Yang dinanti akhirnya tiba. Waktu menunjukan pukul 10:00 Â pagi, sampai juga di kota Cirebon. Baru turun dari kereta yang sangat nyaman, disambut dengan panasnya Cirebon yang menusuk kedalam kulit. Panasnya melebihi panas di Jakarta. Masker yang sudah siap di dalam tas akhirnya dikeluarkan juga untuk mencegah panasnya yang menyerang wajah.
Di stasiun Cirebon sudah ditunggu oleh 4 bis yang berukuran sedang yang siap mengantarkan rombongan semua ke tempat-tempat yang bagus di Cirebon. Pihak travel yang sigap mengatur dan mengarahkan untuk segera masuk kedalam bis dan segera untuk memulai perjalanan hunting fotografi dan pertarungan pun dimulai.
30 menit berlalu akhirnya sampai juga ditempat tujuan yang pertama. Yaitu Taman Budaya Hati Tersuci. sampainya disana sudah disambut dengan orang-orang yang sangat ramah. mereka dengan sigap menyambut dan mempersiapkan makan siang "nasi jamblang". Nasi jamblang ini nasi ciri khas kota Cirebon yang nasi nya dibungkus oleh daun jamblang.Â
Eits namanya juga hunting fotografi, sebelum makan nasi yang telah disediakan, tak lupa untuk memfoto nasi dan lauk-lauknya terlebih dahulu. Setelah memfoto dan makan nasi jamblang khas cirebon, tak lupa juga memfoto tempat taman budaya hati tersuci itu.
Setelah satu jam setengah berada di taman budaya hati tersuci lalu kembali menuju bis yang sudah setia menunggu di parkiran Taman Budaya Hati Tersuci ini. Lagi-lagi hanya setengah jam diperjalanan sudah sampai ditempat kedua yaitu Keraton Kesepuhan.
Keraton Kesepuhan ini wajib didatangi ketika ke kota Cirebon. Sampai disana sudah ditunggu oleh para orang-orang keraton yang sudah siap memberi tahukan tentang sejarah Keraton Kesepuhan ini. Orang keraton yang sangat kental sekali budaya nya, dari bahasa yang ia sampaikan saat berbicara dan pakaian yang mereka kenakan. Diberi satu jam setengah untuk bertanya-tanya tentang keraton tersebut, dan tak lupa memfoto bangunan-bangunan yang ada disana.Â
Waktu menunjukan pukul 14:00. Panas nya Cirebon di siang hari ditambah kurangnya pepohonan dan tempat berteduh di Keraton Kesepuhan membuat energi terkuras. Kewajiban memfoto momen-momen disana dengan melawan panasnya terik matahari yang kadang membuat semua orang mengeluh kepanasan.Â
Namun, didepan Keraton Kesepuhan ini banyak sekali penjual minuman segar yang harganya murah meriah dan langsung di penuhi oleh para pembeli yang kehausan karena lelah dan panasnya di siang hari tersebut.
Setelah satu jam setengah diberikan untuk mencari moment foto yang bagus-bagus selama dikeraton kesepuhan, saatnya bergegas kembali kedalam bis untuk malanjutkan perjalanan selanjutnya yaitu Desa Gerabah Sitiwinangun. Gerabah adalah salah satu karya kerajinan yang diunggulkan di Desa Sitiwinangun ini. Pukul 14.30 sudah sampa di Desa Sitiwinangun.Â
Disana disambut oleh bapak Polisi, Kepala Desa dan salah satu Pemerintahan disana. Sekitar 30menit diberikan tentang sejarah Desa Sitiwinangun tersebut, lalu dengan sigap mulai mencari foto disekitar Desa Sitiwinangun. Memang disana hanya rumah-rumah warga saja, namun hampir setiap rumah mempunyai dan membuat kerajinan gerabah.Â