Mohon tunggu...
fannisa ramadantip
fannisa ramadantip Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

Hai saya fannisa, saya kuliah di Universitas Komputer Indonesia

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Senja di Kafe Pasar

23 Januari 2024   13:33 Diperbarui: 30 Januari 2024   14:17 125
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Maya: Tentu, Rama. Silakan pilih tempat yang kamu suka.

(Rama duduk di meja dekat jendela. Tono duduk sendirian di sudut kafe.)

Rama: (menghela nafas) Sudah dua minggu, tapi aku masih belum menemukan inspirasi untuk menulis.

Maya: Jangan khawatir, Rama. Mungkin kamu hanya perlu waktu dan suasana yang tepat.

(Rama mengangguk sambil tersenyum. Budi masuk ke kafe dengan wajah murung.)

Budi: Hai, teman-teman. Apa kabar?

Sinta: Hai, Budi. Kamu terlihat tidak enak badan. Ada yang salah?

Budi: Aku sedang mengalami masa sulit dalam karir menulisku. Tidak ada yang menerima tulisanku.

Maya: Jangan menyerah, Budi. Kamu pasti bisa melewati masa sulit ini.

(Scene berakhir dengan semua pemeran duduk di meja masing-masing, masing-masing dalam pikiran mereka sendiri.)

Bab 2: Konflik

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun