Pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memegang peranan yang sangat penting dan strategis dalam membentuk warga negara Indonesia yang demokratis dan bertanggung jawab. Hal ini terutama tercermin dalam upaya membentuk sikap dan perilaku siswa dalam kehidupan sehari-hari, sehingga Diharapkan bahwa siswa dapat menjadi pribadi yang lebih baik. Oleh karena itu, minat belajar siswa dalam bidang PKn harus mendapat perhatian khusus, karena minat merupakan salah satu faktor yang mendukung keberhasilan proses pembelajaran. Selain itu, minat yang muncul berdasarkan kebutuhan siswa juga sangat penting dalam mendorong mereka untuk melaksanakan berbagai kegiatan atau usaha yang mereka lakukan.(Susanto, 2013)
Esensi dari pendidikan kewarganegaraan adalah untuk membentuk warga negara
yang baik sesuai konstitusi yang berlaku. Membentuk karakter bukanlah hal yang sederhana. Oleh karena itu, pendidikan kewarganegaraan harus diberikan sejak dini, khususnya di Sekolah Dasar, agar nilai-nilai yang diajarkan dapat tertanam dan menjadi bagian dari karakter anak saat mereka berkembang menjadi dewasa.Tujuan dilakukannya penelitian ini selain untuk mengetahui hakikat Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) di Sekolah Dasar (SD) juga unuk mengetahui fungsi dan tujuan Pendidikan Kewarganegaraan diberikan agar tercipta konsep yang terstruktur dalam memberikan pendidikan yang sejak di jenjang dasar. . (Suriansyah, A:2011)
Menurut Suwadi, Pendidikan Kewarganegaraan merupakan upaya yang dilakukan secara sadar oleh pemerintah untuk menanamkan konsep kebangsaan yang bersifat multidimensional. Hal ini mencakup pemahaman tentang nilai-nilai kewarganegaraan (civic values), dasar-dasar sosiologi politik, demokrasi, serta mempersiapkan anak bangsa untuk berpartisipasi secara aktif dalam proses politik, dengan tujuan menjadikan mereka warga negara yang baik. (Suwadi:2007).
Cara menumbuhkan karakter Demokratis pada anak SD dalam kehidupan sehari-hari
Karakter disiplin merupakan kebiasaan ataupun perilaku yang dapat menumbuhkan karakter demokratis pada anak usia dini. Potensi karakter disiplin yang baik sebenarnya telah dimiliki tiap anak sebelum dilahirkan, tetapi potensi tersebut harus terus-menerus dibina melalui sosialisasi dan pendidikan sejak usia dini (Hartati, 2017) .
Cara lain dalam mengajarkan peraturan atau tata tertib sekolah adalah dengan melibatkan guru yang aktif mendampingi siswa, sehingga dapat menjadi contoh yang baik bagi mereka. Sama halnya dengan siswa, guru juga harus mencontohkan kedisiplinan, seperti datang tepat waktu, masuk dan keluar kelas sesuai waktu yang ditentukan, serta mengenakan pakaian yang rapi dan sopan. Hal ini sejalan dengan pendapat Wardhani & Wahono (2017) yang menyatakan bahwa guru harus berperan sebagai teladan, role model, serta mentor yang membantu peserta didik dalam membentuk perilaku yang berkarakter.
Peduli lingkungan adalah sikap dan tindakan yang berfokus pada upaya untuk melindungi dan menjaga lingkungan sekitar. (Nuzulia et al., 2020) Karakter peduli lingkungan harus diterapkan di semua tingkat pendidikan dalam lingkungan sekolah. Sebagaimana diungkapkan oleh Purwanti (2017), setiap warga sekolah perlu memiliki sikap peduli terhadap lingkungan dengan cara berkontribusi untuk meningkatkan kualitas lingkungan tersebut.
Kesimpulan
Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran yang sangat penting dalam membentuk karakter demokratis pada anak sejak dini, khususnya di Sekolah Dasar (SD). Melalui PKn, siswa tidak hanya belajar tentang hak dan kewajiban sebagai warga negara, tetapi juga nilai-nilai dasar seperti disiplin, tanggung jawab, keadilan, dan peduli lingkungan yang merupakan pilar dalam kehidupan demokrasi. Pendidikan ini bertujuan untuk menanamkan pemahaman tentang kebangsaan, demokrasi, dan partisipasi politik secara menyeluruh, yang akan membentuk siswa menjadi individu yang bertanggung jawab dan siap berperan aktif dalam masyarakat.
Namun, menanamkan nilai-nilai demokrasi bukanlah hal yang mudah dan membutuhkan proses yang berkelanjutan, dimulai sejak usia dini. Proses ini dapat dilakukan melalui berbagai cara, antara lain dengan memberikan teladan langsung dari guru dan orang dewasa di sekitar anak. Guru sebagai role model berperan sangat penting dalam menumbuhkan karakter disiplin, tepat waktu, dan berperilaku sopan yang menjadi dasar sikap demokratis. Selain itu, keterlibatan siswa dalam pengambilan keputusan, seperti dalam musyawarah atau aktivitas kelompok, juga berperan dalam mengajarkan sikap saling menghargai pendapat dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama.