Mohon tunggu...
Filsafat

Doktrin Ajaran Mu'tazilah

27 September 2018   08:19 Diperbarui: 27 September 2018   08:36 1854
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Filsafat. Sumber ilustrasi: PEXELS/Wirestock

Apa sih Aliran mu'tazilah itu ? Mu'tazilah yang berprinsip keadilan tuhan mengatakan bahwa tuhan itu adil dan tidak mungkin berbuat zalim dengan memaksakan kehendak kepada hambanya kemudian mengharuskan hambanya untuk menanggung akibat perbuatannya . dengan demikian manusia memiliki kebebasan untuk melakukan perbuatannya , tampa ada perasaan tanggung jawab atas segala perbuatannya . tidak adil jika tuhan tidak memberikan pahala atau siksa kepada hambanya tampa mengiringinya tampa mengiringi dengan memberikan kebebasan terlebih dahulu . 

Secara lebih jelas, aliran mu'tazilah bahwa kekuasaan tuhan sebenarnya tidak mutlak lagi . ketidak mutlakan kekuasaan tuhan itu disebabkan oleh kebebasan yang diberikan tuhan terhadap manusia serta adanya hukum alam (sunnatullah) yang menurut alquran tidak pernah berubah. 

Oleh sebab itu, dalam pandanga mu'tazilah kekuasaan dan kehendak tuhan berlaku hanya dalam jalur hukum-hukum yang tersebar ditengah alam semesta . itulah sebenarnya mu'tazilah mempergunakan ayat 62 surat al-ahzab (33), disamping ayat-ayat yang menjelaskan kebebasan manusia yang disinggung dalam pembicaraan tentang freewiil predestination. 

Kebebasan manusia yang memang diberikan tuhan kepadanya , baru bermakna kalau tuhan mebatasi kehendak mutlaknya . demikian pula keadilan tuhan , membuat tuhan sendiri terikat pada norma-norma keadilan yang bila dilanggar membuat tuhan bersifat tidak adil atau zalim. 

Dengan demikian , dalam pemahaman mu'tazilah , tuhan tidaklah memperlakukan kehendak dan kekuasaannya secara mutlak , tetapi sudah terbatas . Selanjutnya aliran mu'tazilah mengatakan sebagaimana yang dijelaskan oleh abd al-jabbar , bahwa keadilan tuhan mengandung arti tidak berbuat dan tidak memilih yang buruk , tidak melalaikan kewajiban-kewajibannya kepada manusia dan segala perbuatannya adalah baik. 

Jalan fikiran ini tidak menghendaki sifat zalim dalam menghukum , memberi beban yang tidak patuh bagi allah . dengan kata lain , tuhan dalam pandangan mu'tazilah mempunyai kewajiban-kewajiban yang ditentukan-nya sendiri kebanyakan . Doktrin ajaran Ada lima prinsip pokok ajaran mu'tazilah yang mengharuskan pemeluk ajaran ini untuk memegangnya , yang dirumuskan oleh abi huzail al-allaf Altauhid (keesaan allah ) Ini merupakan inti akidah madzab mereka dalam membangun keyakinan tentang mustahilnya melihat allah di akhirat nanti , dan sifat --sifat allah itu adalah subtansi tzadnya sendiri alquran adalah makhluk. 

Al adl (keadilan tuhan ) Paham keadilan yang dikehendaki mu'tazilah adalah bahwa tuhan tidak menghendaki keburukan , tidak menciptakan perbuatan manusia dan manusia dapat mengerjakan perintah . peritahnya dan meninggalkan larangan larangannya dengan qudrah (kekuasaan) yang ditetapkan tuhan dalam diri manusia itu . tuhan tidak memerintahkan sesuatu menurut apa yang dikehendakinya.  

Ia hanya menguasai kebaikan kebaikan yang diperintahinnya . dan tidak tahu menahu (bebas) dari keburukan keburukan yang dilarangnya . Al wa'd wa al wa'id (jani dan ancaman ) Al-wa'du wal wa'id (janji dan ancaman) maka wajib bagi allah untuk memenuhi janjinya (alwa'd ) bagi pelaku kebaikan agar dimaksutkan kedalam surga, dan melaksanakan ancamannya (alwaid ) bagi pelaku dosa besar (walaupun dibawah syirik) agar dimasukkan kedalam neraka , kekal abadi didalamnya , dan tidak boleh bagi allah untuk menyelisihinya . karena inilah mereka disebut dengan wa'iddyyah . 

Al manzilah bain al manzilatain ( posisi diantara dua posisi) Secara harfiah , berarti posisi diantara dua posisi . menurut mu'tazilah maksudnya adalah suatu tempat Antara syurga dan neraka sebagai konsekwensi dari pemahaman yang mekatakan bahw pelaku dosa besar adalah fasiq; tidak dikatakan beriman dan tidak pula dikatakan kafir , dia tidak berhak dihukumkan kafir, begitu pula dihukum munafiq , karna sesungguhnya munafiq munafiq berhak dihukumkan munafiq seandainya telah diketahui kenifakannya  dan tidaklah yang demikian itu dihukumkan kepada pelaku dosa besar. 

Amar ma'ruf nahi mungkar Seperti golongan lain bahwa perintah untuk berbuat baik dan larangan untuk berbuat jahat adalah wajib ditegakkan . Pandangan mu'tazillah : dalam keadaan normal pelaksanaan al-amru bil mu'raf wan nahyu 'anil munkar itu cukup dengan seruan saja , tetapi dalam keadaan tertentu perlu kekerasan . untuk memastikan terlaksananya prinsip ini, mereka bertindak berlebih lebihan dan berselisih pandangan dengan mayoritas (jumhur) ummat: mereka mengatakan al-amru bil ma-ruf wan nahyu 'anil munkar itu dilakukan dengan hati saja , apabila hal itu cukup , jika tidak cukup maka dengan lisan saja , tidak cukup maka dengan tangan , bahkan dilaksanakan dengan senjata . Tokoh Washil bin atha' Abu huzail al allaf Al nazzam Abu hasyim al jubba'I

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Filsafat Selengkapnya
Lihat Filsafat Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun