Mohon tunggu...
KKN Kolaboratif 181
KKN Kolaboratif 181 Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa - KKN Kolaboratif 181 Desa Glagahwero, Kalisat

KKN Kolaboratif Perguruan Tinggi se-Jember

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

KKN Kolaboratif: Mengenal Lebih Dekat Desa Glagahwero, Kecamatan Kalisat, Kabupaten Jember

29 Juli 2022   00:06 Diperbarui: 9 Agustus 2022   22:27 889
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kuliah kerja nyata merupakan bagian dari penyelenggaraan pendidikan dalam bentuk kegiatan pengalaman ilmu, teknologi, dan seni oleh mahasiswa kepada masyarakat. Pada KKN periode II TA 2021/2022 membuat inovasi baru yaitu menggabungkan 13 perguruan tinggi negeri maupun swasta yang ada di kabupaten jember yang disebut dengan KKN Kolaboratif.

Pemerintah Kabupaten Jember memiliki program kerja utama, yakni Pemutakhiran dan Penataan Data Kemiskinan Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di Kabupaten Jember. Dalam rangka memenuhi tugas KKN Kolaboratif,  Maka  kelompok KKN kolaboratif ditugaskan untuk verifikasi dan validasi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).

Dokpri
Dokpri

Sebanyak 2485 mahasiswa KKN itu, terdiri atas 827 Laki-laki dan 1658 Perempuan. yang terbagi menjadi 248 kelompok. Masing-masing kelompok terdiri dari 10 orang. Salah satu KKN Kolaboratif kelompok 181 di terjunkan di desa Glagahwero, kecamatan Kalisat..

Glagahwero adalah desa di kecamatan Kalisat, Jember, Jawa Timur, Indonesia.  Glagahwero berasal dari kata “glagah” yang berarti glagas dan “wero” yang berarti luas, jadi desa glagahwero dapat diartikan hutan glagas yang luas. Berdasarkan Cerita Para Sesepuh di Desa Glagahwero, Sekitar 100 tahun yang lalu Desa Glagahwero Masih merupakan Hutan belukar yang mana masih banyak di tumbuhi pohon-pohon besar dan semak belukar, dari satu pohon satu ke pohon yang lainnya masih saling mengurungi pohon yang lain, sehingga menjadi hutan yang sangat angker / menyeramkan. Sekitar setengah abad Kemudian datanglah seseorang Tokoh Yang menemukan sekaligus membabat desa ini yang bernama Djoko Wono, lalu membuka dan membabat hutan Glagas nan luas ini, kemudian barulah wilayah hasil babatannya tersebut di beri nama Glagahwero. Inilah mengapa desa tersebut di beri nama glagahwero.

Dokpri
Dokpri

Sejak saat itu desa Glagahwero dipimpin oleh kepala desa. Untuk periode 2021-2025 dipimpin oleh bapak H. Abdul Halim. Sejak dibawah pimpinan beliau desa Glagahwero mengalami perkembangan yang sangat pesat. Dari yang sebelumnya berstatus desa tertinggal menjadi desa mandiri (dalam kurun waktu 1 tahun). Glagahwero memiliki luas wilayah administrasi 473.012 Ha. Yang terdiri dari 4 dusun, meliputi :

  • Dusun Krajan I
  • Dusun Krajan II
  • Dusun Prasean I
  • Dusun Prasean II

Dimana setiap dusun dipimpin oleh Kepala Dusun atau Pamong Desa yang membawahi RT/RW yang tugasnya sebagai penanggung jawab keamanan. mereka menjalankan tugas sesuai dengan perannya masing-masing dan sebagai imbalan dari pengabdian mereka, maka dari itu masyarakat menyerahkan Sebagian lahan sawah (tanah bengkok/pecaton) dan diberikan kepada kepala dusun. Mayoritas penduduk Glagahwero bermata pencaharian sebagai petani. Pertanian andalan masyarakat Glagahwero sampai saat ini adalah padi dan tembakau. Sebagian kecil ada yang menanam jagung, kopi dan sayuran.

Mahasiswa KKN-K datang ke desa Glagahwero setelah pelepasan dilaksanakan yaitu pada tanggal 23 Juli 2022. Kedatangan mahasiswa KKN pun disambut dengan baik dan ramah oleh Bapak Kades beserta perangkat desa lainnya. Sebelum menyampaikan tujuan kami datang ke desa Glagahwero, hal pertama yang kami lakukan adalah  memperkenalkan diri kami masing-masing. Setelah itu, kami menjelaskan tujuan dan program kerja yang akan kami jalankan kurang kebih selama 35 hari yaitu pada tanggal 23 Juli hingga tanggal 26 Agustus.

Hari kedua, mahasiswa KKN-K meminta izin untuk melakukan survey batas-batas wilayah Desa Glagahwero. Bapak Kepala Desa memberi tugas dan amanah kepada masing-masing kepala dusun untuk mendampingi mahasiswa KKN mengelilingi wilayah batas desa. Mahasiswa KKN juga mendapatkan informasi terkait home industry yang ada di wilayah tersebut. Beberapa home industry yang disebutkan oleh bapak Kepala Desa diantaranya usaha kerajinan lampu hias, rebana, dan berbagai olahan kuliner desa.

Selain melaksanakan tugas survey data, kami juga melakukan pendekatan kepada warga agar kami lebih tahu kepribadian masyarakat di desa tersebut. Kondisi kekeluargaan masyarakat Glagahwero masih sangat erat antara satu dengan lainnya. Hal tersebut ditandai dengan sifat gotong royong yang kuat. Sifat individual di Desa Glagahwero minim sekali.

Kegiatan atau acara desa pada bulan Agustus cukup padat, akan tetapi kegiatan tersebut tidak mengurangi semangat masyarakat untuk ikut berpartisipasi dalam acara yang diselengarakan.  

Dokpri
Dokpri

Universitas dr. Soebandi

Universitas Muhammadiyah Jember

Universitas Jember

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun