Mohon tunggu...
Tiffani Fitria
Tiffani Fitria Mohon Tunggu... lainnya -

ayo terus melangkah biar lelah yang mengejarmu sampai lelah

Selanjutnya

Tutup

Puisi

Aku di Pesantren Puasa

17 Agustus 2012   09:34 Diperbarui: 6 Juli 2015   03:06 80
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Lantunan ayat suci Al-qur’an silih berganti diheningnya malam

Hembusan angin belomba-lomba menyimak suara lantunan itu

Pergantian waktu pun bersambung irama pukulan beduk menandai waktu sahur

Dan kumandang adzan maghrib menyapaku tiba saatnya untuk berbuka puasa

Bulan itu memiliki sejuta pintu yang selalu terbuka

Pintu milik-Nya untuk setiap hamba yang tanpa mengenal strata

Karena dihadapan-Nya kita semua sama

Dan berlomba-lomba memasuki pintu-Nya hanya untuk-Nya semata

Suara ketukan pintu pun rintih berbunyi

Setiap ketukan bersahabatkan tetes air mata penyesalan

Penyesalan atas suatu pengakuan kehinaan diri

Penyesalan untuk pengakuan dosa dihadapan Illahi

Aku memasuki pintu bermandikan sejuta ampunan itu

Aku memasuki pintu sejuta harapan itu

Dan denganbersimbahkan sejuta harapan pula kubawa diri ini

Melangkah dan terus melangkah hingga hari yang tersisa

Bukan pertemuan puasa tahun depan yang menjadi tanyaku

Tapi tanya untuk pertemuan puasa hari esok akankah aku masih ada

Kujalani puasa hari ini dengan nikmat di setiap detik

Di setiap detik puasa hari ini yang ku tak ingin sia-sia

Rasa lapar dan dahaga sirna ketika berpuasa ini karena-Nya

Teriknya matahari berubah bersahabatkan kesejukan karena menyadari perjalanan ini untuk-Nya

Serta Ketika nafsu ini tertunduk malu dan tak lagi berbicara ini juga karena-Nya

Ya, Bulan puasa itu menjadi pesantren khusus bagiku, aku berada di pesantren puasa milik-Nya

Yogyakarta, 16 Agustus 2012

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun