Mohon tunggu...
Fani Velenia
Fani Velenia Mohon Tunggu... Penulis - | Content Writer | Bachelor of German Language Education

|Setiap kata yang ditulis adalah langkah menuju revolusi pikiran| IG: @fanivalenia

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Jangan Tunggu Besok! Mengubah Kebiasaan Menunda Menjadi Tindakan Hari Ini

8 November 2024   07:08 Diperbarui: 8 November 2024   07:20 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/CreativaImages)

Menunda pekerjaan sudah menjadi kebiasaan yang hampir semua orang lakukan. Entah itu tugas sekolah, pekerjaan kantor, atau bahkan urusan pribadi, selalu ada alasan untuk menunda-nunda. “Nanti aja deh, masih ada waktu,” atau “Besok lebih enak deh,” mungkin sering terucap. Tapi, di balik kebiasaan menunda itu, ada banyak konsekuensi yang seringkali baru terasa setelah semuanya terlambat.

Tentu saja, menunda-nunda bukan tanpa akibat. Stres, kualitas pekerjaan yang menurun, dan rasa cemas yang terus menghantui adalah beberapa dampak yang bisa muncul akibat kebiasaan ini. Lalu, bagaimana caranya untuk menghentikan kebiasaan menunda tersebut dan mulai mengambil tindakan sekarang juga? Di artikel ini kita bakal membahas tips dan trik untuk mengubah kebiasaan buruk itu menjadi produktivitas yang lebih efektif. Yuk, kita bahas!

1. Kenapa Sih Sering Menunda? Pahami Penyebabnya!

Tanya pada diri sendiri, kenapa sih sering menunda pekerjaan? Penyebabnya mungkin lebih banyak dari yang disadari. Salah satu penyebab terbesar adalah rasa malas. Tugas yang terasa berat, membosankan, atau tidak menarik memang seringkali bikin malas untuk memulai. Rasanya, lebih enak kalau bisa leyeh-leyeh sebentar atau mencari kegiatan yang lebih menyenangkan. Masalahnya, rasa malas ini cuma solusi sementara, dan pada akhirnya malah bikin semakin banyak pekerjaan yang menumpuk.

Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/golden sikorka)
Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/golden sikorka)

Selain itu, ada juga faktor perfeksionisme yang nggak kalah besar. Banyak orang menunda pekerjaan karena merasa tugas tersebut harus diselesaikan dengan sempurna. “Kalau belum sempurna, mending nggak usah dikerjakan dulu,” begitu pikiran yang sering muncul. Padahal, sebenarnya, tidak ada yang sempurna di dunia ini. Yang penting adalah memulai, dan menyelesaikan tugas, walaupun hasilnya tidak 100% sempurna. Dengan berproses, kualitas pekerjaan juga akan meningkat seiring waktu.

Lalu, ada juga yang menunda karena merasa terlalu banyak pekerjaan yang harus dilakukan. Ketika melihat daftar tugas yang panjang, rasa kewalahan muncul, dan akhirnya memilih untuk menghindar. Menghadapi pekerjaan yang menumpuk memang bisa bikin pusing. Namun, semakin lama ditunda, semakin besar pula beban yang akan dirasakan. Sebaliknya, dengan memulai segera, tugas bisa diselesaikan satu per satu, dan perasaan kewalahan itu perlahan akan hilang.

2. Menunda Itu Bikin Stres, Lho! Kenali Dampaknya!

Sadar atau tidak, kebiasaan menunda pekerjaan punya banyak dampak negatif. Salah satunya adalah stres yang terus mengintai. Ketika menunda pekerjaan, perasaan cemas akan terus ada di belakang pikiran. Waktu yang semakin sempit, tugas yang terus menumpuk, dan ketidakpastian soal kapan harus menyelesaikan semuanya bikin kepala jadi pusing. Stres ini bisa memengaruhi produktivitas, bahkan bisa merusak kesehatan mental. Stres yang tidak terkelola dengan baik juga dapat memicu rasa frustrasi dan bahkan burnout.

Selain stres, kualitas pekerjaan juga jadi terganggu. Ketika sebuah tugas dikerjakan dalam keadaan terburu-buru karena terlalu lama menunda, hasil akhirnya jelas tidak akan maksimal. Ini mungkin terjadi karena proses berpikir yang tidak optimal, kurangnya perhatian terhadap detail, dan rasa terburu-buru yang mendorong untuk "asalkan selesai." Tentu saja, hasilnya tidak akan memuaskan dan bisa menurunkan rasa percaya diri. Padahal, pekerjaan yang diselesaikan dengan baik bisa memberi kepuasan tersendiri.

Prokrastinasi atau kebiasaan menunda-nunda ini juga bisa berdampak pada hubungan dengan orang lain. Misalnya, ketika deadline tugas kerja atau proyek dipending, orang lain yang tergantung pada pekerjaan itu juga ikut terdampak. Akhirnya, rasa tidak enak dan ketegangan pun muncul. Menghindari tanggung jawab dengan cara menunda pekerjaan hanya akan membuat hubungan profesional atau personal semakin renggang. Jika terus dibiarkan, kebiasaan ini bisa merusak kredibilitas dan reputasi diri.

Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/CreativaImages)
Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/CreativaImages)

3. Langkah Pertama: Pecah Tugas Besar Jadi Kecil

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun