Mohon tunggu...
Fanisya Zalika Salsabila
Fanisya Zalika Salsabila Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa di IPB University

Senang melakukan kegiatan pengabdian, berpegang pada prinsip: hidup dengan tujuan, berkontribusi dengan hati.

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Happy Mommy: Atasi dan Cegah Baby Blues, Cita-cita Tim PKM-PM IPB Wujudkan Ibu yang Bahagia

11 Juli 2024   08:00 Diperbarui: 11 Juli 2024   08:12 145
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tim PKM- PM (Pengabdian Masyarakat) IPB yang diketuai oleh Fanisya Zalika telah berhasil menggelar program pengabdian di Desa Ciomas Rahayu melalui kemitraan dengan ibu-ibu Hamil dan juga pascapersalinan di wilayah kerja Posyandu Desa Ciomas Rahayu. 

Beranggotakan Fakhrul Mubarok, Rafi Fathi Rizqi, Dzaki Julian Ar Rasyid, dan Githa Afifa Sakinah serta didampingi oleh Dosen pembimbing Dr. Ir. Anna Fatchiya, M.Si., tim PKM-PM ini menginisiasi sebuah program yang bernama "Happy Mommy: Pendampingan Ibu hamil dan Pascapersalinan melalui Metode Mom's Five Mission sebagai Alternatif Pencegahan Baby Blues Syndrome." Program ini memiliki tujuan sebagai upaya preventif dalam pencegahan serta penanganan kasus baby blues syndrome untuk ibu-ibu hamil dan pascapersalinan di Desa Ciomas Rahayu. 

Dengan latar belakang yang kuat, program ini hadir untuk membantu ibu-ibu pascapersalinan yang terindikasi baby blues syndrome. Baby blues syndrome layaknya fenomena gunung es, hal ini mengacu pada jumlah kasus yang jauh lebih banyak dibandingkan dengan yang terlihat di permukaan. 

Berdasarkan wawancara pada 26 sasaran ibu pascapersalinan, sebanyak 8% ibu dalam rentang (2-4 bulan) terindikasi mengalami gejala baby blues syndrome. Hal ini menjadi perhatian serius, karena pada umumnya baby blues syndrome jarang sekali menyerang ibu nifas lebih dari 40 hari, kasus ini dapat mengindikasikan pada kondisi postpartum depression. 

Selain itu, program ini hadir sebagai sarana edukasi menyeluruh terhadap ibu hamil dan  pascapersalinan, keluarga sebagai pendamping, dan kader posyandu di Desa Ciomas Rahayu agar mereka dapat memahami bahwa penting untuk memahami gejala baby blues syndrome sedini mungkin.

Hal yang menarik disini adalah penggunaan metode Mom's Five Mission,  sebuah metode yang diadaptasi dari metode Mission Based Learning, yakni sebuah pembelajaran berbasis misi yang sangat kooperatif dalam melatih untuk mengerjakan suatu hal serta mencapai target yang telah disusun pada setiap misinya. 

Dengan sebuah kreativitas, metode tersebut dikembangkan menjadi "FRESH" yang terdiri dari Family Activity, Refreshing Activity, Education Class, Social Activity, dan Health Activity. Program yang interaktif, inovatif, efektif, serta menyenangkan ini terbukti membuat sang ibu antusias dalam melaksanakan kegiatan.

Program Happy Mommy melibatkan 20 orang ibu yang terdiri dari 10 ibu hamil dan 10 ibu pascapersalinan termasuk dengan 16 kader dan juga keluarga sebagai pendamping yang secara aktif dilibatkan dalam berbagai kegiatan seperti edukasi dini baby blues syndrome, journaling buku "Journey to Motherhood", pembuatan buket bunga dan MPASI, serta permainan board game raksasa "The Way to Happiness". 

Salah satu momen yang paling mengharukan adalah ketika pelaksanaan program Social Activity, pada program tersebut kebahagiaan timbul ketika melihat terpancarnya senyum kebahagiaan dari sang ibu pada saat melihat pendamping khususnya suami, secara bersungguh-sungguh mengikuti kelas pembuatan MPASI dan pembuatan buket bunga yang ditujukan untuk sang ibu.

Terlebih lagi, ketika suami dan pendamping memberikan bunga tersebut kepada sang ibu sebagai bentuk cinta dan kasih sayang dari pendamping. Hal tersebut merupakan momen berkesan yang membekas dalam hati ibu dan juga tim.

Program "Happy Mommy" yang diterapkan di Desa Ciomas berhasil membawa dampak positif dalam meingkatkan pengetahuan, perubahan kebiasaan, dan juga rasa bahagia pada sasaran. Pencapaian ini merupakan sebuah bukti bahwa melalui metode yang tepat dan upaya yang konsisten, ibu hamil dan pascapersalinan serta keluarga akan mengetahui pentingnya melakukan pencegahan sedari dini terhadap kasus baby blues syndrome. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun