kemurnian (“Di dalam Dunia Korupsi”, Ryeol, hlm. 192)
Kekayaan diksi dalam buku ini memperlihatkan bagaimana puisi dihadirkan dengan kata-kata yang sederhana dan gamblang hingga kepada puisi yang hadir menggunakan kata-kata yang rumit. Banyaknya penggunaan diksi yang kuat tersebut dapat membuat pembaca kesulitan untuk memahami makna dari puisi-puisi Ko tersebut. Namun, permainan diksi yang disajikan oleh Ko tetap membuat puisi ini asik untuk dibaca, kerumitan pada diksi-diksinya memberikan kesan yang kuat dan tetap dapat memukau para pembacanya.
Kemudian, keberagaman imaji, seperti imaji pendengaran, visual, perasa, dan lain sebagainya dihadirkan dalam puisi-puisi Ko, seperti pada kutipan berikut.
Ujung Vladivostook yang tak dapat kembali lagi
Di sauna bagaikan neraka
Daun biru tua memukul dirinya sendiri sekuat tenaga hingga
tulang daunnya remuk (“Aku Telah Mati pada Waktu Itu, Ryeol, hlm. 22)
Perhatian yang tepat pada tipografi pun dapat kita lihat pada beberapa kutipan di atas. Tipografi yang menjorok ke dalam menciptakan efek visual yang membantu dalam memperkuat makna atau pesan puisi. Adanya penekanan visual pada kata-kata atau frasa tertentu dapat memperkuat makna puisi sehingga pembaca dapat lebih “masuk” ke dalam “alunan” puisi-puisinya. Ditambah pada keunikan Ko yang menghadirkan objek-objek pada puisinya yang dekat dengan kehidupan. Seperti ikan, rumput, kentang, kucing, kodok, apel, dan lain sebagainya.
Secara keseluruhan, buku Ikan Adalah Pertapa merupakan buku yang menarik untuk dibaca. Tentunya diiringi dengan nilai mutu yang dapat berkontribusi bagi perkembangan kesastraan dunia. Hal tersebut karena penyair berhasil menyajikan tema-tema kehidupan yang membawa kepada perjalanan yang terikat pada kehidupan sehari-hari. Buku ini dapat menjadi inspirasi dan sudut pandang baru bagi kita yang ingin memaknai arti kehidupan.
Sri Fany Bela Ita Br Barus
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI