Mohon tunggu...
Sri Fany Bela Ita Br Barus
Sri Fany Bela Ita Br Barus Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswi Universitas Pendidikan Indonesia

Penikmat Taro Latte

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Pejabat dan Media Sosial

15 Maret 2022   12:25 Diperbarui: 15 Maret 2022   12:26 780
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Diskusi pejabat publik di acara Mata Najwa (Foto: Channel Youtube Najwa Shihab)

Dalam analisis ini, penggunaan kata ‘ini’, ‘di sini’, ‘itu’, dan ‘di situ’ tidak selalu mengandung arti tempat di mana penutur berbicara. Hal tersebut dikarenakan para penutur tidak selalu berada di tempat yang sama seperti yang mereka unggah di media sosial. Meskipun demikian, penggunaan istilah-istilah proksimal oleh para penutur juga tidak telepas dari kedekatannya dengan penutur.

Ciri-ciri istilah proksimal dalam video yang berdurasi sekitar 13 menit itu dapat kita lihat pada penggunaan kata ‘ini’ yang banyak digunakan dan cukup mendominasi  pada percakapan dalam videonya. Jadi, meskipun media sosial dapat memanipulasi tempat lokasi fisik keberadaan penutur, para penutur tetap menganggap media sosial dekat dengannya. Hal tersebut dikarenakan media sosial adalah tempat dimana para narasumber dapat berinteraksi dengan masyarakat tanpa memerlukan kehadirannya secara fisik di suatu tempat secara bersamaan dan juga mampu menghadirkan kedekatan antara penutur (para narasumber) dan mitra tuturnya (masyarakat). Artinya, para narasumber juga bisa memposisikan dirinya dengan kondisi yang ada di tengah-tengah masyarakat sehingga jarak psikologis juga memang berkaitan erat dengan deiksis tempat.

Dari pemaparan dan analisis yang dilakukan pada percakapan dalam video Saat Politisi Giat di Medsos = Pencitraan? - Guyub Akhir Tahun (Part  1), dapat disimpulkan bahwa para penutur dan mitra tutur cenderung menggunakan kata ‘ini’ dan ‘di sini’ dalam setiap percakapannya. Kemudian, melalui dominasi penggunaan deiksis tempat dengan kata ‘ini’ dan ‘di sini’ mereka juga mengganggap bahwa media sosial adalah objek yang dekat dengan mereka. Oleh karena itu,  deiksis tempat bukan hanya berkaitan erat dengan fisik penuturnya saja. Akan tetapi, pada dasarnya, makna tempat bagi penutur itu ada pada keseluruhan sudut pandang penutur baik secara mental maupun fisik. Bukan hanya menunjukkan objek yang dekat atau jauh secara fisik namun juga jarak psikologis penuturnya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun