antigen (Kementerian Kesehatan Republik Indonesia).Â
Dalam HBM, unsur perceived seriousness merupakan keyakinan tentang keseriusan suatu kondisi termasuk konsekuensinya, cues to action merupakan faktor internal atau eksternal yang memicu perilaku kesehatan, dan self-efficacy adalah keyakinan yang membuat seseorang melakukan perilaku kesehatan yang direkomendasikan.
Dengan demikian, perubahan transisi COVID-19 dari Pandemi menjadi Endemi di Indonesia dapat kita pahami dengan konsep Health Belief Model.Â
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI