Sosialisasi ini dikhusus kan bagi santri karena penyakit skabies dan pedikulosis kapitis ini banyak di jumpai di berbagai pondok pesantren, dikarenakan selalu hidup berdampingan dengan banyak orang di satu lingkup pondok pesantren dan juga adanya fasilitas atau kebersihan yang kurang diperhatikan di pondok pesantren. Penyakit skabies dan pedikulosis kapitis ini penyakit yang mudah menular, maka kegiatan sosialisasi yang di lakukan oleh mahasiswa KSM-T Kelompok 56 ini bertujuan mengedukasi para santri tentang penyebab timbulnya penyakit tersebut, bahayanya, cara pencegahan menular, dan juga cara penyembuhan dari penyakit skabies dan pedikulosis kapitis.
Skabies adalah infeksi kulit yang disebabkan oleh tungau Sarcoptes scabiei. Tungau tersebut bereproduksi pada permukaan kulit, lalu masuk ke dalam kulit untuk bertelur, sehingga menyebabkan rasa gatal. Timbulnya rasa gatal dan keinginan menggaruk dapat lebih parah di malam hari. Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mencegah infestasi ulang dan mencegah penyebaran penyakit ini pada orang lain, yaitu :
- Membersihkan pakaian dengan benar.Â
- Gunakan air sabun panas untuk mencuci semua pakaian, handuk, dan seprai yang digunakan dalam waktu tiga hari sebelum perawatan dilakukan. Keringkan pakaian tersebut dengan panas tinggi.
- Pisahkan barang yang tidak bisa dicuci.
Cobalah untuk memisahkan barang-barang yang tidak dapat dicuci ke dalam kantong plastik tertutup dan letakkan di tempat yang terpisah, seperti garasi. Diamkan selama beberapa minggu agar tungau mati setelah beberapa hari tidak mendapatkan makanan
- Hindari kontak dengan orang yang terinfeksi.
Skabies dapat diobati dengan menggunakan beberapa jenis obat. Beberapa krim dan losion bisa didapatkan melalui resep dokter. Obat kudis biasanya dioleskan di sekujur tubuh, dari leher ke bawah, lalu dibiarkan selama setidaknya 8 jam.
Pedikulosis kapitis adalah penyakit yang di disebabkan oleh Pediculus humanus capitis adalah serangga parasit yang habitatnya di kepala manusia yang hidup dengan cara mengisap darah manusia. iri khas terjadinya gigitan kutu adalah terbentuknya papula (benjolan kulit) yang berwarna merah disertai dengan gatal-gatal, kulit akan membengkak disertai dengan pembentukan cairan. Berikut ini adalah langkah-langkah yang dapat diambil untuk membantu mencegah dan mengendalikan penyebaran kutu kepala :
- Hindari kontak (rambut ke rambut).
- Jangan berbagi pakaian seperti topi, syal, mantel, seragam olahraga, pita rambut, atau jepit rambut.
- Jangan berbagi sisir atau handuk.
Cara mengobati penyakit pedikulosis capitis ini dengan cara mengoleskan obat kutu (pediculicide) sesuai dengan instruksi yang terkandung dalam kotak atau cetakan pada label. Jika orang yang terinfeksi memiliki rambut yang panjang (lebih panjang dari bahu), perlu menggunakan 2 botol.
KSM-T Kelompok 56 Desa Bocek yang berada di bawah koordinasi Dosen Pembimbing Lapangan (DPL) Ibu Eny Widyawati S.AB., M.AB. melaksanakan sosialisasi tentang penyakit skabies dan pedikulosis kapitis ini diperlukan agar para santri bisa sadar atas kesehatan dan kebersihan di Pondok Pesantren.
Penulis : Mohammad Ivan Maulana
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H