Dijuluki sebagai museum seni terbesar di Jazirah Arab, Louvre Abu Dhabi dibangun di atas tanah seluas 24.000 meter persegi. Selain itu, hal yang tidak kalah membuat pengunjung takjub adalah berat total kubah yang terlihat mengapung di atas lautan tersebut mencapai 7.500 ton, hampir sama dengan berat Menara Eiffel di Perancis.
Wah, keren banget, ya.
3. Sebagai upaya Uni Emirat Arab untuk memajukan negaranya
Louvre Abu Dhabi adalah museum yang didirikan hasil kolaborasi antara Uni Emirat Arab dan Perancis. Tampaknya usaha pemerintah Uni Emirat Arab untuk mengembangkan sektor pariwisata tidak main-main. Pasalnya, pemerintah rela merogoh kocek yang tidak sedikit dalam pembangunan Louvre Abu Dhabi untuk mengembangkan kawasan Pulau Saadiyat sebagai pusat budaya dunia.
Menariknya, Pulau Saadiyat atau yang biasa dikenal dengan sebutan Saadiyat Island, merupakan pusat rekreasi dan budaya kelas dunia dengan pemandangan yang menakjubkan. Sejumlah destinasi wisata pun disediakan Pulau Saadiyat, salah satunya Louvre Abu Dhabi.
Selain itu, Louvre Abu Dhabi bukan hanya sebagai museum universal pertama di dunia Arab, juga simbol kuat dari ambisi dan pencapaian Uni Emirat Arab.
4. Berisi koleksi kelas dunia
Museum yang dirancang oleh pemenang penghargaan arsitektur bergengsi Pritzker Prize, Jean Nouvel, memiliki arsitektur yang menakjubkan.
Yang membuat kubah ini sangat memesona adalah adanya “rain of light” atau “hujan cahaya”. Istilah “rain of light” dipercaya sebagai deskripsi puitis yang mengacu pada efek naungan, serta bayang pohon palem dan rumah daun palem tradisional Uni Emirat Arab. Hal tersebut berasal dari kubah delapan lapis Louvre Abu Dhabi yang terbuat dari struktur geometris kompleks yang tampak mengambang di atas ruang.
Tidak hanya itu saja, keindahan arsitektur Louvre Abu Dhabi ditandai dengan adanya perairan biru yang mengelilingi museum. Uniknya, wisatawan juga bisa datang ke museum melalui jalur darat maupun laut. Selain itu, terdapat juga eksterior setapak yang makin mempercantik museum!