Mohon tunggu...
FANNY NURLAISHA
FANNY NURLAISHA Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Jurnalistik Universitas Padjadjaran

Selamat membaca

Selanjutnya

Tutup

Travel Story Pilihan

Membangkitkan Sektor Pariwisata Terasering Panyaweuyan Sukasari Kidul

7 Agustus 2020   13:55 Diperbarui: 7 Agustus 2020   13:51 724
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Lahan bercocok tanam para petani (kumparan.com)

Sebab, dengan terbukanya peluang usaha pertanian di desa Sukasari Kidul menjadi terkenal, hal ini menjadikan produk bawang merah di desa Sukasari Kidul menjadi sentra penghasil bawang merah nasional. Selain itu, saat musim panen tiba tidak sedikit dari pengunjung yang secara langsung membeli hasil tanam dari petani seperti bawang merah, daun bawang, ubi-ubian dan lainnya. Dengan adanya objek wisata ini, banyak masyarakat yang berjualan, membuka area parkir dan lainnya, yang membuka peluang usaha bagi masyarakat setempat

Menjadi penghasilan tambahan, semenjak viralnya objek wisata Terasering Panyaweuyan di Sukasari Kidul diberbagai media sosial, banyak pengunjung baik lokal maupun internasional yang datang berkunjung. Untuk dapat masuk ke tempat wisata tersebut hanya harus membayar tiket masuk sekitar Rp 5000., Per orang. Dari dana tiket masuk tersebut hasilnya akan dibagi rata untuk pihak-pihak yang terlibat didalamnya salah satunya menjadi khas desa tersebut.

Selain keuntungan tersebut, kerugian juga dirasakan oleh petani, hal yang tanpa disadari terkadang ada beberapa pengunjung yang berfoto langsung dilahan pertanian yang tidak sengaja menginjak tanaman petani sehingga tanaman menjadi rusak dan gagal panen. Maka alangkah baiknya sebagai pengunjung, kita perlu menjaga objek wisata apapun dan dimanapun agar kelestariannya bisa dijaga sepanjang masa.

Pengembangan objek wisata Terasering Panyaweuyan ini ke depannya harus semakin maju. Terkenalnya objek wisata ini membuat banyak wisatawan yang datang tidak hanya dari sekitar Kabupaten Majalengka saja, melainkan dari berbagai belahan kota.

Langkah ini sudah baik dan membangun sebuah kesempatan agar wisata di daerah Majalengka yang lainnya lebih dikenal lagi.

Kebersihan dan keindahan Terasering Panyaweuyan ini sebaiknya lebih diketatkan lagi, aturan untuk tidak membuang sampah sembarangan. Karena di atas bukit terasering ada beberapa sampah ditemukan berserakan di mana-mana. Hal ini sangat disayangkan sekali.

Solusinya mungkin pengurus objek wisata di sana harus lebih banyak menyediakan tong sampah di beberapa titik dan memberikan kesadaran baik untuk pengelolanya atau pun para wisatawannya.           

Terasering Panyaweuyan ini pada dasarnya adalah tempat menanam sayuran masyarakat sekitarnya. Jika ingin lebih menarik perhatian pengunjung objek wisata lagi, hasil tanaman yang di tanam di sana bisa melibatkan pengunjung untuk memetiknya.

Ide ini akan lebih menarik pengunjung karena hal ini unik sekali, di satu sisi kita bisa menikmati pemandangan yang indah dan sejuk, di sisi lain juga pengunjung bisa memetik sendiri hasil dari pertanian sayur mayur di sana. Nantinya pengunjung bisa dikenakan tarif untuk setiap pemetikan hasil panen dan keuntungannya bisa dimanfaatkan kembali oleh petani atau pengelola objek wisata di sana.

Selain itu, tempat wisata Terasering Panyaweuyan juga harus membangun beberapa fasilitas lagi, seperti memberikan fasilitas pariwisata yang memadai, penginapan yang dekat, restoran, kedai kopi, dan penyediaan rental kendaraan, agar para wisatawan yang hendak berkunjung akan tetapi memiliki kendaraan yang tidak memadai

namun tetap mampu menikmati indahnya wisata Terasering Panyaweuyan tersebut dengan menyewakan kendaraan yang disediakan oleh pihak pengelola, yang tak kalah pentingnya ialah memperkuat kan bidang promosinya melalui media digital dan sebagainya, supaya para wisatawan mampu mengaksesnya dengan mudah dan dapat berkunjung kapan pun mereka bisa.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Travel Story Selengkapnya
Lihat Travel Story Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun