Pada hari Rabu, 12 Juni 2024, Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) Inbound Universitas Padjadjaran kelompok G07 Bhretyaadikara sukses menyelenggarakan kegiatan kontribusi sosial dengan tema "PULIHKAN PETA: Pertanian Urban untuk Sustainability Ketahanan Pangan Masyarakat Kota". Tema ini diusung untuk meningkatkan kesadaran tentang pentingnya pertanian di kawasan perkotaan dalam meningkatkan kualitas pangan lokal dan sebagai alternatif untuk menstabilkan harga atau menurunkan harga bahan makanan yang memengaruhi inflasi.
Kegiatan kontribusi sosial dalam program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) diusung untuk membangun pemimpin masa depan yang berdaya saing dan berkontribusi positif bagi masyarakat. Kegiatan ini merupakan aksi nyata mahasiswa PMM inbound Universitas Padjadjaran dalam memberikan kontribusi langsung kepada masyarakat.Â
Kontribusi sosial saat ini bekerja sama dengan Pemerintah Kota Bandung dalam keberlanjutan program Buruan SAE (Sehat, Alami, dan Ekonomis). Sosialisasi dan rangkaian acara diadakan di Kampung Pasir Kaliki Barat, RW 15, Kelurahan Sadang Serang, Kecamatan Coblong, Kota Bandung.Â
Melalui sosialisasi ini, para mahasiswa berusaha meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemanfaatan lahan kosong untuk bercocok tanam guna meningkatkan ketahanan pangan di daerah perkotaan.
Dr. Atikah Nurhayati, S.P., M.P. dan salah satu mahasiswa, Ikka Ade Sophia sebagai narasumber dan pemateri sosialisasi merupakan ahli dalam bidang pertanian. Dalam sosialisasinya, Ibu Atikah menekankan pentingnya memanfaatkan lahan kosong di perkotaan dengan bercocok tanam, baik untuk konsumsi sendiri maupun untuk meningkatkan ketahanan pangan di daerah perkotaan. Ia juga menyoroti perlunya dukungan dari pemerintah untuk memastikan keberlanjutan program ini.
Upaya dalam mendukung Gerakan Masyarakat Cintai Lingkungan Buruan Sehat Alami dan Ekonomis ( Gemilang Buruan SAE ) Â yaitu menerapkan strategi dengan merubah kultur masyarakat untuk ramah lingkungan agar gerakan ini dapat menjadi gerakan sosial baru sebagai perubahan sosial dalam masyarakat.Â
Misalnya dengan pemanfaatan lahan kosong yang bisa dijadikan lahan untuk kebun sayur yang menghasilkan sayur. Disamping itu perlunya proses dalam pemupukan untuk menambah nutrisi tanaman.Â
Terdapat pula istilah 10P dalam pengelolaan Buruan SAE, yaitu Peran pemerintah Kota Bandung, partisipasi masyarakat, peran akademisi perguruan tinggi, pemilihan jenis tanaman, pembibitan, pengelolaan tanah, penanaman, pemeliharaan, panen, dan pasca panen.
Bentuk kegiatan dalam sosialisasi ini mencakup pembagian bibit tanaman sayur-sayuran yang dibagi menjadi 3 jenis yaitu tanaman Caisim (Brassica chinensis var. Parachinensis), Pakcoy (Brassica Rapa L.) dan kangkung (Ipomoea aquatica) dengan total 70 bibit yang ditanam di dalam polybag.Â
Adapun 1 jenis tanaman buah dengan jenis Mangifera indica L. sebanyak 5 pohon kepada kelompok tani yang terlibat, yaitu kelompok tani Belpas yang ada di Kampung Pasir Kaliki Barat, RW 15, Kelurahan Sadang Serang tersebut. Penanaman pohon mangga (Mangifera indica L.) ini juga menjadi simbol komitmen untuk keberlanjutan ketahanan pangan di kawasan tersebut.
Penyerahan Plakat dalam rangka kegiatan Kontribusi Sosial oleh Dr. Atikah Nurhayati, S.P., M.P. selaku Dosen Pembimbing Lapangan Kelompok G07 kepada Riana Raharja selaku Lurah Sadang Serang dan sekaligus penyerahan souvenir oleh Ketua Pelaksana Kontribusi Sosial Ni Putu Gita Darmadi kepada Riana Raharja selaku Lurah Sadang Serang, Wahyu selaku RW Desa Coblong dan Yaya Sudrajat selaku Ketua Kelompok Tani Belpas sebagai kenang-kenangan untuk Kelurahan Sadang Serang dan Kelompok Tani Belpas karena telah memberi ruang kepada kami untuk berkontribusi dan berkolaborasi bersama masyarakat yang ada disana.
Dengan adanya sosialisasi ini, diharapkan masyarakat dapat lebih sadar dan tergerak untuk memanfaatkan lahan-lahan kosong di lingkungan mereka.Â
Implementasi yang baik dari program ini diharapkan mampu meningkatkan ketahanan pangan lokal dan menginspirasi daerah lain untuk melakukan hal serupa. Mahasiswa program PMM 4 Inbound Universitas Padjadjaran berkomitmen untuk terus mendukung dan mengawasi keberlanjutan program ini agar dapat memberikan manfaat jangka panjang bagi masyarakat.
Kegiatan ini merupakan salah satu contoh nyata bagaimana kolaborasi antara mahasiswa, masyarakat, dan pemerintah dapat menciptakan solusi inovatif untuk tantangan ketahanan pangan di perkotaan. Dengan semangat gotong royong dan keberlanjutan, diharapkan program "PULIHKAN PETA" dapat menjadi model bagi inisiatif serupa di seluruh Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H