Mohon tunggu...
Fani Septianti
Fani Septianti Mohon Tunggu... Lainnya - Mahasiswa Universitas Muhammadiyah Purwokerto

Naiklah Tanpa Menjatuhkan

Selanjutnya

Tutup

Money

Cukup Kamu dan Tuhan yang Tahu

16 Agustus 2020   20:35 Diperbarui: 16 Agustus 2020   20:41 420
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gentawangi (08/08/2020) - Berawal dari sekedar iseng, dua orang pemuda di desa Gentawangi, Jatilawang, Banyumas yang bernama Duha Al Azar dan Ferdian Abi Nugraha merintis sebuah usaha kuliner yang sangat unik. Usaha tersebut bernama Nasi Goreng Rohani. Ada berbagai menu pilihan yang tersedia Nasi Goreng Rohani, seperti nasi goreng special, nasi goreng magelangan, dan lain sebagainya. Persiapan alat dan bahan dilakukan sejak pukul 16.00. 

Proses memasak nasi goreng biasa dimulai pukul 18.30. Lokasi yang strategis, serta tidak adanya ketentuan harga, membuat nasi goreng rohani selalu ramai dikunjungi pelanggan dari berbagai penjuru.  Tak ketinggalan, mereka juga menerapkan system Deliverry Order. Bagi pembeli yang menginginkan nasi goreng tanpa perlu berpergian dapat membeli melalui system Deliverry Order. ‘’Orderan terjauh sampai saat ini disekitar Adisara’’, seru Duha.

Alasan awal pendirian usaha tersebut adalah dikarenakan pada saat pandemi covid 19, penghasilan menurun serta tidak menentu. Maka dari itu, mereka memutuskan untuk mendirikan sebuah usaha kuliner, sebagai wujud kemandirian. Dari segi system pembayaran, konsep keikhlasan menjadi sesuatu hal yang sangat ditekankan. Jika biasanya penjual nasi goreng memberikan daftar harga, maka tidak berlaku di nasi goreng rohani. Setelah pembeli mendapatkan nasi goreng, pembeli membayar melalui kaleng berbentuk silinder yang sudah diberi celah untuk memasukkan uang. Dari segi nominal, uang tersebut benar-benar menjadi sesuatu hal yang sangat rahasia. 

Mengenai keuntungan serta kerugian, hal tersebut bukanlah hal yang tabu untuk dibicarakan. Salah satu juru bicara tim KKN BMS 06, Aldira Resti Anindita menanyakan perihal keuntungan serta kerugian bisnis nasi goreng rohani. Didasari dari rasa penasaran yang tinggi, serta rasa ingin belajar, Aldira memberanikan diri untuk menanyakan hal tersebut.  ''Kadang rugi 2 hari, 4 hari untung. Belajar melatih rohani kita'' seru Abi selaku Juru Masak Nasi Goreng Rohani. Mereka sangat memahami bahwa dalam berbibisnis, untung rugi adalah hal yang biasa. Mereka juga menyadari bahwa dalam berbisnis yang terpenting adalah konsisten.

Penggabungan antara nilai agama  beserta ekonomi, menjadikan konsep bisnis tersebut menjadi sesuatu yang menarik. Sebuah konsep yang sangat menginspirasi. Terlebih, bisnis tersebut merupakan satu-satunya usaha kuliner yang menerapkan keikhlasan. Selain mendapatkan nasi goreng yang lezat, konsumen secara tidak langsung diajak untuk belajar perihal keikhlasan. Terlebih saat ini banyak sekali orang-orang yang lupa, apa itu keikhlasan dan bagaimana rasanya menjadi seseorang yang ikhlas.

Sebuah ide bisnis yang patut ditiru oleh kita semua. Selain menginspirasi, bisnis tersebut membuat kita semakin menyadari bahwa menerapkan nilai agama seperti keikhlasan, merupakan sesuatu hal yang sangat penting untuk diterapkan. Hal tersebut menjadikan sebuah keseimbangan antara ekonomi dan agama. Kami selaku tim KKN BMS 06, merasa sangat bangga. Meskipun ditengah kesulitan pandemic covid 19, mereka tetap memberanikan diri untuk merintis sebuah usaha. Selain melatih mental bisnis, mereka juga memberikan insripasi yang sangat luar biasa bagi semua orang.

Sebagai generasi muda, alangkah baiknya apabila kita mencontoh 2 pemuda hebat asal Gentawangi tersebut. Diusia yang masih muda, mereka bersemangat tanpa takut gagal. Mereka percaya bahwa dalam berbisnis, selalu saja ada jalan. Kita harus lekas bertindak, tidak terpaku pada pemikiran yang mengarah pada kegagalan.

''Keikhlasan itu ya cukup Kamu dan Tuhan yang Tahu'', Duha Al Azar.

Dosen Pendamping Lapangan KKN Banyumas 06 : Hj. Herni Justiana Astuti S.E.,M.Si.,Ph.D

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun