Mohon tunggu...
Fanisa Azwa Ghania
Fanisa Azwa Ghania Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya mahasiswa di Universitas Negeri Jakarta

Selanjutnya

Tutup

Sosbud

Apakah Baik Menikah di Usia Muda?

16 Juni 2023   13:08 Diperbarui: 16 Juni 2023   13:24 411
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Data BPS 2022 (Sumber : baik.id)

Berbicara soal pernikahan, angka pernikahan dini terus meningkat. Tradisi yang kuat, ekonomi, dan agama merupakan alasan yang paling dominan. Karena membangun rumah tangga dari proses pernikahan dini tersebut, banyak terjadi beberapa permasalahan, seperti penurunan kondisi dalam segi psikologis dan emosional, dan juga kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). 

Sementara itu di Indonesia, pernikahan dini sudah menjadi fenomena nasional, budaya menjadi faktor yang berpengaruh besar dalam pola kehidupan dalam masyarakat, termasuk dalam pernikahan dini.

 

Menurut Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukan bahwa secara rinci, 37,21% pemuda laki-laki memiliki usia menikah pertama saat 22-24 tahun. Sebanyak 30,52% mencatatkan usia menikah pertama saat berusia 20-30 tahun. Sedangkan 37,27%  perempuan memiliki usia menikah pertama pada usia 19-21 tahun. Sebanyak 26,48% pemuda perempuan menikah pertama kali berusia 16-18 tahun.

Yayasan Konservasi Perempuan (YKP) dan Yayasan Pemantauan Hak Anak (YPHA) mengajukan permohonan kepada Mahkamah Konstitusi untuk meningkatkan batas usia minimal perempuan untuk menikah menjadi 18 tahun, sebagai respons terhadap berbagai kelompok yang merasa prihatin terhadap standar usia menikah. Permohonan ini diajukan sebelum UU No.16/2019 yang menetapkan usia minimal menikah menjadi 19 tahun disahkan, dengan tujuan untuk menciptakan perubahan signifikan. Menurut Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) 25 tahun menjadi usia ideal menikah untuk laki laki dan 21 tahun untuk perempuan.

Ada banyak alasan yang dapat mendukung maupun menentang mengenai topik pernikahan di usia muda. Ada yang sudah memiliki target untuk menikah sampai ada yang merasa takut untuk menikah. Salah satu generasi muda berinisial MA merasa takut akan sebuah pernikahan, ia lebih cenderung kontra terhadap nikah muda karena merasa pernikahan itu harus benar-benar siap dan bisa menerima semua konsekuensi yang ada. 

"Saya merasa tidak begitu nyaman melihat orang-orang menikah di usia yang masih tergolong muda, seperti 20 atau 21 tahun, terutama pada pihak laki-laki. Menikah berarti harus memiliki kendali penuh atas diri sendiri, dan pada usia muda seperti itu, kebanyakan orang cenderung belum memiliki kendali tersebut. Ketika seseorang tidak dapat mengendalikan dirinya sendiri, apalagi ketika harus terlibat dalam hubungan yang melibatkan dua orang, akhirnya mereka mungkin tidak selaras dan berakhir dengan perceraian."

Hal penting yang harus dipertimbankan sebelum menikah muda

Tak sedikit juga, generasi muda yang berkeinginan menikah di usia dini karena teman, bahkan artis yang memilih untuk menikah di usia dini. Ada beberapa hal penting yang harus menjadi pertimbangan sebelum menikah muda.

1. Kesiapan Mental

Sebelum memutuskan untuk menikah, terutama pada usia muda, penting untuk mempertimbangkan kesiapan psikis dan kedewasaan mental. Kesiapan ini tidak selalu tergantung pada usia seseorang. Namun, orang yang belum matang secara usia cenderung memiliki emosi yang tidak stabil, kurang dewasa dalam bertindak dan mengambil keputusan, serta cenderung mementingkan kepentingan diri sendiri. Hal ini sering kali terjadi dan menyebabkan pertengkaran, saling egois, dan akhirnya pernikahan berakhir dengan perceraian yang cepat.

2. Kemampuan Finansial

Sebelum memutuskan untuk menikah, terutama pada usia muda, penting untuk mempertimbangkan kesiapan psikis dan kedewasaan mental. Kesiapan ini tidak selalu tergantung pada usia seseorang. Namun, orang yang belum matang secara usia cenderung memiliki emosi yang tidak stabil, kurang dewasa dalam bertindak dan mengambil keputusan, serta cenderung mementingkan kepentingan diri sendiri. Hal ini sering kali terjadi dan menyebabkan pertengkaran, saling egois, dan akhirnya pernikahan berakhir dengan perceraian yang cepat.

3. Kemampuan Finansial

Penting bagi seseorang untuk mempersiapkan dan memikirkan kemampuan finansial sebelum menikah, terutama jika menikah pada usia muda. Kehidupan setelah menikah membutuhkan biaya yang tidak sedikit, terutama dengan kehadiran anak. Hal ini harus dipertimbangkan secara matang sebelum memutuskan menikah. Selain itu, sangat penting untuk menjadi mandiri secara finansial. Kesiapan menikah juga berarti kesiapan untuk hidup secara mandiri tanpa tergantung pada orang tua.

4. Mengenali Karakter Pasangan

Penting untuk benar-benar mengenal karakter pasangan dengan baik, termasuk kelebihan dan kekurangannya, manfaatkan masa pendekatan sebelum pernikahan untuk saling mengenal dengan lebih baik. Perlu diingat bahwa mengubah karakter seseorang bukanlah hal yang mudah, terutama melalui pernikahan. Ada kekhawatiran bahwa karakter buruk tersebut akan terus ada dalam pernikahan dan seringkali memicu adanya pertengkaran.

5. Memiliki Tujuan Hidup yang Sama

hal lain yang memiliki penting sebelum memutuskan untuk menikah adalah memiliki tujuan hidup yang jelas dan sejalan. Tujuan ini bertujuan untuk memastikan bahwa harapan dan target dalam pernikahan dapat tercapai serta mengurangi kemungkinan adanya kesalahpahaman. Pastikan sama-sama memiliki tujuan hidup yang serupa, baik dalam hal yang besar maupun hal-hal kecil. Hal ini penting agar kamu dan pasangan memiliki visi dan pemikiran yang sejalan.

Pernikahan di usia muda memerlukan pertimbangan dan dapat berhasil jika dipersiapkan dengan matang dan kesiapan yang komprehensif. Kesiapan psikis dan mental, kemampuan finansial, pemahaman karakter pasangan, dan tujuan hidup yang sejalan menjadi faktor-faktor penting yang perlu dipertimbangkan. Dukungan dari keluarga, teman, dan masyarakat dalam menghadapi pernikahan di usia muda juga tidak boleh diabaikan. Mendapatkan saran dan bimbingan dari orang yang lebih berpengalaman dapat membantu pasangan muda menghadapi tantangan dan membangun hubungan yang sehat.

 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun