Mohon tunggu...
Fani Velenia
Fani Velenia Mohon Tunggu... Penulis - | Content Writer | Bachelor of German Language Education

|Setiap kata yang ditulis adalah langkah menuju revolusi pikiran| IG: @fanivalenia

Selanjutnya

Tutup

Worklife Artikel Utama

Study Life Balance dan Kesehatan Mental: Apa Hubungannya?

11 Oktober 2024   17:09 Diperbarui: 11 Oktober 2024   23:06 426
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi mahasiswa mengerjakan tugas kuliah (istockphoto.com/SrdjanPav)

Di era digital yang super cepat seperti sekarang ini, menjaga kesehatan mental itu penting banget, terutama bagi mahasiswa. Kita sering terjebak dalam rutinitas kuliah yang bikin stres, tugas numpuk, juga tekanan dari berbagai arah dan rasanya seperti itu sedang naik roller coaster. Ada banyak tekanan yang datang dari berbagai arah—dari tugas kuliah yang menumpuk, deadline yang mencekik, hingga harapan dari diri sendiri dan orang lain. Semua itu bisa bikin kita merasa stres dan cemas. Dalam situasi seperti ini, kesehatan mental jadi hal yang sangat krusial.

Nah, di sinilah konsep study life balance muncul sebagai solusi. Bayangkan kalau kita bisa menyeimbangkan waktu antara belajar, bersosialisasi, dan merawat diri. Ini bukan hanya akan meningkatkan kualitas hidup kita, tetapi juga membantu kita lebih fokus dan produktif dalam belajar. Dalam artikel ini, kita akan bahas bagaimana hubungan antara kesehatan mental dan keseimbangan antara studi dan kehidupan sehari-hari. Yuk, kita bahas!

Kenapa Kesehatan Mental Itu Penting?

Kesehatan mental bukan hanya sekadar istilah yang keren, tetapi ini juga merupakan fondasi untuk hidup yang sehat. Banyak mahasiswa yang merasakan beban dari tugas kuliah, deadline yang mencekik, dan ekspektasi dari diri sendiri dan orang lain. Semua itu bisa bikin kita stres, cemas, bahkan depresi. Dengan memahami pentingnya kesehatan mental, kita bisa lebih peduli dan merawat diri kita sendiri.

Saat mental kita sehat, segala sesuatunya jadi lebih mudah. Kita bisa fokus belajar, bersosialisasi, dan menjalani kehidupan dengan lebih ceria. Jadi, kesehatan mental yang baik bisa berpengaruh besar pada performa akademik kita. Sebaliknya, kalau kita mengabaikannya, dampaknya bisa parah, baik di kampus maupun kehidupan sehari-hari.

Penting juga untuk diingat bahwa menjaga kesehatan mental itu perlu usaha. Kita bisa melakukan banyak hal, mulai dari olahraga, meditasi, hingga hangout bareng teman. Luangkan waktu untuk diri sendiri itu bukan egois, tapi justru hal yang kita butuhkan untuk tetap seimbang.

Apa Itu Study Life Balance?

Study life balance adalah konsep yang merujuk pada kemampuan seseorang untuk menyeimbangkan waktu dan energi antara kegiatan belajar dan aspek-aspek lain dalam kehidupan sehari-hari. Ini mencakup waktu untuk bersosialisasi, berolahraga, dan mengejar hobi, serta menjaga kesehatan mental.

Keseimbangan ini penting karena jika kita hanya fokus pada studi, kita bisa merasa kelelahan, stres, dan kehilangan motivasi. Dengan menciptakan keseimbangan yang baik, kita dapat mengelola stres dengan lebih efektif dan meningkatkan kualitas hidup. Misalnya, memberi diri kita waktu untuk bersenang-senang atau beristirahat membantu kita kembali ke studi dengan pikiran yang lebih fresh dan fokus.

Secara sederhana, study life balance berarti menemukan ritme yang tepat antara belajar dan menikmati hidup. Jadi, penting banget untuk tidak hanya mikirin nilai, tapi juga kualitas hidup kita secara keseluruhan. Salah satu cara untuk mencapai keseimbangan ini adalah dengan bikin jadwal yang realistis. Tentukan waktu untuk belajar, tapi jangan lupa sisakan waktu untuk bersantai. Dengan rencana yang jelas, kita bisa merasa lebih teratur dan terhindar dari stres yang enggak perlu. Ini langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang mendukung kesehatan mental kita.

Kesehatan Mental dan Study Life Balance

Kalau kesehatan mental kita terganggu, dampaknya langsung terasa di kemampuan belajar. Stres atau cemas berlebihan bisa bikin kita sulit fokus. Sebaliknya, kalau kita punya keseimbangan antara belajar dan kehidupan, biasanya kita lebih tenang dan siap menghadapi berbagai tantangan.

Ingat, semua orang punya batasan. Melakukan terlalu banyak kegiatan sekaligus hanya akan bikin kita kewalahan. Jika kita mengacuhkan sinyal tubuh dan pikiran, risiko burnout bisa meningkat. Dan itu bukan cuma memengaruhi akademik, tapi juga kesehatan mental kita.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun