Alih-alih terjebak dalam rasa sakit hati, yuk, fokus pada hal-hal positif dalam hidup kita. Setiap kali ada yang meremehkan, coba ingat kembali pencapaian yang telah kita raih.Â
Misalnya, jika kita berhasil menyelesaikan proyek besar atau mendapat pujian dari orang lain. Hal-hal kecil ini bisa menjadi penyemangat ketika rasa percaya diri mulai goyah.
Bisa juga melibatkan diri dalam aktivitas yang kita cintai. Apakah itu menggambar, menulis, atau berolahraga, lakukan sesuatu yang membuat kita merasa baik. Ketika kita sibuk dengan hal-hal positif, energi negatif dari orang yang meremehkan kita akan terasa jauh lebih kecil.
Jangan lupa, lingkungan sekitar juga berpengaruh. Bergaullah dengan orang-orang yang mendukung dan memberi energi positif. Ketika kita dikelilingi oleh orang-orang yang menghargai kita, kita akan lebih mudah untuk mengabaikan suara-suara negatif dari luar.
4. Kritik sebagai Pelajaran Berharga
Kadang, meskipun terasa pahit, kritik bisa menjadi pelajaran berharga. Coba deh, evaluasi apakah ada kebenaran dalam apa yang dikatakan orang tersebut. Jika ya, ambil sebagai motivasi untuk berkembang. Misalnya, jika seseorang mengatakan kita kurang pandai berbicara di depan umum, mungkin ini saat yang tepat untuk mengikuti kelas public speaking.
Melihat kritik sebagai kesempatan untuk belajar bisa mengubah perspektif kita. Alih-alih merasa tersakiti, kita jadi lebih terbuka untuk berkembang. Dengan cara ini, kita bukan hanya membuktikan bahwa mereka salah, tetapi juga menjadi versi terbaik dari diri kita sendiri.
Jadi, setelah merenungkan dan belajar dari kritik tersebut, jangan ragu untuk bangkit dan tunjukkan kemampuan kita. Ketika kita bisa mengubah kritik menjadi peluang, orang-orang yang meremehkan akan tercengang melihat perkembangan kita!
5. Buktikan dengan Tindakan
Yang terakhir, cara paling efektif untuk menghadapi orang yang meremehkan adalah dengan membuktikannya melalui tindakan. Alih-alih melawan dengan kata-kata, tunjukkan apa yang bisa kita capai. Jika ada yang bilang, "Kamu tidak bisa berkarir di bidang itu," jadikan itu sebagai pendorong untuk menunjukkan prestasi.
Tentukan tujuan yang ingin kita capai dan susun rencana untuk mencapainya. Misalnya, jika kita ingin jadi lebih baik dalam pekerjaan, ambil pelatihan tambahan atau ikut proyek-proyek baru. Ketika kita mulai menuai hasil dari usaha kita, kritik akan terasa semakin tidak berarti.
"Jangan lupa untuk merayakan setiap pencapaian, sekecil apapun itu."