Salah satu perubahan paling signifikan dalam sistem pendidikan Indonesia adalah pergeseran dari pendekatan berbasis pengajaran (teacher-centered) ke pendekatan berbasis pembelajaran siswa (student-centered). Pendekatan tradisional, di mana guru mengajarkan materi secara langsung dan siswa mendengarkan serta mencatat, kini mulai digantikan oleh metode pembelajaran yang lebih interaktif dan melibatkan siswa secara aktif. Dalam pendekatan baru ini, guru berperan sebagai fasilitator yang
membantu siswa untuk mengeksplorasi, mengembangkan, dan mengkonstruksi pengetahuan mereka sendiri. Pembelajaran berbasis proyek (project-based learning) dan pembelajaran berbasis masalah (problem-based learning) adalah dua contoh metode yang semakin diterapkan dalam pendidikan di Indonesia.Â
2. Pendidikan Berbasis Kompetensi dan Keterampilan   Â
Seiring dengan perubahan dalam pendekatan pengajaran, terdapat pula pergeseran dalam tujuan pendidikan. Pendidikan sekarang ini semakin difokuskan pada pengembangan kompetensi dan keterampilan siswa, bukan hanya sekadar penguasaan pengetahuan. Kompetensi ini mencakup keterampilan berpikir kritis, kreativitas, kemampuan berkolaborasi, dan kemampuan memecahkan masalah. Hal ini sangat relevan dengan tuntutan dunia kerja yang semakin mengutamakan keterampilan praktis dan kemampuan adaptasi terhadap perubahan. Salah satu manifestasi dari perubahan ini adalah diterapkannya Kurikulum 2013 yang menekankan pada penguatan karakter dan keterampilan siswa, bukan hanya aspek kognitif semata.Â
3. Perubahan dalam Penilaian dan Evaluasi. Â Â
Dalam sistem pendidikan yang lebih modern, penilaian tidak lagi hanya berfokus pada ujian tertulis semata. Sistem evaluasi pendidikan kini lebih beragam, termasuk penilaian berbasis kompetensi yang menilai kemampuan siswa dalam melakukan tugastugas praktis dan mengaplikasikan pengetahuan dalam kehidupan sehari-hari. Penilaian berbasis portofolio juga semakin populer, di mana siswa dinilai berdasarkan perkembangan mereka sepanjang tahun melalui berbagai tugas, proyek, dan refleksi diri. Sistem penilaian ini lebih holistik karena memperhitungkan proses dan hasil, serta memberikan gambaran yang lebih akurat tentang kemampuan dan perkembangan siswa.Â
4. Integrasi Teknologi dalam Pendidikan  Â
Dengan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi, sistem pendidikan di Indonesia juga mulai beradaptasi untuk mengintegrasikan teknologi dalam proses pembelajaran. Penggunaan alat-alat digital, seperti komputer, tablet, dan aplikasi pendidikan, semakin menjadi bagian penting dalam metode pembelajaran modern. Pembelajaran berbasis teknologi (e-learning) menjadi semakin populer, terutama dalam menghadapi tantangan pembelajaran jarak jauh yang dipicu oleh pandemi COVID-19. Teknologi memungkinkan siswa untuk mengakses berbagai sumber informasi, berkolaborasi secara online, dan mengembangkan keterampilan digital yang penting
untuk masa depan mereka. Hal ini membuka kesempatan yang lebih besar untuk pendidikan yang lebih fleksibel dan personal, sesuai dengan kebutuhan setiap siswa.Â
5. Pendidikan yang Mendorong Karakter dan Kewarganegaraan   Â
Selain aspek kognitif dan keterampilan, sistem pendidikan di Indonesia kini semakin mengarah pada pengembangan karakter dan nilai-nilai kewarganegaraan. Pendidikan yang hanya berfokus pada akademik tidak lagi dianggap cukup untuk mempersiapkan siswa menghadapi tantangan sosial dan global. Oleh karena itu, pendidikan karakter semakin diperkenalkan dalam kurikulum sekolah, dengan tujuan untuk membentuk siswa yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berintegritas, bertanggung jawab, dan mampu berkontribusi positif pada masyarakat. Pendidikan kewarganegaraan juga mendapat perhatian lebih untuk membantu siswa memahami hak dan kewajiban mereka sebagai warga negara yang baik.Â
6. Peningkatan Akses dan Kualitas Pendidikan   Â
Sistem pendidikan Indonesia juga telah mengalami perbaikan dalam hal aksesibilitas dan kualitas. Upaya pemerintah untuk meningkatkan akses pendidikan di daerah-daerah terpencil melalui berbagai program, seperti dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah), dan penyediaan fasilitas pendidikan yang lebih baik telah memberikan dampak positif. Meskipun masih ada tantangan besar terkait kesenjangan pendidikan antara daerah perkotaan dan pedesaan, langkah-langkah untuk mengurangi kesenjangan ini terus dilakukan. Selain itu, peningkatan kualitas pendidikan juga menjadi fokus utama, dengan upaya peningkatan kompetensi guru melalui pelatihan dan sertifikasi.Â