Mohon tunggu...
Fany Nur Gani
Fany Nur Gani Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah seorang mahasiswa ilmu komunikasi semester 5

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Laki-Laki Mapan Sedikit, Perempuan Independen Banyak : Realitas atau Perspektif Baru

17 Desember 2024   15:10 Diperbarui: 17 Desember 2024   21:48 56
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Analisis Cerita Pemilih. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Namun, saat ini makna dari kata sukses semakin beragam. Perempuan yang mandiri dianggap sukses karena mampu menentukan jalan hidup sendiri. Laki-laki sukses tidak hanya diukur dari finansial, namun bagaimana seorang laki-laki dapat membangun hubungan yang sehat dan memiliki kecerdasan emosional yang baik.

Tantangan Baru

Meskipun demikian, perubahan yang terjadi ini tidak selalu mudah. Perempuan yang mandiri seringkali mendapatkan stigma negatif, salah satu contohnya yaitu dianggap terlalu ambisius dan sulit diajak berkompromi. Di sisi lain, laki-laki yang belum mapan juga seringkali dipandang negatif, yaitu dianggap sebagai laki-laki yang tidak bertanggung jawab. Hal ini menunjukkan meski terdapat perubahan zaman, terkadang pola pikir kita masih terjebak di masa lalu. Baik laki-laki maupun Perempuan seringkali merasa tertekan untuk memenuhi ekspektasi tersebut.

Apa Dampaknya Bagi Masyarakat?

Perubahan ini tentu berdampak bagi Masyarakat. Saat ini, banyak pasangan yang memilih bertanggung jawab secara setara baik dalam hal keuangan maupun pekerjaan rumah tangga. Namun ada juga masyarakat yang lebih nyaman dengan peran laki-laki dan Perempuan yang semestinya, yaitu Perempuan mengurus rumah tangga, sementara laki-laki bertanggung jawab secara penuh untuk mencari nafkah.

Yang terpenting adalah bagaimana perubahan ini dapat menjadi peluang bagi laki-laki dan Perempuan dalam membina hubungan yang lebih harmonis. Laki-laki dan Perempuan dapat saling mendukung tanpa harus terjebak oleh stereotip lama.

Kesimpulan

Jadi, apakah benar laki-laki mapan semakin sedikit sedangkan Perempuan independent semakin banyak? Ini bukanlah soal jumlah melainkan bagaimana cara kita memandang suatu perubahan.

Pada saat ini kita sedang hidup di era Perempuan memiliki kebebasan yang lebih besar dibandingkan dengan pada saat dahulu kala, sementara laki-laki mulai mendefinisikan ulang arti kesuksesan. Sebenarnya kondisi ini bukanlah suatu hal yang buruk, tetapi menjadi kesempatan bagi laki-laki dan perempuan untuk memiliki kesetaraan dalam karier maupun Pendidikan, sama-sama berbagi tanggung jawab secara emosional maupun finansial. Perempuan yang mandiri tidak lagi dianggap negatif karena ambisi mereka serta laki-laki yang belum mapan bukan berarti gagal.

Fenomena ini, baik sebagai realitas maupun persepsi, mengajarkan kita untuk berpikir lebih terbuka. Dengan adanya perubahan ini, kita perlu saling mendukung tanpa terjebak dalam stereotip. Yang terpenting adalah ketika laki-laki dan Perempuan memiliki hak yang sama untuk menentukan apa arti kesuksesan bagi mereka sendiri.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun