Assalamu'alaikum Wr. Wb.
Hello, Good People
Di tengah masa pandemi seperti ini, selalu jaga kesehatan ya Kawan
Perkenalkan nama saya Fanny Violita seorang mahasiswi transfer yang sampai saat ini masih menjalani studi di STIAMAK Barunawati Surabaya.
Yap! Apabila kalian pernah mendengar Barunawati, maka yang terpikirkan adalah Sekolah SMP maupun SMA.
Eits.. Jangan salah Kawan, Barunawati juga menyediakan fasilitas untuk jenjang perkuliahannya.
Yuk kita simak sejenak, apa memang beneran ada jenjang perkuliahan di Lembaga Barunawati Surabaya?
Sedikit pengetahuan untuk kalian nih Kawan.. Pada tahun 1990 Lembaga Pendidikan Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi Barunawati telah dibangun. Kemudian pada tahun 1991 bentuk Sekolah Tinggi tersebut dirubah menjadi bentuk Akademi dan membuka jenjang D-3 dengan Jurusan Administrasi Niaga yang statusnya terdaftar pada tahun 1992 (Akademi Administrasi Barunawati).
Pada tahun 1994 diusulkan membuka Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi & Manajemen Kepelabuhan (STIAMAK) untuk jenjang S-1. Pada tahun 1995 permohonan membuka STIAMAK telah disahkan oleh Menteri Pendidikan dan membuka 2 jurusan yaitu:
1. Program Administrasi Niaga
2. Program Studi Administrasi Kemaritiman
Pada tahun 1999 Dirjen Dikti telah menerbitkan Surat Keputusan tentang penggabungan 2 lembaga diatas menjadi Sekolah Tinggi Ilmu Administrasi dan Manajemen Kepelabuhan "STIAMAK" Barunawati telah menjadi status terdaftar dengan program studi D-3 Administrasi Niaga. Program S-1 Administrasi Niaga dan Program D-3 Ketatalaksanaan Pelayaran Niaga dan Kepelabuhan. Tahun 2004 sudah diterbitkan ijin operasional untuk STIAMAK Barunawati.
Pasti beberapa diantara kalian bertanya, kenapa sih Kak Fanny memilih untuk melanjutkan studinya di STIAMAK Barunawati Surabaya? Sebelumnya Saya adalah seorang karyawan, di salah satu perusahaan di Indonesia yang kemudian melanjutkan kuliah (Mahasiswi Transfer). Saya memutuskan melanjutkan kuliah guna untuk mengembangkan karir saya di perusahaan tersebut. Program Studi yang ditawarkan oleh STIAMAK Barunawati Surabaya sangat relate dengan pekerjaan yang sedang Saya jalani saat ini. Hal itulah yang membuat Saya untuk memutuskan melanjutkan kuliah di STIAMAK Barunawati Surabaya.
Ya Kerja Ya Kuliah, seperti itulah kehidupan yang Saya jalani saat ini.
Selama Saya studi di STIAMAK Barunawati Surabaya ada salah satu mata kuliah yang menarik bagi saya, yaitu mata kuliah SDM dengan Dosen Pengampu oleh Bp. Nugroho Dwi P., MSc. Secara general pengertian Human Resource Management (HRM) dalam Bahasa Indonesia disebut sebagai Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM). Menurut para ahli, salah satunya adalah Sonny Sumarsono dalam bukunya yang berjudul Ekonomi Sumber Daya Manusia dan Ketenagakerjaan (2003) yang berisikan bahwa SDM merupakan suatu usaha kerja atau jasa yang diberikan dengan tujuan melakukan proses produksi. Dengan kata lain, SDM adalah kualitas usaha yang dilakukan seseorang dalam jangka waktu tertentu guna menghasilkan jasa atau barang.
Selama Saya menimba ilmu di STIAMAK Barunawati Surabaya yang Saya ketahui tentang SDM itu sendiri adalah dimana manusia mampu bekerja menghasilkan sebuah jasa atau barang dari usaha kerjanya tersebut. Mampu bekerja berarti mampu melakukan berbagai kegiatan yang memiliki nilai ekonomis (mampu menghasilkan barang maupun jasa untuk memenuhi kebutuhan perusahaan). Dalam pemaparan kajian Mata Kuliah SDM, Saya sempat berfikir tentang apakah sama antara HRM (Human Resource Management) dengan HCM (Human Capital Management)?
Mengkaji pertanyaan diatas, membuat Saya penasaran untuk mengulas kajian tentang konsep HCM (Human Capital Management) itu sendiri. Menurut salah satu sumber buku yang berjudul The ROI of Human Capital Jac Fitz-enz (2009:45) menyebutkan bahwa dorongan untuk mengukur Human Capital ini merefleksikan pada perubahan peran manajemen sumber daya manusia yang dimana dari peran administratif menjadi partner bisnis yang strategis. Mengutip pula dari Jurnal AdBisprenuer (2017) menyebutkan bahwa konsep utama dari Human Capital menurut Becker (1993:71) bahwa manusia bukan sekedar sumber daya, akan tetapi juga merupakan modal (Capital) yang dapat menghasilkan pengembalian (Return) dan setiap pengeluaran yang dilakukan dalam rangka mengembangkan kualitas serta kuantitas modal tersebut yang merupakan kegiatan investasi.