Mohon tunggu...
FANTILUMTUNANI QUMAIRA
FANTILUMTUNANI QUMAIRA Mohon Tunggu... Mahasiswa - pelajar/mahasiswa

Memasak

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Kesetaraan Gender dalam Pembangunan

12 November 2024   03:47 Diperbarui: 12 November 2024   04:01 50
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

Kesetaraan gender adalah kunci bagi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. Ketika perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga ekonomi, maka potensi penuh suatu bangsa dapat terwujud. Kesetaraan gender adalah fondasi kuat bagi pembangunan yang berkelanjutan dan inklusif. 

Ketika perempuan dan laki-laki memiliki kesempatan yang sama dalam segala aspek kehidupan, mulai dari pendidikan hingga ekonomi, maka potensi penuh suatu bangsa dapat terwujud. Dengan melibatkan perempuan secara aktif dalam pembangunan, tidak hanya meningkatkan kesejahteraan mereka, tetapi juga mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih merata dan berkelanjutan. Selain itu, kesetaraan gender berkontribusi pada pengurangan kemiskinan, peningkatan kesehatan masyarakat, dan terciptanya masyarakat yang lebih damai dan stabil. Kesetaraan gender bukan sekadar slogan, melainkan fondasi kokoh bagi pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan. Ketika perempuan dan laki-laki memiliki akses yang sama terhadap sumber daya, peluang, dan pengambilan keputusan, maka potensi penuh suatu bangsa dapat digali.

Hambatan dalam Mencapai Kesetaraan Gender

Dalam mewujudkan kesetaraan gender tentu terdapat hambatan yang merujuk pada berbagai faktor atau kondisi yang menghalangi atau mengganggu terwujudnya keadaan di mana laki-laki dan perempuan mendapatkan hak, peluang, dan perlakuan yang setara dalam seluruh dimensi kehidupan. 

Usaha untuk mencapai kesetaraan gender adalah proses yang memakan waktu lama dan penuh dengan tantangan. Meski telah ada perkembangan yang berarti dalam beberapa dekade terakhir, ketidaksetaraan gender masih menjadi isu global yang rumit untuk diselesaikan. Penyebab utama dari masalah ini ada di berbagai aspek kehidupan manusia, mulai dari struktur sosial, nilai-nilai budaya, hingga aspek ekonomi dan politik. Secara keseluruhan, mencapai kesetaraan gender membutuhkan perubahan mendasar dalam berbagai aspek masyarakat agar semua individu, tanpa memandang gender, memiliki peluang yang sama dan diperlakukan secara adil. 

Salah satu hambatan dalam mencapai kesetaraan gender : 

1.Norma Sosial dan Budaya yang Membatasi

Salah satu hambatan utama dalam mencapai kesetaraan gender adalah adanya norma sosial dan budaya yang sudah mengakar kuat dalam masyarakat. Pandangan tradisional yang membatasi peran perempuan dan laki-laki sering kali menghalangi terciptanya kesetaraan. Stereotipe gender yang sudah lama ada, seperti anggapan bahwa perempuan seharusnya fokus pada pekerjaan rumah tangga dan laki-laki lebih cocok untuk berkarier di luar rumah, masih sulit

2.Ketimpangan Ekonomi

Perbedaan ekonomi antara laki-laki dan perempuan menjadi salah satu faktor utama yang menghambat tercapainya kesetaraan gender. Perempuan sering kali menerima upah yang lebih rendah dibandingkan dengan laki-laki meskipun mereka melakukan pekerjaan yang sama dan memiliki kualifikasi yang setara. Selain itu, perempuan lebih sering bekerja di sektor informal yang tidak memiliki jaminan sosial yang memadai, seperti perlindungan asuransi atau pensiun, sehingga mereka lebih rentan secara finansial. Kondisi ini menjadikan perempuan lebih berisiko jatuh ke dalam kemiskinan, serta meningkatkan ketergantungan mereka pada orang lain atau pasangan, yang pada akhirnya memperkuat ketidaksetaraan gender di berbagai aspek kehidupan.

Upaya Mewujudkan Kesetaraan Gender 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun