Mohon tunggu...
Fani Velenia
Fani Velenia Mohon Tunggu... Penulis - | Content Writer | Bachelor of German Language Education

|Setiap kata yang ditulis adalah langkah menuju revolusi pikiran| IG: @fanivalenia

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

7 Kesalahan Diet yang Bikin Berat Badan Kamu Nempel Kayak Stiker!

8 Oktober 2024   10:07 Diperbarui: 8 Oktober 2024   21:59 111
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi Menimbang badan (sumber: istockphoto.com/adrian825)

Diet adalah perjalanan yang seringkali penuh tantangan, terutama bagi anak muda yang ingin tampil maksimal. Di era media sosial dan standar kecantikan yang kian tinggi, banyak dari kita merasa tertekan untuk mendapatkan tubuh ideal dengan cepat. Namun, tanpa pemahaman yang tepat, usaha menurunkan berat badan bisa menjadi bumerang, malah membuat kita terjebak dalam kebiasaan buruk yang sulit diubah.

Banyak orang mencoba berbagai metode diet yang trendy, mulai dari diet keto hingga puasa intermiten, tetapi sering kali mengabaikan prinsip dasar yang penting. Dalam perjalanan ini, kita seringkali terjebak dalam kesalahan yang bisa menggagalkan semua usaha, membuat berat badan nempel seperti stiker. Kesalahan-kesalahan ini tidak hanya menghambat penurunan berat badan, tetapi juga bisa berdampak negatif pada kesehatan dan kesejahteraan mental.

Jadi, sebelum kamu terjebak dalam perangkap diet yang merugikan, mari kita bahas tujuh kesalahan diet yang perlu kamu hindari agar usaha menurunkan berat badanmu berhasil. Dengan pemahaman yang tepat, kamu bisa menjalani diet yang tidak hanya efektif, tetapi juga menyenangkan dan berkelanjutan. Yuk, kita bahas tujuh kesalahan diet yang perlu kamu hindari agar usaha menurunkan berat badanmu berhasil!

1. Terlalu Ketat dalam Pembatasan Kalori

Ketika memulai diet, banyak orang berpikir bahwa cara terbaik adalah dengan memangkas kalori secara drastis. Pemikiran ini mungkin tampak logis, tetapi kenyataannya bisa berbahaya. Saat mengurangi asupan kalori terlalu banyak, tubuh akan merespons dengan memperlambat metabolisme. Ini membuat proses pembakaran lemak menjadi lebih sulit dan berat badan bisa kembali naik ketika kamu kembali ke pola makan normal.

Lebih baik fokus pada defisit kalori yang sehat dan berkelanjutan. Cobalah untuk menghitung kalori yang sesuai dengan kebutuhan tubuh. Misalnya, jika kamu membutuhkan 2000 kalori untuk berfungsi secara optimal, mengurangi 500 kalori mungkin lebih efektif daripada mengurangi 1000 kalori sekaligus. Ini akan membantu tubuh beradaptasi dengan perubahan dan tetap sehat.

Ingat, diet bukan tentang penyiksaan. Ini adalah tentang mengubah pola makan menjadi lebih sehat dan berkelanjutan. Jadi, daripada menghindari makanan favorit, lebih baik ciptakan keseimbangan yang memungkinkan kamu menikmati makanan sekaligus mencapai tujuan penurunan berat badan.

Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/zhoff-photo)
Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/zhoff-photo)

2. Mengabaikan Nutrisi Seimbang

Seringkali, orang terjebak dalam pola pikir bahwa mengurangi kalori saja sudah cukup. Padahal, kualitas makanan yang dikonsumsi juga sangat penting. Jika hanya fokus pada jumlah kalori tanpa mempertimbangkan nutrisi, tubuh bisa kekurangan vitamin dan mineral yang dibutuhkan untuk berfungsi dengan baik. Ini bisa menyebabkan energi menurun dan kesehatan secara keseluruhan terganggu.

Nutrisi seimbang mencakup karbohidrat, protein, lemak sehat, serta vitamin dan mineral. Cobalah untuk memasukkan berbagai jenis makanan dalam menu diet. Misalnya, makan sayuran berwarna-warni, sumber protein seperti ayam atau tahu, serta lemak sehat dari alpukat atau kacang-kacangan. Dengan cara ini, kamu tidak hanya mendapatkan kalori yang cukup, tetapi juga nutrisi yang dibutuhkan tubuh.

Selain itu, perhatikan juga waktu makan. Makan teratur dan tidak melewatkan waktu makan membantu menjaga metabolisme tetap aktif. Jadi, jangan hanya fokus pada angka di timbangan; pastikan kamu juga memperhatikan kualitas makanan yang masuk ke tubuh.

3. Menghindari Makanan Favorit

Siapa yang tidak suka makanan enak? Namun, banyak orang berpikir bahwa untuk berhasil dalam diet, mereka harus sepenuhnya menghindari makanan favorit. Padahal, pendekatan ini justru bisa memicu rasa frustrasi dan keinginan berlebih. Alih-alih melarang diri dari makanan yang disukai, lebih baik coba pendekatan moderasi.

Misalnya, jika kamu penggemar pizza, tidak ada salahnya menikmati sepotong kecil sebagai bagian dari dietmu. Kuncinya adalah menyeimbangkan makanan yang lebih sehat dengan makanan yang kamu cintai. Cobalah untuk mengatur porsi dan frekuensi konsumsi agar tidak merasa tertekan dan tetap bisa menikmati hidup.

Ingat, diet bukan berarti menyiksa diri. Makan dengan bahagia adalah kunci untuk menjadikan diet kamu berkelanjutan. Jadi, jangan ragu untuk sesekali menikmati makanan favorit tanpa merasa bersalah!

Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/Prostock-Studio)
Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/Prostock-Studio)

4. Tidak Cukup Berolahraga

Diet yang efektif bukan hanya tentang apa yang kamu makan, tetapi juga seberapa aktif kamu bergerak. Banyak orang menganggap bahwa cukup hanya dengan diet saja, mereka bisa menurunkan berat badan. Padahal, olahraga memiliki peran penting dalam meningkatkan metabolisme dan membakar kalori. Jika kamu tidak berolahraga, kamu mungkin tidak akan melihat hasil yang diinginkan.

Cobalah untuk mencari jenis olahraga yang kamu nikmati. Apakah itu jogging, yoga, atau dance? Yang penting adalah konsistensi. Luangkan waktu setidaknya 30 menit setiap hari untuk bergerak. Tidak hanya membantu dalam menurunkan berat badan, tetapi juga meningkatkan suasana hati dan kesehatan mental.

Jangan lupa untuk menggabungkan latihan kekuatan dengan kardio. Latihan kekuatan membantu membangun otot, yang dapat meningkatkan metabolisme dan membantu pembakaran kalori lebih efisien. Dengan begitu, diet akan lebih efektif dan hasilnya lebih terlihat!

5. Terlalu Sering Mengandalkan Suplemen

Suplemen sering kali dipandang sebagai jalan pintas untuk mencapai tujuan diet. Namun, terlalu mengandalkan suplemen sebagai pengganti makanan sehat bisa berbahaya. Suplemen tidak dapat menggantikan pola makan yang seimbang dan bisa menimbulkan risiko jika tidak digunakan dengan bijak. Dalam banyak kasus, tubuh lebih baik menyerap nutrisi dari makanan langsung.

Cobalah untuk mendapatkan sebagian besar nutrisi dari makanan yang dikonsumsi. Jika kamu merasa perlu suplemen, konsultasikan dengan ahli gizi untuk memastikan bahwa kamu memerlukan tambahan tersebut dan untuk memilih yang tepat. Ingat, suplemen harus menjadi pelengkap, bukan pengganti. Selain itu, beberapa suplemen bisa memiliki efek samping atau berinteraksi dengan obat-obatan lain. Pastikan untuk selalu membaca label dan melakukan penelitian sebelum mencoba produk baru. 

Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/franz12)
Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/franz12)

6. Mengabaikan Pentingnya Tidur

Kamu mungkin tidak menyadari bahwa tidur memiliki dampak besar pada diet dan penurunan berat badanmu. Kurang tidur dapat mempengaruhi hormon yang mengatur nafsu makan, seperti ghrelin dan leptin. Ketika tidak cukup tidur, ghrelin, hormon yang merangsang nafsu makan, akan meningkat, sementara leptin, yang memberi sinyal kenyang, akan menurun. Akibatnya, kamu mungkin merasa lebih lapar dan cenderung memilih makanan tidak sehat.

Tidur yang cukup membantu menjaga keseimbangan hormon dalam tubuh dan meningkatkan daya ingat, konsentrasi, serta suasana hati. Usahakan untuk mendapatkan 7-9 jam tidur berkualitas setiap malam. Cobalah untuk membuat rutinitas tidur yang baik, seperti menghindari layar elektronik sebelum tidur dan menciptakan lingkungan yang nyaman.

Tubuh butuh waktu untuk beristirahat dan memulihkan diri. Dengan tidur yang cukup, kamu tidak hanya akan merasa lebih baik, tetapi juga lebih mampu membuat pilihan makanan yang sehat dan bertahan dalam rutinitas dietmu.

7. Tidak Memantau Perkembangan

Tanpa memantau kemajuan, sulit untuk mengetahui apakah diet berhasil atau tidak. Banyak orang yang berharap hasilnya datang dengan cepat, tetapi tanpa pengukuran yang tepat, kamu mungkin merasa frustasi. Memantau asupan makanan dan perubahan berat badan bisa membantu kamu melihat pola dan kemajuan.

Gunakan aplikasi untuk mencatat makanan dan aktivitas fisik. Ini akan membantu kamu tetap pada jalur dan memahami apa yang berhasil serta apa yang tidak. Selain itu, memantau perkembangan juga memberikan motivasi. Melihat angka yang menurun atau perubahan positif bisa membuat lebih bersemangat untuk melanjutkan diet.

Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/Rawpixel LTD)
Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/Rawpixel LTD)

Jangan lupa untuk merayakan setiap pencapaian, sekecil apapun itu. Setiap langkah menuju kesehatan yang lebih baik adalah pencapaian yang layak dirayakan. Dengan memantau kemajuan, kamu dapat terus termotivasi dan membuat penyesuaian yang diperlukan untuk mencapai tujuan penurunan berat badanmu.

Dengan menghindari tujuh kesalahan diet ini, kamu bisa menjalani perjalanan penurunan berat badan yang lebih sehat dan berkelanjutan. Ingat, diet bukan hanya tentang angka di timbangan, tetapi juga tentang kesehatan dan kebahagiaanmu secara keseluruhan. Selamat berjuang!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun