Mohon tunggu...
Fani Velenia
Fani Velenia Mohon Tunggu... Penulis - | Content Writer | German Language Education UNIMED

|Setiap kata yang ditulis adalah langkah menuju revolusi pikiran| IG: @fanivalenia

Selanjutnya

Tutup

Worklife Pilihan

Diremehkan? No Baper! 5 Tips Seru Hadapi Orang yang Meremehkan Kita

29 September 2024   14:31 Diperbarui: 29 September 2024   14:34 74
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/Iconic Bestiary)

Kita semua pasti pernah merasakan saat orang lain meremehkan kita, entah itu di sekolah, tempat kerja, atau bahkan di lingkungan sosial. Rasanya bisa bikin hati panas, kan? Tapi, daripada baper dan meresapi perasaan negatif itu, kenapa kita tidak mencoba untuk menghadapi situasi ini dengan cara yang lebih seru dan positif? Yuk, kita bahas beberapa tips untuk menghadapi orang yang suka meremehkan kita!

1. Kenali Diri Sendiri

Pertama-tama, langkah yang paling penting adalah mengenali diri sendiri. Ketika orang lain meremehkan kita, itu biasanya karena mereka tidak benar-benar memahami siapa kita. Jadi, ambil waktu sejenak untuk merenung. Apa saja kelebihan dan kekurangan yang kita miliki? Ketika kita yakin dengan diri sendiri, komentar negatif dari orang lain jadi terasa tidak berarti.

Cobalah untuk menuliskan hal-hal positif tentang diri sendiri. Bisa dari prestasi kecil, hobi yang dikuasai, atau bahkan sifat-sifat baik yang kita miliki. Melihat daftar itu bisa meningkatkan kepercayaan diri kita. 

Yang perlu kita ingat adalah setiap orang punya keunikan masing-masing yang patut dihargai.

Jadi, kenali dan cintai diri sendiri terlebih dahulu. Dengan mengenali diri, kita bisa lebih siap menghadapi kritik. Tidak peduli seberapa kerasnya komentar orang lain, kita tahu siapa kita sebenarnya. Jangan biarkan pendapat orang lain merusak pandangan kita terhadap diri sendiri. Tetap fokus pada tujuan dan impian kita!

2. Tanggapi dengan Santai

Saat seseorang meremehkan kita, respons yang terbaik adalah dengan bersikap santai. No Baper! Tidak perlu terbawa emosi dan ikut-ikutan baper. Misalnya, jika seseorang berkata, "Kamu nggak akan pernah bisa," coba jawab dengan senyuman, "Mungkin kamu bisa jadi motivatorku, deh!" Atau, "Nah, itu jadi tantangan buat aku!"

Sikap santai ini menunjukkan bahwa kita tidak mudah terpengaruh oleh komentar negatif. Dengan merespons dengan humor atau ketenangan, kita justru bisa membuat orang lain terkejut dan mungkin berpikir dua kali sebelum meremehkan kita lagi. Ingat, reaksi kita adalah cerminan dari diri kita sendiri.

Dengan melatih diri untuk tetap tenang dan menganggap enteng komentar negatif, kita bisa menjaga kesehatan mental. Jadi, jangan ragu untuk tertawa, meski situasinya tidak mendukung. 

Humor adalah senjata yang ampuh dalam menghadapi kritik!

Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/mongkeybusinessimages)
Ilustrasi (sumber: istockphoto.com/mongkeybusinessimages)

3. Fokus pada Kegiatan Positif

Alih-alih terjebak dalam rasa sakit hati, yuk, fokus pada hal-hal positif dalam hidup kita. Setiap kali ada yang meremehkan, coba ingat kembali pencapaian yang telah kita raih. Misalnya, jika kita berhasil menyelesaikan proyek besar atau mendapat pujian dari orang lain. Hal-hal kecil ini bisa menjadi penyemangat ketika rasa percaya diri mulai goyah.

Bisa juga melibatkan diri dalam aktivitas yang kita cintai. Apakah itu menggambar, menulis, atau berolahraga, lakukan sesuatu yang membuat kita merasa baik. Ketika kita sibuk dengan hal-hal positif, energi negatif dari orang yang meremehkan kita akan terasa jauh lebih kecil.

Jangan lupa, lingkungan sekitar juga berpengaruh. Bergaullah dengan orang-orang yang mendukung dan memberi energi positif. Ketika kita dikelilingi oleh orang-orang yang menghargai kita, kita akan lebih mudah untuk mengabaikan suara-suara negatif dari luar.

4. Kritik sebagai Pelajaran Berharga

Kadang, meskipun terasa pahit, kritik bisa menjadi pelajaran berharga. Coba deh, evaluasi apakah ada kebenaran dalam apa yang dikatakan orang tersebut. Jika ya, ambil sebagai motivasi untuk berkembang. Misalnya, jika seseorang mengatakan kita kurang pandai berbicara di depan umum, mungkin ini saat yang tepat untuk mengikuti kelas public speaking.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Worklife Selengkapnya
Lihat Worklife Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun