3)Diabetes Melitus Gestasional (DMG)
        DM Gestasional terjadi pada wanita hamil yang sebelumnya tidak mengidap DM. sekitar 50% wanita pengidap kelainan ini akan kembali ke status non DM setelah kehamilan berakhir. Namun beresiko mengalami DM tipe II pada waktu mendatang lebih besar dari pada normal
        Penyebab DM Gestasional dianggap berkaitan dengan kebutuhan energi dan kadar ekstrogen, hormon pertumbuhan yang terus menerus tinggi selama kehamilan. Hormon pertumbuhan dan ekstrogen merangsang pengeluaran insulin dan dapat menyebabkan gambaran sekresi insulin seperti DM tipe II yang akhirnya menyebabkan penurunan responsivitas sel. Hormon pertumbuhan memiliki beberapa efek anti insulin, misalnya perangsangan glikogenolisis (penguraian glikogen) dan penguraian jaringan lemak. Semuanfaktor ini mungkin berperan menimbulkan hiperglikimia pada DM Gestasional. Wanita yang mengidap DM Gestasional mungkin sudah memiliki gangguan subklinis pengontrolan glukosa bahkan sebelumnya diabetesnya muncul.
         Mekanisme yang tepat yang menyebabkan resistensi insulin dan gangguan sekresi insulin pada DM tipe II masih belum diketahui. Faktor genetik diperkirakan memegang peranan dalam proses terjadinya resistensi insulin. (maulidya, 2019)
Diagnosis
Diagnosis DM ditegakkan atas dasar pemeriksaan kadar glukosa darah dan HbA1c. pemeriksaan glukosa darah yang dianjurkan adalah pemeriksaan glukosa secara enzimatik dengan bahan plasama darah vena. Pementauan hasil pengobatan dapat dilakukan dengan glukometer. Diagnosis tidak dapat ditegakkan atas dasar adanya glukosuria. Berbagai keluhan dapat ditemukan pada pasien DM. kecurigaan adanya DM perlu dipikirkan apabila terdapat keluhan seperti:
Keluhan klasik DM: poliuria, polidipsia, polifagia dan penurunan berat badan yang todak dapat dijelaskan sebabnya.
Keluhan lain: lemah badan, kesemutan, gatal, mata kabur, dan disfungsi ereksi pada pria, serta pruritus vulva pada wanita.
Toleransi Glukosa Terganggu (TGT): hasil pemeriksaan glukosa plasma 2 jam setelah TTGO antara 140-199 mg/dL dan glukosa puasa < 100 mg/Dl
Bersama-sama didapatkan GDPT dan TGT
Diagnosis prediabetes dapat juga ditegakkan berdasarkan hasil pemeriksaan HbA1c yang menunjukkan angka 5,7 -- 6,4%. (soelistijo, 2021)