Mohon tunggu...
Fannie Fathonah Radjib
Fannie Fathonah Radjib Mohon Tunggu... Guru - Pendidik

Saya guru SD, hobby membaca, menulis , menyanyi , konten favorit pendidikan, literasi dan musik.

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Pendidikan Inklusi untuk Guru Kelas Rendah Jenjang Sekolah Dasar di Kecamatan Sepatan Timur

5 Mei 2024   08:52 Diperbarui: 5 Mei 2024   08:58 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
SBSMP Kecamatan Sepatan Timur/Dokpri

Oleh: Fannie Radjib

Hari Kamis, tanggal 25 April 2024, pukul 05.00 WIB kami  berkumpul di SBPMP (Sekretariat Bersama Penjamin Mutu Pendidikan) Untuk mengikuti kegiatan kunjungan belajar dan Workshop  tentang Pendidikan Inklusi Untuk Guru Kelas Rendah Jenjang SD yang akan dilaksanakan di Depok dan Puncak Bogor .

Dengan perasaan bahagia penuh suka cita kita saling menyapa dan bercerita banyak hal sambil menunggu bus yang akan kita tumpangi datang, sebelum berangkat kami berfoto bersama dulu dengan ibu Korwil Sepatan Timur, Ibu Iva Budi Sovani, S.Pd MM dan semua peserta , agar acara lebih berkesan dan semarak sebelum berangkat, kami melakukan yel-yel terlebih dahulu dipimpin ole ibu Korwil " Pendidikan inklusi luar biasa, Sepatan Timur bisa " .

Waktu menunjukkan pukul 07.00 WIB , bus melaju dengan santai dalam senandung suara emas dari Bapak  Aminudin, S.Pd ( Perwakilan dari Dinas Pendidikan Kabupaten Tangerang)  disusul lantunan merdu dari ibu korwil sepatan timur, Ibu Iva Budi Sovani, S.Pd MM dan rekan-rekan guru dari Sepatan Timur yang tidak kalah merdunya.

Atas prakarsa dari Ibu Korwil, para kepala sekolah, para guru perwakilan Kecamatan Sepatan Timur bergerak maju dalam rangka melaksanakan program sekolah inklusi, yaitu dengan mengadakan kunjungan belajar di Sekolah Lentera Insan  merupakan sekolah yang menggabungkan antara siswa regular dengan siswa yang berkebutuan khusus dalam kelas belajar yang sama.

Gagasan yang sangat menarik dari para pemangku jabatan pendidikan Kecamatan Sepatan Timur yang mengadakan Workshop dalam Penyelenggaraan Pendidikan Inklusi Guru Kelas Rendah Jenjang Sekolah Dasar Kecamatan Sepatan Timur Kabupaten Tangerang.

Alhamdulillah pukul 09. 30 kami sampai di SDIT Lentera Insan Child Development and Education Center yang berada di Kawasan Cimanggis Depok.

Sekolah yang sangat asri , bersih dan penuh kedamaian, kami disambut dengan sangat ramah oleh tim manajemen yayasan, kepala sekolah , dewan guru, para staf dan siswa-siswi yang semuanya tersenyum dengan tulus, bahagia menyalami kami satu persatu dengan sopan dan penuh keakraban  serta rasa persaudaran yang sangat harmoni.                         

Kami memasuki aula yang sangat sejuk dengan tatanan meja kursi yang sangat rapi membuat kami nyaman berada berlama-lama di sana, untuk mengikuti workshop tentang sekolah inklusi yang bertema Strategi dan Karakter Pendidikan Inklusi dengan nara sumber Bapak  Sapto Sugiharto, M.Pd yang merupakan General Manajer di Lentera Insan.

Acara dimulai oleh Bapak Robby Nofrianto, S.Pd sebagai pembawa acara, diawali dengan pembacaan doa, dilanjut dengan menyanyikan lagu Indonesia Raya yang di pandu oleh Ibu Patonah, S,pd,  guru dari SD Negeri Kampung Bayur, acara berikutnya sambutan dari  Ibu Elly  Trisna Setiawati, S.Pd kepala SDIT Lentera Insan Child Development and Education Center , yang ramah anak dan mengedepankan penanganan & layanan psikolgis peserta didiknya.

Semangat Ibu Elly tentunya mewakili semangat para pendidik di Kecamatan Cimanggis Depok pada umumnya, dan Lentera Insan pada khususnya.

Bu Elly juga memaparkan tentang kelebihan sekolah Lentera Insan, sekolah dengan jumlah  maksimal hanya 20 siswa termasuk didalamnya 2 siswa pada setiap jenjang kelasnya. Berikut adalah jumlah siswa saat kami berkunjung di sekolah Lentera Insan yang lalu :

Kelas 1 20 siswa

Kelas 2 10 siswa

Kelas 3 17 siswa

Kelas 4 18 siswa

Kelas 5 19 siswa 

Kelas 6 20 siswa

Acara dilanjutkan dengan sambutan dari ketua Korwil Kecamatan Sepatan Timur, Ibu Iva menyampaikan niat dan maksud  para guru untuk melakukan kunjungan belajar dalam rangka menerapkan Pendidikan Inklusi di Kecamatan Sepatan Timur agar berjalan sesuai dengan tantangan zaman dan  menjadi harapan para kepala sekolah , dewan guru serta pemerhati pendidikan lainnya.

SDIT Lentera Insan Depok/Dokpri
SDIT Lentera Insan Depok/Dokpri

Tibalah acara yang sudah kita tunggu-tunggu yaitu Workshop tentang Pendidikan Inklusi yang di sampaikan oleh Bapak Sapto Sugiarto, M.Pd sebagai nara sumber dari sekolah Lentera Insan .

Dalam pemaparannya, Pak Sapto membahas tentang bagaimana seharusnya guru dan orang tua harus berperan aktif dalam mensukseskan sekolah inklusi yang menggabungkan antara siswa regular denga siswa berkebutuhan khusus.

Lebih lanjut Pak Sapto menjabarkannya dalam cerita- cerita penuh inspiratif tentang bagaimana cara memperlakukan anak- anak Istimewa denga anak- anak yang mempunyai bakat istimewa .

Konsep anak berkebutuhan khusus atau ABK dapat dikategorikan dalam dua kelompok, yaitu;

Anak berkebutuhan khusus yang bersifat menetap, dan anak berkebutuhan khusus yang bersifat sementara ( illahi, 2003 ) anak anak yang tergolong ABK adalah autism, cerebral palsy , down sindrom, indigo, kesulitan belajar, sindrom aspeger, thalassemia, tunadaksa, tunagrahita, tunalaras, tunanetra dan tuna rungu ( Kosasih 2012 ).

Karakteristik Pendidikan Inklusi adalah pendidikan untuk semua, menggunakan kurikulum yang bisa menunjang dan fleksibel, pembelajaran bersifat memenuhi kebutuhan individual, lingkungan pembelajaran ramah, menekankan pada proses pembelajaran, Pendidikan berpusat pada anak, Pendidikan Inklusi juga harus  memberikan rasa nyaman terhadap peserta didik yang memililiki perbedaan , latar belakang atau kondisi , pendidik dan tenaga didik memiliki latar belakang serta kemampuan yang berbeda.

Kata-kata dari Pak Sapto yang membuat saya sangat terpesona adalah " Kalau mereka tidak bisa belajar dengan cara kita maka kitalah yang harus belajar dengan cara mereka".

Workshop  yang sangat bermanfaat dan membuat pengetahuan kami sebagai guru terus berkembang , Acara dilanjut dengan observasi ke ruang kelas 1 sampai dengan 6 dan kami diberikan tugas menjadi enam kelompok untuk memantau dan melihat secara langsung proses belajar mengajar yang ada di SDIT lentera Insan, kebetulan kami bertugas untuk berkunjung ke kelas lima, dari pantauan yang kami lihat dari kelas satu sampai kelas enam hanya terdiri dari belasan siswa saja, Kelas dipandu oleh dua orang guru yang bertugas membimbing dan mengajak anak-anak dengan sabar, penuh keikhlasan dan benar-benar loyalitasnya tak perlu diragukan lagi.

SDIT Lentera Insan Depok/Dokpri
SDIT Lentera Insan Depok/Dokpri
          

Saat kami mengunjungi kelas lima yang berjumlah 19 siswa kami melihat ada dua orang siswa yang memiliki hambatan kesulitan belajar dalam proses pembelajaran. Saat itu salah satu siswa tersebut belajar dengan dibantu oleh teman sebayanya yang lebih menguasai pelajaran , kami lihat begitu penuh perhatiaan dan sabar sang teman memberikan pemahaman terhadap materi yang belum dikuasai oleh siswa berkebutuhan tersebut, yang pada akhirnya bisa mengikuti pelajaran dengan baik.

Sedangkan satu orang siswa berkebutuhan lainnya, sedang mendapatkan bimbingan dari seorang psikolog dalam ruang observasi dan kami tidak diperkanankan untuk menemuinya karena siswa tersebut masih harus mendapatkan bimbingan yang lebih intensif

Begitulah pengalaman bahagia kami bisa mengikuti  study tiru dengan sangat menyenangkan , dan sungguh kami sangat terkesan dengan keramah-tamahan semuanya, tibalah kita harus meninggalkan sekolah Lentera Insan untuk segera mngikuti kegiatan berikutnya yang  akan dilaksanakan di Arimbi Hotel sebagai tempat kami beristirahat nanti malam untuk mengikuti Workshop ke- 2 yang akan dipandu oleh Bapak Yayan Sofian, M.Pd dari BPMP  ( Balai Penjamin Mutu Pendidikan ) dari Banten  tentang Kebijakan Pendidikan Inklusi dan Raport Pendidikan.

Dokumentasi  Dudung
Dokumentasi  Dudung

Dalam paparannya, Pak Yayan menjelaskan tentang Pengertian Sekolah Inklusi. Hakekat Inklusi adalah mengenai hak setiap siswa atas perkembangan individu, sosial dan intelektual.

Pada sekolah inklusi siswa harus diberikan kesempatan untuk mencapai potensi mereka.

Kita punya potensi akal sehat yang bisa dimanfaatkan sesuai dengan yang kita inginkan, tidak ada kata terlambat untuk terus meng-up grade diri menjadi guru yang hebat.

Pada dasarnya setiap anak itu unik , setiap anak itu cerdas carilah kelebihannya jangan selalu mencari kekurangannya, dan perlu digaris bawahi bahwa pembelajaran akan berhasil dengan baik kalau situasi belajar anak menyenangkan , gurunya menyenangkan dan teman-temannya juga menyenangkan.

Anak CIBI ( Cerdas Istimewa Berbakat Istimewa ) merupakan anak yang memiliki kemampuan dan intelegensi di atas rata-rata atau dapat dikatakan sebagai anak yang mempunyai daya kreativitas tinggi. Anak CIBI dikenal dengan sebutan anak berbakat atau " gifted child"  dan dikatagorikan dalam anak berkebutuhan khusus karena tingkat kemampuan dan intelegensi yang tinggi justru akan menjadikan anak susah bersosialisasi dengan baik, sehingga menyebabkan anak merasa aneh pada dirinya sendiri atau bisa juga lingkungan sekitar yang memberikan label aneh pada anak berbakat tersebut ( Desiningrum, 2017 )

Menarik sekali pemaparan dari Bapak Yayan Sopian, kini saatnya kita akan melakukan refleksi dari kelompok 1 sampai 6 yang sudah melakukan kegiatan study tiru di SDIT Lentera Insan  yang akan dipandu oleh ibu korwil Sepatan Timur, Ibu Iva Budi Sovani, S.Pd MM.

Dokumentasi Dudung 
Dokumentasi Dudung 

                   

Satu persatu kelompok mempresentasikan hasil observasinya selama kurang lebih satu jam, mengamati, memperhatikan, berbincang dan berkenalan dengan siswa-siswi yang sedang melaksanakan kegiatan belajar yang berlangsung sangat menggembirakan  karena tidak adanya perbedaan antara anak-anak regular dengan anak-anak yang berkebutuhan khusus,

                                    

Kami menemukan beberapa permasalahan dan solusi yang sangat membantu  dalam menerapkan pembelajaran kita di sekolah masing-masing nantinya.

Dari sekian banyak kasus anak-anak yang mempunyai kekurangan atau kelemahan dalam menerima pelajaran dapat kita simpulkan bahwa : Berhasil atau tidaknya suatu hasil belajar adalah guru yang menjadi prioritas utama dan juga peran dan perhatian dari orang tua wali murid agar senantiasa berkoordinasi dengan guru guna mendapatkan hasil belajar yang terbaik untuk putra putrinya di sekolah, peran teman sebaya juga penting untuk membantu teman lainnya bisa mendapatkan pemahaman tentang pelajaran yang mereka tidak kuasai, atau tertinggal dalam materi tertentu.

                                    

Dan hasil akhirnya adalah kita akan praktekkan hal-hal positif yang kita dapatkan dari study tiru di sekolah Lentera Insan pada tempat tugas kita masing-masing.

Akhir kata ucapan terima kasih yang tak terhingga kepada semua pihak yang sudah mensukseskan acara In House Training yang dilaksanakan oleh Kecamatan Sepatan Timur sebagai perwujudan dari program yang sudah di canangkan pemerintah untuk segera melaksanakan sekolah inklusi pada Pendidikan Tingkat Dasar.

Dokumentasi Dudung
Dokumentasi Dudung

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun