Mohon tunggu...
Humaniora Pilihan

Tidak Ada Kata Terlambat

22 April 2019   17:04 Diperbarui: 22 April 2019   17:16 90
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Waktu demi waktu telah berlalu, hari demi haripun telah saya lewati. Tidak pernah terbersit sedikitpun  untuk tinggal di Kota ini sebelumnya, namun takdirlah yang membawa saya hingga sampai saat ini masih disini, masih diberi kesempatakan untuk menikmati keindahan kota Purwakarta. 

Banyak sekali cerita dan pengalaman yang sudah saya dapatkan di sini, mulai dari bertemu dengan orang-orang baru yang sangat luar biasa, jalan ke tempat-tempat wisata dan kuliner yang sungguh sangat recommended. Tak lupa juga berkunjung ke Perpustakaan Daerah dan Museum Diorama yang sangat mengedukasi, dan banyak juga hal-hal lain yang bikin saya takjub dengan pesona Purwakarta.

Sampai saat ini, kurang lebih sudah tujuh bulan saya berada disini. Lembar demi lembar cerita kehidupanpun hanya tersimpan dalam memori ingatan saja. Rasanya untuk menuangkan cerita kedalam tulisanpun terbentur dengan kata "malas". Tibalah saatnya pada suatu hari saya mendapat pesan dari seorang teman, bahwa pada Minggu 21 April 2019 akan ada acara  "Workshop Menulis dan Blog Bersama Kompasiana" yang merupakan rangkaian dari acara Festival Literasi Purwakarta. Tidak pikir panjang saya langsung menghubungi Contact Person acara tersebut, dan alhamdulillah  kuota acaranya masih ada dan sayapun  bisa menjadi bagian dari peserta di dalamnya.

Dari awal sampai akhir materi yang diberikan oleh Bang Aswi, benar-benar memberikan suntikan semangat khususnya untuk saya pribadi. Beliau mengatakan "Menulis itu harus dilatih, tulislah apa yang kita lihat dan apa yang kita rasakan.....". Dari situ saya bergumam dalam hati "ah kenapa ga dari dulu sih mulai nulis". Memang benar penyesalan itu ada di akhir ya. Di sela-sela pematerian, Bang Aswi menginstruksikan kepada kami untuk berkeliling Museum Diorama selama 30 menit, kemudian tulislah apa yang kita lihat. Ini merupakan kali kedua saya berkunjung ke Diorama tak pernah ada kata bosan, malah bikin nagih. 

Dari sekian banyak yang di display di Diorama semuanya keren, dan saya tertarik dengan kata-kata Kang Dedi Mulyadi "Maka Manusia Sesungguhnya Meninggalkan Jejak Di Masa Lalu Untuk Masa Depannya. Seseorang Pada Akhirnya Dikenang Karena Jejaknya Artinya Hanya Dua, Air Dan Tanah Rumusnya Putih Dan Hitam".                   

Mari kita sama-sama berusaha untuk meninggalkan Jejak yang baik, agar bisa menginspirasi banyak orang. Teruntuk teman-teman semua, ayo kita bersama belajar menulis!!  Karena sejatinya tidak ada kata terlambat untuk mencoba.                                                                                                            

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun