Mohon tunggu...
Fanny Jauza Adelia Aabidah
Fanny Jauza Adelia Aabidah Mohon Tunggu... Mahasiswa - S1 Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

saya mempunyai hobi jalan-jalan

Selanjutnya

Tutup

Healthy

Stres Pemicu Gangguan Sendi Rahang

1 Juni 2023   13:10 Diperbarui: 1 Juni 2023   13:06 94
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gangguan pada sendi rahang atau biasa dikenal Temporomandibular Joint Disorder (TMJ) merupakan kasus yang marak terjadi tetapi belum banyak orang mengetahuinya. 

TMD memiliki gejala klinis yang khas, seperti rasa nyeri pada sendi rahang dan daerah wajah, sendi berbunyi saat membuka mulut, rasa nyeri atau tidak nyaman ketika menggigit atau mengunyah makanan, serta gerak rahang yang terbatas. Rasa sakit yang tidak begitu jelas pada daerah rahang hingga kepala dan pusing yang tidak menentu juga merupakan gejala TMD.

TMD mempunyai penyebab yang multifaktorial, tidak hanya disebabkan oleh satu penyebab. Carisson (2011) mengatakan pada jurnalnya bahwa beberapa penyebab multifaktorial TMD adalah oklusi, trauma, stres emosional, kebiasaan parafungsional, dan penyakit sistemik. Parafungsional merupakan kebiasaan yang dikerjakan tanpa disadari dan terjadi berulang atau atau tidak berulang. Stres merupakan salah satu penyebab utama TMD.

Stres yang berat dapat mengakibatkan terjadi perubahan pada tubuh yang pada dasarnya adalah mempersiapkan otot tubuh untuk menghadapi segala bentuk ancaman atau beban yang melebihi kemampuan normal. 

Gangguan sendi temporomandibula yang berhubungan dengan stres umumnya disebabkan oleh nyeri, nyeri tekan, dan kejang otot pengunyahan berupa hiperaktivitas otot dan disfungsi otot yang mengakibatkan aktivitas parafungsional, maloklusi yang dipengaruhi dengan derajat dan durasi tertentu dan faktor psikologis juga berperan. 

Pada penderita TMD yang mengalami stres, kadar kortisol pada saliva meningkat. Hal ini dapat mengindikasikan adanya suatu respon endokrin terhadap stres yang dapat menimbulkan sakit.

Pada saat otot mengalami perubahan ketika dalam keadaan stres akan meningkatkan aktivitas otot atau hiperaktivitas. Hiperaktivitas yang berlangsung lama atau terus-menerus mengakibatkan kelelahan otot yang akan diikuti oleh terjadinya kekejangan otot. 

Kekejangan otot lah yang memicu terjadinya perubahan pola pengunyahan, disharmoni hubungan gigi-gigi bagian rahang atas dan bawah, ketidakseimbangan distribusi beban atau pembebanan yang berlebihan pada sendi. efek kekejangan otot ini akan menyebabkan terjadinya gangguan bahkan sampai kerusakan lebih lanjut pada sendi temporomandibular atau daerah sekitarnya jika berlangsung lama atau terus-menerus.

Itulah mengapa stres dapat memicu Temporomandibular Joint Disorder (TMD). Oleh karena itu penting bagi kita untuk mengontrol kondisi psikologis kita. Hal ini dikarenakan, kondid psikologis yang buruk seperti stres berlebihan dapat menyebabkan gangguan lain seperti TMD.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Healthy Selengkapnya
Lihat Healthy Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun