Selain keindahan pantai berpasir putih dan panorama sunsetnya yang melegenda, kawasan Pantai Jimbaran di Bali juga populer dengan sajian aneka menu hidangan lautnya. Penyajiannya sangat sederhana. Pilihan lobster, udang, kerang, kepiting, hingga berbagai jenis ikan segar dibakar dengan bara yang merupakan campuran antara sabut dan tempurung kelapa. Meskipun puluhan restoran dan warung berjejer di sepanjang pantai, sajiannya sama semua. Yang membedakan, beberapa diantaranya memiliki bumbu khusus yang membuatnya berbeda.
Tentu memang suasana juga turut menambah kenikmatan rasa. Biasanya pengunjung tidak makan di dalam restoran atau warung, melainkan di jejeran meja yang diletakan di atas pasir pantai, sehingga dapat menikmati sajian sambil menikmati panorama sunset dan semilir angin laut. Saat matahari sudah benar-benar tenggelam dan langit berubah gelap, taburan bintang di langit membuat suasana semakin hangat bagi mereka yang datang bersama teman dan keluarga dan semakin romantis bagi mereka yang sedang dimabuk asmara.
Ada dua pilihan tempat di kawasan Jimbaran dimana jejeran restoran dan warung seafood bisa kita temukan. Pertama di Pantai Kedonganan. Letak pantai ini lebih dekat ke bandara. Pantainya lebih bagus, pasirnya lebih putih dan lembut. Tapi di senja dan malam hari sih tidak terlalu terasa bedanya. Karena pasirnya lebih lembut, biasanya kursi makan yang kita duduki tenggelam cukup dalam ke dalam pasir. Yang kedua adalah Pantai Muaya, sedikit lebih ke selatan dari Pantai Kedonganan. Pasir di Pantai Muaya warnanya sedikit lebih gelap dan teksturnya lebih padat. Kalau anda ingat tragedi Bom Bali 2, salah satu titiknya adalah di salah satu restoran yang berada di tepi Pantai Muaya ini.
Nah selain suasana dan rasa, ada hal lain yang tidak kalah penting. Apa lagi kalau bukan harga. Kita bisa dengan mudah menemukan restoran-restoran yang lebih mentereng yang juga menawarkan hidangan laut bakar di banyak tempat lain seperti di seputaran kawasan Pantai Kuta misalnya. Tetapi selain suasana dimana kita bisa bersantap dengan santai di atas pasir pantai beratap langit, harganya juga lebih bersahabat. Kalaupun anda punya dompet cukup tebal, kita bisa menggunakannya untuk memesan lebih banyak hidangan atau memilih jenis-jenis hidangan yang biasanya berharga cukup aduhai seperti lobster atau udang barong misalnya.
Nah sayangnya bagi saya yang berlibur ala backpacker, sedapat mungkin menggunakan transportasi umum, menginap di penginapan yang harganya tidak jauh-jauh dari angka 100 ribu rupiah semalam bahkan kurang, harga hidangan di restoran-restoran di Jimbaran inipun masih terlalu mahal.
Untungnya ada cara yang lebih murah lagi untuk tetap bisa menikmati hidangan laut segar dan keindahan Pantai Jimbaran. Mau tau strateginya?
Gampang saja koq. Pilihlah kawasan Pantai Kedonganan, bukan Pantai Muaya. Di ujung utara Pantai Kedonganan terdapat pasar ikan yang cukup besar. Di pantai di depan pasar, terutama pada pagi hari, perahu-perahu nelayan tradisional berlabuh membawa hasil tangkapan malamnya. Yang mau datang pagi untuk menyaksikan suasana unik ini, seru lho. Lagian membeli langsung dari nelayan saat mereka berlabuh juga memungkinkan kita mendapatkan harga lebih murah untuk tangkapan yang lebih segar. Hanya saja tentu untuk menunggu sunset masih terlalu lama.
Sebagai orang yang biasa bangun siang, saya lebih memilih melewatkan moment perahu berlabuh itu. Toh pasarnya buka sepanjang hari. Biasanya saya datang menjelang senja, beberapa saat sebelum pasar mulai sepi dan akhirnya tutup. Setelah memilih aneka bahan yang saya inginkan, kepiting, udang, kerang, lobster, cumi-cumi, ikan, dan sebangsanya, saya langsung membawanya ke kios-kios yang khusus menawarkan jasa memasak. Seperti di restoran yang berjajar di tepi pantai, cara memasak yang ditawarkan hanya satu, dibakar.
Setelah matang, tinggal bawa masakan tersebut ke tepi pantai dimana kita kita bisa menggelar kain pantai sebagai alas duduk. Tanpa meja dan kursi tidak membuat panorama sunset jadi lebih jelek kan? Disitulah pesta digelar. Seru, apalagi kalau datang berbanyak. Kalau di restoran kita bicara porsi dan set menu, di pasar kita bicara kilo. Lebih murah, lebih banyak, tentu saja lebih puas.
Oh ya … nasi, tinggal mampir saja di salah satu warung kecil sebelum memasuki kawasan Pantai Jimbaran untuk membeli beberapa bungkus nasi putih. Piring, sendok, garpu? Ah … sebagai orang kampung, saya lebih bisa menikmati makan dengan tangan koq. Kalau anda menginginkan aneka minuman seperti yang disajikan di restoran, gampang, mampir dulu di salah satu mini market seperti Circle K, AlfaMart, dan sebagainya.
Bosan menikmatinya di Pantai Jimbaran? Mulailah proses agak awal, sehingga setelah selesai dari kios masak, kita masih sempat pergi ke pantai atau tempat menarik lainnya. Bahkan kita bisa membawanya untuk dinikmati di Pantai Kuta. Bayangkan … Di Pantai Kuta yang berada di depan Beachwalk misalnya, kita bisa menikmati hidangan seafood di atas pasir pantai sambil menikmati keindahan sunset Kuta yang terkenal ke seantero jagat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H