Mohon tunggu...
fania eka
fania eka Mohon Tunggu... Mahasiswa - mahasiswa

saya adalah orang yang berhobi memasak, dan suka menonton sepak bola

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Perkembangan Masyarakat Madani di Indonesia

23 November 2022   13:14 Diperbarui: 23 November 2022   13:22 1437
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilmu Sosbud dan Agama. Sumber ilustrasi: PEXELS

MASYARAKAT MADANI

Masyarakat adalah tempat pengembangan pribadi setiap kelompok atau suku yang terpisah satu sama lain . Selain itu, masyarakat adalah sekelompok orang yang hidup dan tinggal di daerah dengan batas yang tidak jelas batas-batasannya,berinteraksi menurut kesamaan pola tertentu, dihubungkan oleh harapan dan kepentingan yang sama, keberadaannya terus berlanjut, dengan suatu rasa identitas yang sama.

Menurut Emile Durkheim dalam Soleman B. Taneko, (1984: 11) bahwa masyarakat merupakan suatu kenyataan yang obyektif secara mandiri, bebas dari individu-individu yang merupakan anggotaanggotanya.

masyarakat adalah sekelompok manusia yang hidup bersama-sama untuk mendiami wilayah tertentu dan saling bergaul serta mempunyai kebudayaan dan memiliki pembagian kerja, dalam waktu relatif lama, saling tergantung (interdependent), memiliki sistem sosial budaya yang mengatur kegiatan para anggota serta memiliki kesadaran akan kesatuan dan perasaan memiliki, mampu untuk bertindak dengan cara yang teratur dan bekerja sama dalam melakukan aktivitas yang cukup lama pada kelompok tersebut.

Tapi disini kita tidak hanya membahas tentang masyarakat saja melaikan kita juga membahas lebih dalam tentang masyarakat yaitu masyarakat madani, jadi apa sih yang dimaksud dengan masyarakat madani itu? Dalam artikel kali ini kita akan membahas tentang masyarakat madani. Kuyy simak selengkapnyaaa...

Masyarakat madani berasal dari bahasa Inggris, civil society. Kata civil society sebenarnya berasal dari bahasa Latin yaitu civitas dei yang artinya kota Illahi dan society yang berarti masyarakat. Dari kata civil akhirnya membentuk kata civilization yang berarti peradaban (Gellner seperti yang dikutip Mahasin 1995). Oleh sebab itu, kata civil society dapat diartikan sebagai komunitas masyarakat kota, yakni masyarakat yang telah berperadaban maju. Konsepsi seperti ini, menurut Madjid: seperti yang dikutip Mahasin (1995), pada awalnya lebih merujuk pada dunia Islam yang ditunjukkan oleh masyarakat kota Arab.

Sebaliknya, lawan kata atau istilah non-civil society adalah sekelompok pengembara, badawah, masih memperlihatkan citranya yang kasar dan pengetahuan sempit, masyarakat puritan, secara tradisional kaya akan mitos dan takhayul, memainkan banyak kekuatan dan kekuatan, sering menindas dan rela, serta sifat-sifat negatif lainnya.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa masyarakat madani merupakan masyarakat yang pada prinsipnya memiliki multimakna, yaitu masyarakat yang demokratis, menjunjung tinggi etika dan moralitas, transparan, toleransi, berpotensi, aspiratif, bermotivasi, berpartisipasi, konsisten, memiliki perbandingan, mampu berkoordinasi, sederhana, sinkron, integral, mengakui emansipasi, dan hak asasi, namun yang paling dominant adalah masyarakat yang demokratis.

Masyarakat madani memeliki beberapa karakteristik yang menjadi identitas masyarakat madani tersebut, yaitu :

  • Independen adalah bahwa masyarakat madani memiliki sifat yang bebas (netral) dari
    intervensi lembaga lain, baik lembaga pemerintah maupun non-pemerintah.
  • Mandiri, yaitu bahwa lembaga ini memiliki kemampuan dan kekuatan untuk
    melaksanakan tugas dan fungsi lembaga, dengan tidak melibatkan pihak lain di
    luar institusi.
  •  Swaorganisasi, yaitu bahwa pengelolaan dan pengendalian institusi (lembaga)
    dilakukan secara swadaya oleh SDM lembaga.
  •  Transparan, yaitu bahwa dalam pengelolaan dan pengendalian institusi (lembaga)
    dilakukan secara terbuka.
  • Idealis, yaitu bahwa pengelolaan dan pengendalian, serta pelaksanaan institusi
    (lembaga) diselenggarakan dengan nilai-nilai yang jujur, ikhlas, dan ditujukan bagi
    kesejahteraan masyarakat banyak.
  • Demokratis, yaitu Demokrasi merupakan persyaratan mutlak dari masyarakat madani. Masyarakat madani mewajibkan partisipasi rakyat dengan konsep demokrasi dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat.
  •  Disiplin, yaitu bahwa institusi (lembaga) dalam menjalankan tugas dan fungsinya
    harus taat dan setia terhadap segenap peraturan perundangan yang berlaku.
  • Plurarisme, yaitu sikap mengakui kemajemukan masyarakat. Setiap individu dalam masyarakat memiliki karakteristiknya masing-masing. Masyarakat madani mengakui kemajemukan tersebut sebagai suatu hal yang positif.
  • Supremasi hukum, yaitu upaya untuk memberikan jaminan terciptanya keadilan. Dalam masyarakat madani, keadilan bersifat netral dan tidak ada pengecualian dalam memperoleh kebenaran di mata hukum.
  • Keadilan Sosial, Tujuan keadilan sosial adalah untuk mencapai keseimbangan antara hak dan kewajiban setiap individu. Hal ini membatasi adanya monopoli dalam suatu kelompok masyarakat. Setiap anggota masyarakat madani diberikan hak yang sama sesuai dengan pedoman yang ditetapkan oleh penguasa.

Indonesia, pada masa reformsai ini, membutuhkan tumbuh dan berkembangnya masyarakat madani. Kondisi Indoneia yang dilanda euphoria demokrasi, semangat otonomi daerah, dan derasnya globalisasi membutuhkan masyarakat yang mempunyai kemauan dan kemampuan hidup bersama dalam sikap saling menghargai, toleransi, dalam kemajemukan yang tidak saling mengeklusifkan terhadap berbagai suku, agama, bahasa, dan adat yang berbeda. Kepedulian, kesantunan, dan setia kawan merupakan sikap yang sekaligus menjadi prasaran yang diperlukan bangsa Indonesia.

Perkembangan masyarakat madani Indonesia tidak dapat dipisahkan Pengalaman sejarah Indonesia. Budaya, adat istiadat, sudut pandang Kehidupan, kebiasaan, tanggung jawab, cita -- cita dan keinginan bersama sebagai warga negara dan sebagai bangsa, tidak mungkin lepas dari lingkungan dan sejarahnya. untuk lingkungan dan akar sejarah kita, warga  dan bangsa Indonesia, sudah diketahui baik kekurangannya dan kelemahan serta diketahui juga kelebihan dan keunggulannya. di antara Keberhasilan proses akulturasi dan inkulturasi adalah untuk kepentingan bangsa Indonesia kritis dan konstruktif. Saat ini ada pertimbangan lain mengapa kita harus memberi perhatian khusus pada perkembangan masyarakat madani . Kita Hidup di masa di mana interaksi tidak hanya bersifat domestik dan regional, tetapi juga global. Dari Idiom yang kita gunakan menjadi dan kemampuan kita untuk beradaptasi, berbudaya dan inkulturasi, lebih-lebih lagi sangat kita perlukan dalam masa reformasi menuju demokratisasi dewasa ini.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun