Mohon tunggu...
Fanianing tias putri setiawati
Fanianing tias putri setiawati Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya merupakan mahasiswa ekonomi pembangunan

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan

Pengaruh Inflasi Terhadap Kestabilan Perekonomian Dan Nilai Tukar Di Indonesia

10 Juli 2024   02:03 Diperbarui: 10 Juli 2024   02:15 76
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Birokrasi. Sumber ilustrasi: KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG

Perubahan harga yang secara konsisten meningkat disebut dengan inflasi. Jika kenaikan harga tidak cukup luas untuk mempengaruhi produk lain, berarti tidak dianggap sebagai inflasi. Meningkatnya konsumsi masyarakat dan ekses likuiditas di pasar yang mendorong konsumsi dan spekulasi merupakan dua variabel yang berkontribusi terhadap inflasi.. Inflasi juga merupakan hasil dari tingkat penjualan dan ketidakstabilan ekonomi. Dalam istilah lain, inflasi juga mengacu pada proses penurunan nilai mata uang secara terus menerus.(erwin haryono departemen komunikasi bank indonesia, n.d.)

      Kenaikan harga komoditas dan Indeks Harga Konsumen (IHK) juga merupakan dua faktor yang mempengaruhi inflasi. Inflasi juga dapat diakibatkan oleh kurangnya permintaan dan kendala pada produksi atau pengiriman. Kita dapat mengklasifikasikan dan mengelompokkan berbagai jenis inflasi menggunakan Seri Inflasi Bank Sentral :

MENURUT TINGKATANYA

  • a. Inflasi ringan (kurang dari 10% per tahun)
  • b. Inflasi sedang (10% hingga 30% per tahun)
  • c. Inflasi ekstrem, (berkisar antara 30% hingga 100% per tahun)
  • d. Hiperinflasi, (yang didefinisikan sebagai inflasi yang tidak terkendali di atas 100%   setiap tahunnya.)

BERDASARKAN SEBABNYA

  • Demand pull-inflation Terjadi karena meningkatnya permintaan untuk produk dan layanan menyebabkan hal ini terjadi. Harga akan naik sesuai dengan hukum permintaan jika permintaan kuat tetapi penawaran tetap.
  • Cost push inflation Akibat kenaikan biaya produksi yang disebabkan oleh biaya elemen produksi dan kenaikan biaya input.
  • Bottle neck inflation Baik variabel penawaran atau permintaan yang harus disalahkan atas inflasi ini. Inflasi ini dapat terjadi akibat faktor pasokan. Namun, jika karena permintaan, inflasi terjadi karena likuiditas yang lebih besar, baik karena aktivitas keuangan yang meningkat atau karena ekspektasi pesanan yang tinggi.

BERDASARAKAN TEMPAT ASALNYA

  • Domestic inflation (berasal dari dalam negeri)Salah urus perekonomian oleh para pelaku ekonomi dan masyarakat luas di tanah air, baik di sektor riil maupun di sektor moneter, menjadi satu-satunya penyebab inflasi ini.
  • Imported inflation (berasal dari luar negeri)Kenaikan harga komoditas impor inilah yang menyebabkan terjadinya inflasi ini. Namun, inflasi ini juga dapat menyebar melalui harga produk ekspor yang lebih tinggi. Hanya negara yang mengikuti struktur ekonomi terbuka yang rentan terhadap inflasi ini.

BERDASARKAN SIFATNYA

  • Inflasi merayap (creeping inflation)Hal ini ditandai dengan tingkat inflasi yang sedang, kenaikan harga yang moderat dengan presentasi yang kecil, dan jangka waktu yang lama.
  • Inflasi menengah (galloping inflation)  memiliki kecepatan yang cepat dan ditandai dengan kenaikan harga yang relatif besar, terkadang dalam jangka waktu yang singkat. Ini menunjukkan bahwa harga saat ini lebih tinggi daripada harga dari minggu, atau bulan sebelumnya.
  • Inflasi tinggi (hyper inflation) Orang mungkin berhenti menyimpan uang jika ada inflasi yang besar. Harga akan naik dengan cepat karena perputaran uang yang cepat. Kondisi ini biasanya muncul akibat adanya defisit anggaran yang harus ditutup oleh pemerintah dengan mencetak uang.

      DAMPAK INFLASI

         Inflasi yang rendah dan stabil merupakan syarat pertumbuhan ekonomi jangka panjang yang meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Karena inflasi yang tinggi dan tidak stabil berdampak parah pada keadaan sosial ekonomi masyarakat, pengaturan inflasi sangat penting dalam situasi ini.  

        Pertama, kenaikan inflasi mengurangi upah riil, menurunkan standar hidup, dan akhirnya membuat setiap orang menjadi lebih miskin. Kedua, inflasi yang tidak stabil memungkinkan adanya kebebasan (ketidakpastian) untuk bertindak para pelaku ekonomi.

        Menurut data yang tersedia, fluktuasi inflasi berdampak pada keputusan masyarakat tentang output, investasi, dan konsumsi, yang pada akhirnya menurunkan pertumbuhan ekonomi. Ketiga, karena tingkat inflasi domestik yang lebih tinggi daripada negara tetangga yang mendevaluasi rupiah, suku bunga riil domestik menjadi tidak kompetitif. Dan yang keempat adalah stabilitas harga SSK yang buruk.       

       Variabel sisi penawaran juga sangat berpengaruh dalam inflasi ini, seperti kenaikan harga minyak dunia, kegagalan pertanian, atau banjir juga dapat berdampak pada inflasi. Aspek pasokan dan kejutan dari kelompok makanan yang berfluktuasi dan harga yang diatur mencapai sekitar 40% dari bobot keranjang IHK, yang pada gilirannya memengaruhi bobot inflasi. (safrezi, 2022)

Jadi, Bagaimana Keadaan Inflasi Yang Terjadi Di Indonesia Saat Ini ?

Indeks harga konsumen (IHK) Oktober 2022 menunjukkan deflasi sebesar 0,11% (mtm), lebih kecil dari proyeksi awal, menurut data Badan Pusat Statistik (faisal javier, 2022).  Tingkat inflasi pada bulan sebelumnya juga tercatat sebesar 1,17%. (mtm). Sejalan dengan kenaikan harga volatile food dan pengaruh perubahan harga minyak tanah (BBM) terhadap inflasi pada kelompok harga terkendali prakiraan pertama, inflasi aktual lebih rendah dari prakiraan sebelumnya. Namun, inflasi inti tetap rendah karena lambatnya penyebaran perubahan harga BBM dan berkurangnya tekanan inflasi dari sisi permintaan. Dengan perubahan tersebut, inflasi IHK tahun ini sebesar 5,71% yoy, lebih rendah dari proyeksi awal maupun inflasi IHK bulan sebelumnya sebesar 5,95% yoy. 

Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP-TPID) dan Gerakan Pengendalian Inflasi Pangan Nasional meningkatkan komunikasi dengan Bank Indonesia, mitra strategis lainnya, dan pemerintah pusat daerah, yang berdampak pada penurunan Indeks Harga Konsumen. Konsisten dengan koordinasi kebijakan yang erat untuk menurunkan inflasi, termasuk dengan membatasi dampak perubahan harga BBM. Untuk itu, Bank Indonesia mengucapkan terima kasih kepada seluruh pelaku politik yang telah bekerja sama dalam rangka menjaga stabilitas harga, mendorong belanja konsumen, dan mendorong pemulihan ekonomi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun