Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran yang sangat penting dalam mencegah paham radikalisme di kalangan anak-anak dan remaja. PKn menanamkan nilai-nilai Pancasila yang mengutamakan kebersamaan, toleransi, dan penghormatan terhadap perbedaan. Sila pertama, "Ketuhanan yang Maha Esa", mengajarkan pentingnya penghormatan terhadap semua agama, sementara sila kedua, "Kemanusiaan yang Adil dan Beradab", mengajarkan keadilan dan hak asasi manusia. Nilai-nilai ini bertentangan dengan paham radikal yang mengandalkan kekerasan dan intoleransi. Selain itu, PKn juga menekankan pentingnya hidup rukun dalam keberagaman, mengajarkan anak-anak dan remaja untuk menerima perbedaan dan menghindari pandangan ekstrim yang dapat memicu konflik.
 PKn juga memperkuat rasa persatuan dan nasionalisme melalui pemahaman tentang "Bhinneka Tunggal Ika" yang mengajarkan bahwa perbedaan bukanlah ancaman, melainkan kekuatan bangsa. Pendidikan ini juga mengajarkan anak-anak dan remaja untuk berpikir kritis dalam menilai informasi, sehingga mereka tidak mudah terpengaruh oleh propaganda radikal. PKn menanamkan nilai empati, kepedulian sosial, dan keadilan, yang mendorong sikap peduli terhadap sesama dan menghindarkan mereka dari sikap individualis atau kekerasan. Dengan pendekatan ini, PKn membantu membentuk karakter yang moderat pada generasi muda, yang pada akhirnya berkontribusi pada pencegahan berkembangnya paham radikalisme.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan (PKn) memiliki peran strategis dalam mencegah radikalisasi di kalangan anak-anak dan remaja. Dengan menanamkan nilai-nilai perdamaian, menghormati perbedaan, dan pentingnya persatuan bangsa, PKn membentuk karakter yang moderat dan toleran, serta mengajarkan cara menyelesaikan konflik secara damai. Melalui pemahaman tentang Pancasila dan prinsip "Bhinneka Tunggal Ika", PKn memperkuat rasa nasionalisme dan kebersamaan dalam keberagaman, yang penting untuk mencegah perpecahan dan ideologi radikal. Selain itu, pendidikan PKn juga mengajarkan sikap kritis terhadap informasi dan meningkatkan empati, sehingga generasi muda tidak mudah terpengaruh oleh propaganda radikal. Dengan demikian, PKn menjadi salah satu alat penting dalam membentuk generasi yang memiliki pemahaman yang inklusif, menghargai perbedaan, dan berkomitmen untuk menjaga persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H