Mohon tunggu...
Fanesa Oktavia
Fanesa Oktavia Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa Ilmu Komunikasi UIN Sunan Kalijaga - 21107030005

Seorang perempuan pengagum malam dan semesta

Selanjutnya

Tutup

Lyfe Pilihan

Review Film: No One Gets Out Alive

15 Juni 2022   00:06 Diperbarui: 15 Juni 2022   00:48 2357
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"No one gets out alive" mungkin menjadi salah satu film horor barat terapik di tahun 2021 dengan durasi lebih kurang 1 jam 22 menit . Film ini mengangkat tema yang jarang disajikan di film horor lainnya dengan plot yang sangat menarik dan tertata. Film ini diadaptasi dari novel yang dirilis pada tahun 2014.

No one gets out alive menceritakan tentang seorang imigran asal Mexico bernama Ambar yang mencoba untuk mencari peruntungan di kota asing di Ohio. Ambar hendak mencari pekerjaan di sana, setelah ibunya meninggal dia memutuskan untuk mencari kehidupannya sendiri.

Dikarenakan biaya yang terbatas, dia terpaksa menyewa kamar tua yang dikelola oleh seorang pria bernama Red. Saat pertama kali memasuki rumah tersebut, Ambar sudah merasakan hal yang aneh dengan tempat itu. Namun ia menampik semua pemikiran buruk yang dimilikinya.

Tempat tersebut termasuk sepi untuk tempat yang memiliki harga sewa murah. Saat menyewa, Ambar bertemu dengan seorang perempuan berkebangsaan Prancis bernama Freya. Perempuan itu selalu terlihat ketakutan setiap harinya. Bahkan setelah beberapa hari, Ambar tidak melihat kehadirannya lagi.

Di hari pertama, Ambar bahkan sudah diganggu oleh arwah perempuan -- perempuan yang menghuni tempat itu. Namun Ambar tidak ambil pusing. Selama tinggal di kota tersebut, Ambar kemudian mengunjungi sepupu jauhnya yang bernama Beto untuk meminta pekerjaan. Ambar juga berbohong dan mengatakan bahwa dia berasal dari Texas, mengingat perusahaan Beto hanya menerima orang -- orang Amerika serikat saja.

Bahkan Ambar juga membuat kartu identitas palsu sebagai syaratnya. Saat bekerja di sana Ambar malah mendapatkan permasalahan yang menyebabkan dirinya dipecat dari pekerjaan tersebut. Di saat bersamaan dia juga ditipu oleh rekan kerjanya yang menyebabkan Ambar kehilangan seluruh uang yang dia miliki.

Ambar sangat merasa putus asa, dan akhirnya mencoba untuk meminta uang deposit kamarnya. Namun Red mengatakan bahwa dia tidak memiliki uang yang dipinta Ambar sekarang. Akhirnya dengan terpaksa Ambar harus menginap di kamar sewanya. Namun Ambar malah semakin mendapatkan gangguan dari penghuni yang ada di tempat itu, bahkan Becker (kakak Red) juga sering melakukan hal aneh yang membuatnya semakin tidak betah.

Di hari yang sama, Ambar memutuskan untuk keluar dari rumah tersebut. Dia menelepon Beto untuk membantunya, namun Beto mengatakan jika dia harus mengurus kuliah anaknya dan hanya bisa menjemput Ambar di keesokan hari.

Ambar pun mencoba mencari tempat peristirahatan, namun selama di perjalanan dia malah dihantui oleh kotak tua yang berisi makhluk aneh dan para penghuni tempat yang disewanya. Merasa sangat putus asa, Ambar akhirnya kembali menghubungi Red untuk meminta uang sewanya. Namun Red malah mengatakan bahwa dia akan memberikan uang sewa tersebut jika Ambar bersedia untuk menjemput nya sendiri di kamar sewanya.

Ambar pun setuju, dan mengikuti Red untuk kembali ke kamar sewanya. Akan tetapi bukan uang sewa yang didapat, dia malah melihat pemandangan dua orang perempuan yang kebetulan menyewa kamar di tempat tersebut sehari setelah Ambar di sana, sedang melakukan perlawanan terhadap Becker.

Ambar yang hendak melarikan diri, malah ditangkap kembali oleh Red. Dia kemudian disekap di kamar yang disewanya bersama dua orang perempuan lainnya. Mereka sangat ketakutan, Ambar secara tidak sengaja ternyata tertidur. Saat tertidur dia malah diperlihatkan kejadian sebenarnya yang terjadi dalam rumah tersebut dan kronologis mengapa di rumah itu terdapat banyak penghuni.

Ketika terbangun dari tidurnya, Ambar malah melihat dua perempuan lainnya sedang ditarik Becker. Ambar yang melihat hal itu langsung ketakutan dan hendak melarikan diri kembali. Dia melakukan perlawanan namun Red malah memukul Ambar hingga pingsan.

Saat tersadar kembali, Ambar malah menemukan tangan dan kakinya yang terikat oleh tali. Red juga menceritakan bahwa kotak yang mereka gunakan sebagai persembahan tersebut di bawa oleh ayah mereka, yang mengharuskannya untuk mencari perempuan sebagai korban. Kotak itu jugalah yang membantu Becker untuk sembuh dari penyakitnya.

Ambar mencoba untuk membujuk Red agar menyelamatkan nya, namun sayang Red tidak tertarik dengan tawaran tersebut. Selain itu di saat yang bersamaan, Beto sepupu Ambar datang untuk menyelamatkannya. Namun sayang Beto malah tewas saat hendak membawa Ambar.

Ambar yang melihat dirinya akan segera dijadikan persembahan oleh Becker berteriak semakin histeris. Apalagi di sepanjang jalan ke ruang bawah tanah, Ambar melihat arwah orang -- orang yang telah dikorbankan sebelumnya.

Ambar kemudian dibaringkan di sebuah tempat tidur batu yang dikelilingi oleh lilin sebagai tempat persembahannya. Saat tertidur di sana, Ambar seolah diperlihatkan dengan kejadian masa lalu di mana sang ibu tengah mengelus puncak kepalanya. Ambar kemudian mencoba untuk melawan mimpi yang dialaminya itu sebab ibunya sendiri sudah meninggal sejak beberapa waktu yang lalu.

Namun tidak disangka -- sangka Ambar berhasil melawan mimpinya itu yang menyebabkannya mampu terbebas dari makhluk itu dan malah beralih ke arah Red dan Becker.

Bagaimana kah kelanjutannya? Apakah Ambar dapat selamat pada insiden tersebut? Penyelesaian lebih lanjutnya dapat kamu saksikan di film tersebut. Semoga bermanfaat!

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun