Mohon tunggu...
Fantika Azzahra
Fantika Azzahra Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa universitas tanjungpura

Saya Fantika Azzahra seorang mahasiswa universitas Tanjungpura Pontianak, saya memiliki hobi membaca, menulis dan mendengarkan lagu . dari hoi saya tersebut bisa dilihat saya memilki kepribadian yang riang, konsiisten dalam suatu hal dan dapat mengerjakan sesuatu dengan tepat waktu

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Revolusi Ekonomi Modern: Tantangan dan Solusi Menurut Pendekatan Neo-Keynes dan Pasca-Keynes

21 November 2023   12:23 Diperbarui: 21 November 2023   12:32 152
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

REVOLUSI EKONOMI MODERN : TANTANGAN DAN SOLUSI MENURUT PENDEKATAN NEO-KEYNES

DAN PASCA-KEYNES


Fantika Azzahra

Program Studi Ekonomi Pembangunan

Email: fantikaazzahra529@gmail.com


ABSTRAK

Revolusi ekonomi modern menciptakan lanskap baru yang memerlukan pemahaman mendalam dan solusi yang tepat. Artikel ini menyelidiki tantangan krusial yang muncul selama revolusi ekonomi modern dan memberikan analisis mengenai solusi yang diajukan oleh dua pendekatan utama, yaitu Neo-Keynesianisme dan Pasca-Keynesianisme. Melalui tinjauan literatur dan pendekatan analitis, artikel ini bertujuan untuk membuka wawasan mendalam mengenai kontribusi masing-masing pendekatan dalam menghadapi dinamika ekonomi modern.

Kata kunci : Ekonomi Modern, Neo-Keynes, Pasca-Keynes

PENDAHULUAN

Revolusi ekonomi modern yang ditandai oleh perkembangan teknologi yang pesat dan integritas pasar global tentu membawa tantangan yang signifikan bagi sistem perekonomian. Tantangan tersebut mencakup fluktuasi ekonomi, ketidakpastian pasar, dan masalah distribusi pendapatan. Dalam merespons kompleksitas ini, pendekatan Neo-Keynesian dan Pasca Keynesian tentu bisa menjadi solusi sebagai kerangka kerja analitis yang relevan dan juga dapat memberikan solusi yang cukup efektif.

Ekonomi Keynesian adalah teori makro ekonomi tentang total pengeluaran dalam perekonomian dan pengaruhnya terhadap output, lapangan kerja, dan inflasi. Dikembangan oleh ekonom Inggris terkemuka, yaitu John Maynard Keynes pada tahun 1930an dalam upaya untuk memahami Great Depression. Keyakinan utama ekonomi Keynesian adalah bahwa intervensi pemerintah dapat menstabilkan perekonomian. Teori Keynes adalah teori pertama yang secara tajam memisahkan studi tentang perilaku ekonomi dan insentif individu dari studi tentang variabel dan konstruksi agregat luas.

PEMBAHASAN

Ilmu ekonomi Keynesian mewakili tentang cara baru dalam memandang pengeluaran, output, dan inflasi. Sebelumnya, apa yang Keynes sebut sebagai pemikiran ekonomi klasik menyatakan bahwa perubahan siklus dalam lapangan kerja dan keluaran perekonomian menciptakan peluang keuntungan yang akan menjadi insentif bagi individu dan pengusaha, dan juga dengan melakukan hal tersebut, mereka memperbaiki ketidakseimbangan dalam perekonomian.

Keynes berpendapat bahwa permintaan keseluruhan yang tidak memadai dapat menyebabkan tingginya pengangguran dalam janga waktu lama. Output barang dan jasa suatu perekonomian yang merupakan penjumlahan dari empat komponen, yaitu: konsumsi, investasi, pembelian pemerintah, dan ekspor neto (selisih antara barang yang dijual dan dibeli oleh suatu negara dari luar negeri). Maka setiap peningkatan permintaan harus berasal dari salah satu yang ada di keempat komponen tersebut.

Namun selama resesi terjadi, kekuatan yang kuat seringkali mengurangi permintaan karena belanja menurun. Misalnya, ketika perekonomian sedang lesu, ketidakpastian seringkali mengikis kepercayaan konsumen, sehingga menyebabkan mereka mengurangi pengeluarannya, terutama untuk pembelian yang bersifat diskresi seperti rumah atau mobil.  Pengurangan belanja konsumen ini dapat mengakibatkan berkurangnya belanja investasi oleh dunia usaha, karena perusahaan merespons melemahnya permintaan terhadap produk mereka. Hal ini menempatkan tugas meningkatkan output berada di pundak pemerintah. Menurut ilmu ekonomi Keynesian, intervensi negara diperlukan untuk memoderasi naik turunnya aktivitas ekonomi, atau dikenal sebagai siklus bisnis.

Adapun tiga prinsip utama dalam deskripsi Keynesian tentang cara kerja perekonomian, yaitu:

Permintaan agregat dipengaruhi oleh banyak keputusan ekonomi pemerintah dan swasta.

Harga, dan khususnya upah, merespons secara lambat terhadap perubahan penawaran dan permintaan.

Perubahan permintaan agregat, baik yang diantisipasi maupun tidak, memiliki dampak jangka pendek yang paling besar terhadap output riil dan lapangan kerja, bukan pada harga.

Menstabilkan Perekonomian

Tentu tidak ada resep kebijakan yang hanya berasal dari ketiga prinsip ini saja. Apa yang membedakan penganut Keynesian dari ekonom lainnya adalah keyakinan mereka pada kebijakan aktivis untuk mengurangi amplitudo siklus bisnis, yang menurut mereka merupakan salah satu permasalahan ekonomi yang paling penting. Daripada menganggap anggaran pemerintah yang tidak seimbang sebagai sesuatu yang salah, Keynes menganjurkan kebijakan fiskal countercyclical yang bertentangan dengan arah siklus bisnis. Misalnya, para ekonom Keynesian akan menganjurkan pembelanjaan defisit pada proyek infrastruktur padat karya untuk merangsang lapangan kerja dan menstabilkan upah selama krisis ekonomi. Mereka akan menaikkan pajak untuk mendinginkan perekonomian dan mencegah inflasi ketika terdapat pertumbuhan sisi permintaan yang melimpah.

Keynes berpendapat bahwa pemerintah harus menyelesaikan masalah dalam jangka pendek daripada menunggu kekuatan pasar untuk memperbaiki keadaan dalam jangka panjang, karena, seperti yang dia tulis, "Dalam jangka panjang, kita semua sudah mati." Hal ini tidak berarti bahwa penganut Keynesian menganjurkan penyesuaian kebijakan setiap beberapa bulan untuk menjaga perekonomian pada kondisi lapangan kerja penuh. Faktanya, mereka percaya bahwa pemerintah tidak mempunyai cukup pengetahuan untuk melakukan penyesuaian dengan sukses.

Keynesianisme Berkembang

Meskipun ide-idenya diterima secara luas ketika Keynes masih hidup, ide-idenya juga diteliti dan ditentang oleh beberapa pemikir kontemporer. Yang patut mendapat perhatian khusus adalah argumennya dengan Mazhab Ekonomi Austria, yang para penganutnya percaya bahwa resesi dan booming adalah bagian dari tatanan alam dan bahwa intervensi pemerintah hanya akan memperburuk proses pemulihan. Ekonomi Keynesian mendominasi teori dan kebijakan ekonomi setelah Perang Dunia II hingga tahun 1970an, ketika banyak negara maju mengalami inflasi dan pertumbuhan yang lambat, suatu kondisi yang disebut "stagflasi." Popularitas teori Keynesian kemudian berkurang karena teori tersebut tidak memiliki respons kebijakan yang tepat untuk mengatasi stagflasi.

Neo-Keynesianisme

Neo-Keynesianisme menyoroti peran pemerintah dalam mengelola ekonomi melalui kebijakan fiskal dan moneter. Dalam konteks revolusi ekonomi modern, ketidakpastian pasar dapat diatasi melalui stimulus fiskal dan kebijakan moneter yang cermat. Kebijakan ini bertujuan untuk merangsang investasi, mengurangi pengangguran, dan menjaga stabilitas ekonomi dalam menghadapi perubahan struktural yang cepat.

Pasca-Keynesianisme

Pendekatan Pasca-Keynesian menitik beratkan pada distribusi pendapatan dan keadilan sosial. Di tengah revolusi ekonomi modern yang sering kali menciptakan ketidaksetaraan, Pasca-Keynesianisme menawarkan perspektif yang memperioritaskan perlindungan hak pekerja, keberlanjutan lingkungan, dan keadilan sosial. Dengan menekankan pada regulasi pasar yang ketat, Pasca-Keynesianisme berusaha menciptakan ekonomi yang inklusif.

KESIMPULAN

Dalam menghadapi revolusi ekonomi modern, mengintegrasikan pendekatan Neo-Keynesian dan Pasca-Keynesian dapat menjadi solusi yang holistik. Stimulus fiskal yang bijaksana dan kebijakan moneter yang adaptif dari Neo-Keynesianisme dapat diimbangi dengan fokus Pasca-Keynesianisme pada distribusi pendapatan dan keberlanjutan. Kesimpulannya, kolaborasi antara kedua pendekatan ini dapat menciptakan kerangka kerja kebijakan ekonomi yang efektif, responsif terhadap perubahan, dan mampu mencapai tujuan keadilan sosial serta pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Dengan mengintegrasikan konsep-konsep kunci dari Neo-Keynesian dan Pasca-Keynesian, masyarakat dapat menghadapi dan memanfaatkan revolusi ekonomi modern dengan lebih baik.

DAFTAR PUSTAKA

Sarwat Jahan, A. S. (2014). What Is Keynesian Economics? Diambil kembali dari International Monetary Fund: https://www.imf.org/external/pubs/ft/fandd/2014/09/basics.htm

Team, I. (2022). Keynesian Economics Theory: Definition and How It's Used. Diambil kembali dari Investopedia: https://www.investopedia.com/ter

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun