Oleh karena itu, kita sebagai warga negara harus bijak dalam memilih seorang pemimpin dan tidak mudah terpengaruh oleh perkataan maupun janji-janji manis yang dilayangkan oleh para aktor politik pada saat kampanye berlangsung. Sebagai warga negara, kita tidak boleh termakan informasi yang diterima melalui media sosial mentah-mentah. Namun, kita harus bisa menggali sebuah informasi tersebut agar tidak  termakan dengan informasi palsu yang sengaja dibuat oleh para aktivis politik sebagai strategi yang mereka mainkan demi tercapainya tujuan.
DAFTAR PUSTAKA
Alfiyani, N. (2018). Media sosial sebagai strategi komunikasi politik. Potret Pemikiran, 22(1).
Anshari, F. (2013). Komunikasi politik di era media sosial. Jurnal komunikasi, 8(1), 91-101.
Cahyono, A. S. (2016). Pengaruh media sosial terhadap perubahan sosial masyarakat di Indonesia. Publiciana, 9(1), 140-157.
Susanto, E. H. (2017). Media sosial sebagai pendukung jaringan komunikasi politik. Jurnal Aspikom, 3(3), 379-398.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H