Masyarakat adat di Serui, Papua, memiliki berbagai kearifan lokal dalam bertani yang telah diwariskan turun-temurun. Kearifan lokal ini membantu masyarakat disana untuk beradaptasi dengan kondisi alam yang unik dan menjaga kelestarian lingkungan.Â
Adapun beberapa contohnya sebagai berikut:
Sistem Bercocok Tanam
Tumpang Sari: Menanam berbagai jenis tanaman dalam satu petak lahan untuk meningkatkan hasil panen dan menjaga kesuburan tanah.
Gaharu: Sistem bercocok tanam yang memanfaatkan pohon gaharu sebagai tanaman pelindung dan sumber pendapatan.
Sasi: Kearifan lokal yang mengatur waktu panen dan pengambilan hasil alam untuk menjaga kelestarian sumber daya alam.
2. Penggunaan Bahan Alami:
Pupuk Organik: Masyarakat memanfaatkan bahan-bahan alami seperti kompos dan pupuk kandang untuk menyuburkan tanah.
Pestisida Alami: Pestisida alami dari tumbuhan dan hewan digunakan untuk mengendalikan hama dan penyakit tanaman.
3. Penanaman Pohon:
Pohon Sagu: Pohon sagu ditanam sebagai sumber makanan pokok dan bahan baku berbagai produk.
Pohon Gaharu: Pohon gaharu ditanam sebagai tanaman pelindung dan sumber pendapatan.
Pohon Penaung: Pohon penaung ditanam untuk menjaga kesuburan tanah dan mencegah erosi.
analisis dan evaluasi keterkaitan di atas dengan pertanian berkelanjutan, aspek pengelolaan lahan, gunakan indikator kunci 3P : planet, profit, people. Analisis dan Evaluasi Keterkaitan Kearifan Lokal Bertani di Serui dengan Pertanian Berkelanjutan Keterkaitan dengan Aspek Pengelolaan Lahan:
Tumpang Sari: Meningkatkan efisiensi penggunaan lahan, meningkatkan kesuburan tanah, dan mengendalikan hama dan penyakit.
Gaharu: Melestarikan kesuburan tanah, mencegah erosi, dan menyediakan sumber pendapatan tambahan.
Sasi: Mencegah over-eksploitasi sumber daya alam dan menjaga kelestariannya.
Pupuk Organik: Menjaga kesuburan tanah dan mengurangi pencemaran lingkungan.
Pestisida Alami: Mengendalikan hama dan penyakit tanaman dengan cara yang ramah lingkungan.
Penanaman Pohon: Menjaga kesuburan tanah, mencegah erosi, dan menyediakan sumber pendapatan tambahan.
Analisis 3P:
1. Planet:
Meningkatkan kesuburan tanah.
Mencegah erosi.
Mengendalikan hama dan penyakit tanaman dengan cara yang ramah lingkungan.
Melestarikan sumber daya alam.
2. Profit:
Meningkatkan hasil panen.
Menyediakan sumber pendapatan tambahan dari tanaman gaharu dan pohon lainnya.
3. People:
Meningkatkan akses terhadap makanan.
Memperkuat nilai-nilai adat dan budaya.
Meningkatkan kerjasama dan gotong royong dalam masyarakat.
Kesimpulan:
Kearifan lokal bertani di Serui memiliki keterkaitan yang kuat dengan pertanian berkelanjutan. Kearifan lokal ini membantu menjaga kelestarian lingkungan, meningkatkan pendapatan masyarakat, dan meningkatkan ketahanan pangan dan kesejahteraan masyarakat. Upaya untuk melestarikan dan memperkuat kearifan lokal ini perlu dilakukan untukÂ
memastikan keberlanjutan pertanian di Serui.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI