Mohon tunggu...
Fanny Citra
Fanny Citra Mohon Tunggu... Pelajar -

Hard words breaks no bones

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Kampanye Stay Away: No. S.A.D Be SMART Ajak Mahasiswa Mengenal Identitas Diri

12 November 2015   08:49 Diperbarui: 12 November 2015   09:46 44
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Finalis Ambassador of UPH, Connie Rasilim, dan MC dalam Interactive Dialogue

Hari kedua kampanye Stay Away: No S.A.D (Sex, Smoking, Alcohol, Drugs) Be SMART (Study, Maturity, Abstinence, Responsibility, Talent), diramaikan oleh mini talkshow dan pertunjukkan seni dari Departemen Art UPH.

Salah satu key note speaker dalam Interactive Dialogue adalah Connie Rasilim, Wakil Rektor I Bidang Akademik, yang mengupas mengenai topik free sex, yang merupakan salah satu isu dalam fenomena 'S.A.D'. Menurut Connie, memang benar akses untuk free sex, alcohol, dan drugs pada masa ini sangat mudah jika dibanding pada masa yang lalu. Untuk itu dalam menghadapi dunia yang selalu berubah, Connie menyatakan bahwa generasi muda harus mencari akar dari permasalahan, salah satunya dengan mengetahui persis identitas diri, dan apa yang mau dilakukan di dunia ini.  Lebih lanjut ia menjelaskan pandangannya mengenai free sex dalam kampanye Stay Away.  

Menurut Connie, seks bebas sudah pasti tidak hanya berbicara tentang wanita, tapi juga pria. Namun sering yang muncul di permukaan adalah wanita sebagai korban, karena nanti ujungnya jika sampai terjadi wanita lah yang akan hamil. “Untuk itulah kembali saya mengingatkan bahwa penting mengetahui identitas diri, khususnya kita yang percaya Tuhan. Sebagai orang Kristen, saya meyakini bahwa saya ciptaan Kristus. Selanjutnya dengan mengenal identitas diri, kita bisa mengetahui peran kita. Jadi kehidupan kita tidak ditentukan pendapat orang lain, dan Tuhan mengasihi saya,” tegas Connie. Connie juga menggarisbawahi bahwa tantangan sebenarnya adalah bukan hanya tentang wanita sebagai korban, tapi pria.  Sesuai dengan alkitab nantinya pria  yang akan menjadi kepala keluarga, untuk  itu setiap orang baik wanita maupun pria harus mengetahui dengan jelas identitas diri dan perannya. 

Lebih lanjut, Connie juga mengatakan pentingnya memiliki strategi yang tepat dalam pergaulan, sehingga dapat menjalankan peran dengan benar. “Wanita harus memiliki komunitas yang benar sebagai salah satu strategi. Seperti yang Alkitab tuliskan pergaulan yang buruk akan merusak kebiasaan yang baik, sehingga wanita harus tahu mana komunitas yang benar. Bagi saya acara ini sangat bagus, karena UPH sudah menempatkan posisinya yang sangat serius bahwa seks bebas, alkohol, dan drugs adalah hal yang tidak memuliakan Tuhan. Kedepannya, sebagai wanita kita harus semakin bijaksana dalam mengambil pilihan yang benar dan terutama adalah setiap kita harus bergumul dan berakar dalam Kristus, sesuai tema UPH tahun Ini  Grow Deeper in Christ,” jelas Connie sebagai akhir dari dialog interaktif bersama Ambassador of UPH. 

Acara ini dilanjutkan dengan berbagai penapilan dari UPH Art Divisions, beberapa diantaranya adalah Lighhouse BandDream Band dan SFS Dance, serta finalis Ambassadors of UPH yang turut hadir.

Penampilan Lighthouse Band 
Penampilan Dream Band dan Tarian dari SFS Dance 
MC dan Finalis Ambassador of UPH 
Keluarga UPH yang Menyaksikan Kampanye Stay Away: No S.A.D BeSMART

UPH Media Relations

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun