Alhamdulilah. Banyak pelajaran yang bisa dipetik selama saya mengikuti Asistensi Mengajar di SMAN 1 Turen. Mulai dari diuji kesabaran dari siswa yang susah diatur. Uji keikhlasan ketika tidak sesuai ekspektasi saat mengajar. Apalagi drama dari siswa maupun guru yang jarang terjadi. Semua itu akan membekas menjadi kenangan di hati.
Terima kasih kepada Pak Puguh, Bu sudarti, Bu Fadillah, Bapak Ibu guru yang tidak bisa saya sebut satu persatu, terima kasih sudah mengajarkan saya cara mengajar yang baik dan bagaimana cara memperlakukan siswa. Saya juga ingin mengucapkan terima kasih atas puisi yang dibacakan saat upacara hari guru, terima kasih karena sudah mengingatkan saya mengapa sangat ingin menjadi guru. Terima kasih kepada 20 teman-teman mahasiswa saya yang selalu ada, selalu mengingatkan saya untuk menjadi orang yang lebih baik, terima kasih sudah mau bermain dan belajar bersama saya. Terima kasih anak-anakku kelas XI MIPA 1, XI MIPA 2, XI MIPA 3, XII MIPA 2, XII MIPA 5, XII MIPA 6, XII IPS 1, dan semua siswa-siswi SMAN 1 Turen. Waktu kita mungkin tak lama, tapi kenangan kita semoga selalu terkenang. Terima kasih untuk semua warga SMANERE. Semoga kita bisa bertemu lagi.
Saya tidak tahu bagaimana cara mengakhiri cerita ini sama seperti bingungnya saya bagaimana memulainya. Intinya, banyak air mata yang tumpah, banyak senyum hingga tawa yang tercurah, banyak sambat yang terdengar karena lelah, tetapi semoga tidak ada hati yang patah. Terima kasih atas pengalaman yang luar biasa ini. Semoga Allah memberkahi kita semua. Aamiin.
Oleh: Fani Alfiana RosyidahÂ
Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H