Pertama-tama saya ingin mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak Universitas Negeri Malang dan pihak LP3 yang sudah berkontribusi besar dalam pelaksanaan Program Asistensi Mengajar yang dilaksanakan selama semester ini. Di semester 5 ini senang rasanya diberi kesempatan untuk terjun secara langsung dalam program asistensi mengajar di sekolah SMA Negeri 6 Malang. Perjalanan ini merupakan perjalanan yang panjang dan penuh akan pengalaman serta cerita yang menyenangkan. Pengalaman langsung selama asistensi mengajar tentunya memberikan kesan yang sangat berbeda bagi saya, berbanding dengan kuliah yang hanya mendapatkan materi saja, asistensi mengajar memberikan saya pelajaran dan pengalaman baru dalam proses menjadi guru yang sesungguhnya.
Asistensi mengajar dilakukan selama satu semester dimulai pada tanggal 26 Agustus sampain 02 Desember 2024 yang dilaksanakan di sekolah Mitra. Pemilihan sekolah dilakukan dengan war atau perebutan dengan mahasiswa lain, kali ini saya berkesempatan melaksanakan program asistensi mengajar di SMA Negeri 6 Malang. Sebelum memulai kegiata, seluruh tim asistensi mengajar SMA Negeri 6 Malang melakukan pertemuan singkat untuk membahas hal apa saja yang akan dilakukan mulai dari pembentukan sie, jobdesk masing-masing sie, dan program kerja yang akan di kerjakan selama asistensi mengajar. Hari pertama kami, diisi dengan penyambutan dari pihak sekolah sekaligus membagikan daftar pamong dari masing-masing mahasiswa. Setelah pembagian pamong, saya dan teman-teman tim am melakukan diskusi bersama guru pamong masing-masing perihal modul ajar, media, lkpd, dan hal-hal yang berkaitan dengan kegiatan belajar mengajar di kelas.
Satu minggu setelahnya, kegiatan saya dan tim AM adalah melakukan observasi di beberapa kelas, dengan tujuan untuk memutuskan kelas mana yang nantinya akan kami pilih untuk kegiatan pembelajaran yang kami dampingi kedepannya. Total kelas yang dipegang guru pamong saya berjumlah 5 kelas, saya harus memilih salah satu kelas untuk saya dampingi dan pilihan saya jatuh pada kelas X-2. Dari program asistensi mengajar ini, saya menjadi paham bagaimana rumitnya menyusun modul ajar dan menyiapkan segala hal sebelum masuk ke dalam kelas. Pusingnya menyusun materi, rumitnya mencari LKPD yang menyenangkan, pusingnya menyiapkan media yang tidak membosankan selama kegiatan belajar berlangsung. Selain itu, menjadi guru tidak hanya berperan untuk menyampaikan materi didalam kelas saja, tetapi juga harus bisa memahami bagaimana karakter dari masing-masing peserta didik.
Di Asistensi mengajar ini, saya berkesempatan mengajar di kelas X-2, kelas yang sangat menyenangkan dan ramai. Bagi saya, ini merupakan pengalaman yang sangat berharga yang tidak akan pernah saya dapatkan ditempat lain. Sebelum peserta asistensi mengajar masuk, sebelumnya sudah diisi oleh mahasiswa PPG, jadi tugas kami adalah melanjutkan materi yang sudah disampaikan oleh mahasiswa PPG tersebut. Materi yang saya sampaikan adalah materi tentang nilai dan norma sosial, tindakan sosial, dan interaksi sosial. Tiga materi tersebut dikemas dalam media pembelajaran berupa power point yang sudah dibuat dengan semenarik mungkin dengan tujuan agar peserta didik antusias dalam mendengarkan materi. Selain itu, saya juga menyiapkan LKPD berupa tulis maupun games dengan tujuan agar peserta didik merasa senang dalam mengerjakan tugas yang diberikan. LKPD yang kami buat diantaranya adalah LKPD teka teki silang yang ada di materi nilai sosial, LKPD puzzle games dan quizizz yang ada dimateri norma sosial, LKPD find my partner card yang ada pada materi tindakan dan interaksi sosial. Tentunya dalam pembuatan LKPD ini diperlukan kreatifitas dan inovasi dari kami.
Dalam proses mengajar, tentunya saya mendapati beberapa tantangan, mulai dari kondisi kelas yang diluar ekspektasi saya, karakter peserta didik yang berbeda-beda dalam belajar, atau bahkan cek-cok singkat antar siswa karena mereka tidak terima dengan pembagian kelompok yang saya tentukan. Tentunya ini menjadi hal yang sangat baru bagi saya, tapi sebagai seorang guru saya harus bisa mengatasi tantangan-tantangan tersebut dengan cekatan yang dimana dalam hal ini guru pamong serta teman sejawat saya banyak membantu dalam memberikan saran dan masukan terkait tantangan yang saya hadapi. Namun, disamping itu saya merasa sangat senang dengan sikap hangat peserta didik kelas X-2 yang mau menghormati dan menganggap saya sebagai guru di dalam kelas dan sebagai teman di luar kelas.
Selain berhubungan dengan kegiatan akademik, asistensi mengajar juga melibatkan mahasiswa nya dalam kegiatan non akademik yang ada di sekolah. Kegiatan non akademik sendiri meliputi piket TPPK, TU, Perpustakaan, Humas, KBM, dan Sarpras. Yang dimana dalam kegiatan ini kami dibagi kedalam beberapa kelompok dengan beranggotakan 2-3 mahasiswa dengan tujuan agar kami bisa piket mingguan dengan kelompok yang sudah ditentukan. Dari kegitan ini lah, saya jadi tahu apabila tugas seorang guru tidak hanya berada didalam kelas namun juga ikut berpartisipasi dalam kegiatan administrasi sekolah.
Liputan kegiatan lengkap lainnya bisa diakses di akun Instagram resmi Tim Asistensi Mengajar Universitas Negeri Malang SMA Negeri 6 Malang. Berikut link instagramnya : https://www.instagram.com/am.um.sman6malang?igsh=anUzb3hlNWZya3lp
Yang terakhir, saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebanyak-banyak nya kepada seluruh pihak SMA Negeri 6 Malang yang sudah menyambut, mengizinkan, dan memberi bimbingan kepada saya dan teman-teman selama pelaksanaan asistensi mengajar ini. Dan saya juga ingin menyampaikan terima kasih kepada teman-teman tim AM UM SMA Negeri 6 Malang karena sudah mau berproses bersama saya. Tanpa kalian, mungkin cerita asistensi mengajar saya tidak akan seberwarna dan semenyenangkan ini.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
