Mohon tunggu...
Fani Setiawan
Fani Setiawan Mohon Tunggu... Penulis - Teknik Informatika

Tuntulah ILMU TAPI tidak melupakan ibadah, kerjakanlah ibadah TAPI tidak lupa pada ILMU. -Hasan Al Bashri

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cinta Hancur Karena Perjodohan

10 April 2023   11:08 Diperbarui: 10 April 2023   11:09 159
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

          Perkenalkan namaku Fani Setiawan ,  sebuah kisah cinta yang menyedihkan telah aku alami tepat bulan febuari 2016, aku melihat seorang gadis yang sebaya denganku awal pertemuan kami adalah pada saat istirahat sekolah, saat itu dia digodain oleh temanku sendiri dan saat itulah aku mulai penasaran dengan gadis itu,yang aku perhatikan gadis itu pendiam, sopan, lugu, cantik, sepertinya akhlaknya bagus. Dan dari situlah aku menilai gadis itu aku mencoba meminta nomer handphone nya dan Alhamdulillah dapet . sepulang sekolah langsung aku catat nomornya di handphone. Setelah shalat isya aku mencoba sms, awalnya bingung sekali ingin sms seprti apa karena waktu itu aku belum berpengalaman dalam sms dengan seorang gadis. Dan akhirnya aku mulai smsan dengan seorang gadis itu semakin hari semakin rutin kami sms aku mencoba mengetahui latar belakang gadis itu sifat dan kepribadian karena bagiku wanita cantik bukan hanya dilihat dari fisik tetapi di lihat dari dalam hatinya bagiku yang penting sholeha itu sudah cukup, setelah aku mengetahui latar belakangnya aku tertarik kepada gadis itu dari cara bicaranya yang mampu membuat hatiku seakan tertusuk duri duri cinta.

          Setiap aku bertemu gadis itu seakan ada suatu hal yang aneh pada diriku, sepertinya aku mulai jatuh cinta pada gadis tersebut, setelah cukup lama kenal aku mencoba mengutarakan semua yang ada di hatiku saat itu. Dan gadis itu pun menjawab tapi aku sudah mempunyai seorang kekasih , dalam hatiku pun berucap "huh sial kenapa tidak ngomong dari awal kan jadi malu" tetapi karena bagiku sebelum janur kuning melengkung itu masih punya kesempatan aku mencoba bersabar menunggu dia putus hahaa ngarep juga aku ini, setelah 2 bulan lamanya aku menunggu gadis itu ahirnya putus juga dengan kekasihnya, dalam hatiku berkata "alhamulillah kenapa tidak dari dulu coba putusnya" setelah ia putus aku mencoba menghibur gadis itu mumpung hatinya lagi kosong, aku mencoba mengajak gadis itu main dan dari situlah dia mulai perhatian kepadaku dan menjadi lebih dekat lagi setelah beberapa minggu aku mencoba mengungkapkan perasaan ku yang dulu, dan gadis itu menjawab iya anta fi qalbi daiman fani (translate sendiri kebahasa arab lah ya ),

          Tetapi entah kenapa dia mau menerimaku coba apakah ini hanya keterpaksaan saja??? Kemudian aku mencoba menanyakan kepada dia kenapa kamu mau menerimaku apa yang kamu lihat dari diriku!!! Gadis itu menjawab aku melihat dirimu bukan dari fisik tapi dari hati, kepribadian kamu,  yang aku lihat kamu itu rajin ibadah dan selalu baik kepadaku.

Hoalah gitu toh aku sambil menganggukan kepala. Hari demi hari kami lalui dan tak terasa sudah 1 bulan kami berpacaran rintangan, masalah pun mulai berdatangan. Dan pada saat itu ada masalah besar yaitu orag ketiga dan ahirnya kami putussss.

Memang aku akui itu salah aku sebagai lelaki yang berani mengakui kesalahanya aku datang dan minta maaf kepadanya setelah beberapa hari kami akur kembali dan aku mengajak dia untuk balikan kembali mau bagaimanapun aku tetap sayang kepada dia, dan ahirnya dia memberi kesempatan bagiku untuk memperbaiki kesalahan yang pernah aku lakukan.

          Waktu demi aktu kami lewati susah senang bersama tiba-tiba dia bicara kepadaku bahwa orang tuanya telah menjodohkannya dengan teman ayahnya  ketika itu jantungku seperti berhenti berdetak, aku bagaikan pohon yang tumbang diterjang badai ketika aku mendengar ucapan itu.

Aku sedkit kecewa dengan semua itu setelah pengorbananku yang tak bisa diungkapkan dengan kata-kata hanyalah berbuah kepahitan, sebagai lelaki yang berjiwa besar aku berkata yasudah turuti saja kedua orang tuamu pilihan orang tuamu itu yang terbaik. karena ridho allah terdapat pada ridho orang tua aku berdoa semoga kamu bahagia dengan lelaki pilihan orang tuamu doaku selalu menyertaimu. Walaupun agak sakit sih mengikhlaskan orang yang disayang begitu saja.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun