Maya: Tentu, Rama. Silakan pilih tempat yang kamu suka.
(Rama duduk di meja dekat jendela. Tono duduk sendirian di sudut kafe.)
Rama: (menghela nafas) Sudah dua minggu, tapi aku masih belum menemukan inspirasi untuk menulis.
Maya: Jangan khawatir, Rama. Mungkin kamu hanya perlu waktu dan suasana yang tepat.
(Rama mengangguk sambil tersenyum. Budi masuk ke kafe dengan wajah murung.)
Budi: Hai, teman-teman. Apa kabar?
Sinta: Hai, Budi. Kamu terlihat tidak enak badan. Ada yang salah?
Budi: Aku sedang mengalami masa sulit dalam karir menulisku. Tidak ada yang menerima tulisanku.
Maya: Jangan menyerah, Budi. Kamu pasti bisa melewati masa sulit ini.
(Scene berakhir dengan semua pemeran duduk di meja masing-masing, masing-masing dalam pikiran mereka sendiri.)
Bab 2: Konflik