Akses untuk bisa sampai ke Terasering Panyaweuyan ini cukup mudah, sekitar 45 menit total perjalanan dari pusat kota Majalengka menuju ke arah Terasering Panyaweuyan, selain lokasinya yang tidak jauh dari pusat kota, tarif untuk masuk ke wisata Terasering Panyaweuyan ini sangatlah terjangkau.
Para wisatawan cukup hanya mengeluarkan uangnya sebesar Rp.2000 (kendaraan motor), Rp.5000 (kendaraan mobil), kemudian tiket masuk Rp.5000, maka para pengunjung sudah bisa menikmati keindahan alam dari Terasering Panyaweuyan.
Dibalik indahnya wisata Terasering Panyaweuyan, terdapat para petani sayuran yang menanam ladangnya seperti bawang merah, bawang Sumenep, bawang daun, ubi jalar, seledri,sawi hijau, cabai, jagung, dan lain sebagainya. Akan tetapi, khususnya pada tanaman bawang, para petani begitu telaten dalam menanam bawangnya sehingga terlihat sangat rapi.
Tanaman holtikultural seperti bawang merah ini memang menjadi salah satu komoditas andalan yang sering dibudidayakan dan memiliki peran penting dalam perekonomian desa setempat.
Berdasarkan informasi yang diperoleh, bahwa pengembangan pertanian bawang merah yang ada di Desa Sukasari ini menjadi produksi unggulan yang sudah diwariskan turun temurun.
Salah satu cara para petani dalam meningkatkan produksi dan produktivitas bawang merahnya yaitu dengan melalui penangkaran benih unggul yang dapat dilakukan oleh kelompok tani sebagai upaya untuk mendukung persediaan benih varietas unggul serta dapat meringankan beban pemerintah.Kemampuan usaha tani desa Sukasari Kidul tidak lepas dari partisipasi petani sebagai anggota kelompok tani mandiri yang dijadikan sebagai acuan dari keberhasilan suatu program yang dijalankan.
Adapun kegiatan yang dilakukan oleh kelompok tani mandiri sendiri ialah melakukan budidaya bawang merah kultivar Maja cipanas dan bali karet, serta mengembangkan penangkaran benih bawang  merah Kultivar Batu Ijo.
Kelompok Tani Mandiri merupakan kelompok tani yang menjadi pemasok bawang merah terbesar ke dua ditingkat nasional. Hal ini terlihat dari mayoritas mata pencaharian masyarakat desa di sana yang bekerja sebagai petani, dan mengelola ladangnya dengan baik. Serta pengetahuan dalam bidang pertaniannya yang tinggi seperti melakukan penangkaran benih bawang merah dengan melihat potensi-potensi para petani, lahan/tanah yang cocok dan subur, serta mampu melihat prospek pasar yang bagus. Sehingga mampu membuat peluang besar bagi kelompok tani di sana untuk memenuhi dan memberikan kontribusinya terhadap kebutuhan benih bibit bawang merah untuk kabupaten Majalengka dan sekitarnya.
Dengan dijadikannya bukit Panyaweuyan menjadi tempat wisata, hal tersebut akan menimbulkan keuntungan bagi masyarakat khususnya petani sekitar. Keuntungan tersebut yaitu:
Membuka peluang usaha, dapat dikatakan secara langsung yang mendapat keuntungan dari objek wisata ini yaitu petani desa setempat.