Mohon tunggu...
Fanny Andrianto
Fanny Andrianto Mohon Tunggu... Foto/Videografer - Penulis

Penulis

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Belajar Daring Sering Nge-Lag, Video Pembelajaran Solusinya

15 Agustus 2020   17:00 Diperbarui: 15 Agustus 2020   17:01 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Semarang (31/7) – Belajar dari rumah di masa pandemik Covid-19 ini membuat motivasi anak-anak usia sekolah untuk belajar menurun. Hal itu dikarenakan sejumlah sekolah di sekitar desa Baran Gunung menerapkan sistem online atau virtual tanpa tatap muka langsung yang dikenal dengan sistem pembelajaran daring atau dalam jaringan.

Belajar secara daring memiliki tantangan tersendiri, misalnya anak-anak yang belum mempunyai gadget sendiri sehingga harus meminjam orang tua tetapi orang tuanya memiliki jadwal kerja yang bertabrakan dengan jadwal belajar anaknya secara daring sehingga membuat anak-anak kesulitan untuk memperoleh materi yang disampaikan. 

Belum lagi masalah jaringan sinyal yang berbeda-beda tiap rumah anak-anak tersebut, membuat belajar daring dirasa masih perlu ditinjau kembali. Maka, dibutuhkan video pembelajaran yang bisa di download saat jaringan membaik dan bisa ditonton kapan saja, khususnya video pembelajaran matematika.

Salah satu mahasiswa KKN TIM II UNDIP, Fanny Andrianto dari departemen S1 Matematika melaksanakan kegiatan KKN di desanya sendiri yang mengusung tema Pemberdayaan Masyarakat di Tengah Pandemi Covid-19 Berbasis pada Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs) berinisiatif membantu membuat video-video pembelajaran matematika dan memberikan edukasi cara membuat video pembelajaran. “Video pembelajaran harus sesuai dengan materi di sekolah,” kata Wali Kelas 6 SDIT, Desti Ela Soraya, salah satu guru yang rumahnya berada di desa Baran Gunung RT4 RW7 pada Senin (13/7). Video pembelajaran harus sesuai dengan materi sekolah karena disesuaikan dengan kebutuhan serta perkembangan anak-anak secara individu.

dokpri
dokpri
dokpri
dokpri
Setelah dilakukan review oleh anak-anak di desa Baran Gunung RT4 RW7, video pembelajaran ini dinilai cukup efektif, anak-anak memahami materi yang diperlihatkan di video tersebut meskipun harus didampingi orang tua atau orang memahami materi pelajaran yang anak-anak pelajari agar pembelajaran bisa maksimal.

dokpri
dokpri
Keterlibatan orang tua dalam proses belajar membuat anak merasa apa yang dilakukannya adalah hal penting. Hal tersebut membuatnya akan semakin giat belajar pada kemudian hari. Maka perlu diadakan pembelajaran logika matematika yang berfungsi untuk melatih berpikir kritis, lurus, dan tertib. Belajar logika matematika menggunakan bahasa sehari-hari dengan kegiatan yang pernah anak-anak lakukan, akan mempermudah anak-anak untuk memahami materi yang disampaikan. Bukan hanya menggunakan bahasa sehari-hari, banyak alternatif agar anak-anak memahami pembelajaran ini. Melalui permainan juga dapat mengasah anak untuk berpikir kritis adalah salah satu contohnya. Dengan mempelajari logika matematika ini, diharapkan anak-anak dapat bertindak dengan benar dan cepat, kapan harus belajar dan kapan harus bermain.

Oleh: Fanny Andrianto (Matematika, Fakultas Sains dan Matematika)

Dosen Pembimbing: Heri Sugito, S.Si., M.Sc.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun