Di zaman sekarang orang-orang cenderung dengan mudah untuk menjudgmental orang-orang disekelilingnya. Bahkan orang-orang yang tidak mengenal satu sama lain sering melakukan hal tersebut. Membuat penilaian tentang seseorang merupakan hal utama yang sering kita jumpai bahkan di kehidupan sehari-hari. Judgmental menjadi suatu kebiasaan umum yang sering dilakukan oleh hampir setiap orang. Mulai dari orang yang saling mengenal satu sama lain maupun tidak saling mengenal. Misalnya, ketika bertemu seseorang, orang-orang cenderung menilai penampilan mereka dan membuat asumsi tentang gaya hidup mereka.
Penilaian judgmental tersebut seperti menilai orang, situasi, dan hubungan berdasarkan yang mereka lihat lalu membuat suatu kesimpulan dan membuat suatu keputusan.
Tapi, sayangnya kemampuan ini tidak digunakan secara benar, orang-orang cenderung menjudgmental tanpa mengetahui kebenarannya. Oleh sebab itu, kemampuan tersebut harus digunakan dengan hati-hati dan tidak terlalu berlebihan terhadap orang lain yang membuat kita jadi judgmental. Sifat dan sikap ini pun bisa membahayakan bagi diri sendiri maupun orang-orang disekelilingnya.
Dalam kehidupan kita sehari-hari ada beberapa kondisi yang menjadikan kita melakukan tindakan judgemental ini, secara sadar maupun tidak sadar.
 Judgmental sendiri merupakan sikap / sifat yang berkonotasi jelek / tidak baik dan memberikan dampak negatif bagi orang-orang disekelilingnya, karena tidak sepatutnya seseorang melakukan tindakan judgemental kepada satu sama lain terutama kepada orang-orang sekelilingnya.
Menurut beberapa pendapat ahli menyatakan bahwa judgmental itu di antaranya sebagai berikut. Bonner berpendapat judgment merupakan suatu pembentukan ide, pendapat, atau pemikiran tentang objek, peristiwa, keadaan atau jenis dari fenomena. Judgment cenderung mengambil prediksi tentang suatu peristiwa masa depan atau evaluasi dari situasi saat ini (Bonner et al, 2008: 214). Judgment mengacu pada aspek kognitif dalam suatu proses dalam pengambilan keputusan dan mencerminkan perubahan dalam evaluasi, opini, dan sikap (Hogart, 1992:1-55).
Tindakan judgmental tidak hanya didasarkan pada penilaian sosial, tetapi dapat juga dipengaruhi oleh persepsi dari masing-masing orang.
Akibat dari judgmental sendiri membuat dampak besar bagi orang-orang disekelilingnya. Salah satunya yaitu dampak terhadap psikologis seseorang
Salah satu dampak yang sering terjadi akibat dari judgmental itu bermacam-macam. Namun, faktor utama yaitu terhadap psikologis seseorang. Semua orang tentunya memiliki kondisi psikologis yang berbeda-beda. Oleh sebab itu, reaksi dari tiap individu akibat terkena judgmental bermacam-macam. Seperti, bersikap tidak peduli dan tak acuh. Lalu, ada yang merasa sakit hati dan tidak percaya diri dan yang paling parah yaitu depresi.
Reaksi dari judgmental terutama yang sering di jumpai yaitu merasa sakit hati dan tidak percaya diri. Bahkan, reaksi lainnya bisa sampai menarik diri dari lingkungan sekelilingnya. Seperti, menghindari interaksi dari orang-orang disekelilingnya, menjauhi diri dari lingkungan sekitar termasuk orang-orang terdekat, bahkan yang paling parah bisa menimbulkan depresi.
Dalam pengertian ilmiah, depresi diartikan sebagai suatu keadaan emosi yang mempunyai karakteristik seperti perasaan sedih, perasaan gagal dan tidak berharga, dan menarik diri dari orang lain ataupun lingkungan (Sue dkk., 1986). Depresi mengganggu suasana hati atau semangat, cara berfikir, fungsi tubuh dan mengganggu perilaku.
Davidson G Neale (2002) menjelaskan depresi merupakan suatu keadaan emosi yang ditandai dengan kesedihan yang sangat, perasaan tidak berharga dan perasaan bersalah, menarik diri dari orang lain, susah tidur, kehilangan nafsu makan, kehilangan keinginan terhadap seksual dan kehilangan minat dan kesenangan terhadap aktivitas sehari-hari. Dampak besar tersebut sangat berhubungan erat terhadap sisi psikologis seseorang
Menurut Allport dalam Carapedia, psikologis adalah "pikiran, perasaan, dan perilaku individu yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lainnyasecara aktual, dibayangkan, atau hadir secara tidak langsung", sedangkan menurut Titchener dan Wundt dalam Carapedia, "psikologis merupakan pengalaman manusia yang dipelajari dari sudut pandang pribadi yang mengalaminya".
Beberapa contoh judgmental yang sering kali terjadi di kehidupan sehari-hari itu bermacam-macam. Seperti judgmental fisik, bakat, ekonomi, dll.
Berikut contoh-contoh nya
"Seperti itu saja mengapa tidak bisa, payah lihat orang-orang saja bisa" padahal seseorang itu sudah berjuang dan selalu berusaha melakukan yang terbaik
"Pakai barang nya itu terus, tidak mempunyai barang lain apa memangnya" padahal barang tersebut merupakan hasil dari kerja keras ia selama ini
Itu adalah beberapa contoh tindakan judgmental yang sering terjadi bahkan sering kita temui. Secara sepihak orang-orang yang sering memperlakukan orang seperti itu tanpa mengetahui alasan dibaliknya.
Kesimpulannya
Kita dilarang untuk menjudgmental seseorang berdasarkan penglihatan kita saja tanpa mengetahui kebenarannya. Oleh sebab itu, pentingnya untuk berpikir sebelum bertindak supaya membantu kita mengontrol emosi kita,". Seperti, apabila kita mengontrol emosi untuk tetap stabil maka akan membuat kita untuk menjadi pribadi yang lebih bijaksana yaitu selalu menjaga tutur kata, menjaga sifat / sikap dimanapun dan kapanpun dengan siapapun. Keputusan tersebut tentunya juga akan meminimalisir kesalahan yang tidak diinginkan. Pentingnya kita untuk selalu menjaga sisi Psikologis seseorang baik secara perlakuan maupun perkataan. Karena, setiap perbuatan apapun yang kita lakukan akan ada akibatnya baik diri sendiri maupun orang lain
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI