Ambar yang hendak melarikan diri, malah ditangkap kembali oleh Red. Dia kemudian disekap di kamar yang disewanya bersama dua orang perempuan lainnya. Mereka sangat ketakutan, Ambar secara tidak sengaja ternyata tertidur. Saat tertidur dia malah diperlihatkan kejadian sebenarnya yang terjadi dalam rumah tersebut dan kronologis mengapa di rumah itu terdapat banyak penghuni.
Ketika terbangun dari tidurnya, Ambar malah melihat dua perempuan lainnya sedang ditarik Becker. Ambar yang melihat hal itu langsung ketakutan dan hendak melarikan diri kembali. Dia melakukan perlawanan namun Red malah memukul Ambar hingga pingsan.
Saat tersadar kembali, Ambar malah menemukan tangan dan kakinya yang terikat oleh tali. Red juga menceritakan bahwa kotak yang mereka gunakan sebagai persembahan tersebut di bawa oleh ayah mereka, yang mengharuskannya untuk mencari perempuan sebagai korban. Kotak itu jugalah yang membantu Becker untuk sembuh dari penyakitnya.
Ambar mencoba untuk membujuk Red agar menyelamatkan nya, namun sayang Red tidak tertarik dengan tawaran tersebut. Selain itu di saat yang bersamaan, Beto sepupu Ambar datang untuk menyelamatkannya. Namun sayang Beto malah tewas saat hendak membawa Ambar.
Ambar yang melihat dirinya akan segera dijadikan persembahan oleh Becker berteriak semakin histeris. Apalagi di sepanjang jalan ke ruang bawah tanah, Ambar melihat arwah orang -- orang yang telah dikorbankan sebelumnya.
Ambar kemudian dibaringkan di sebuah tempat tidur batu yang dikelilingi oleh lilin sebagai tempat persembahannya. Saat tertidur di sana, Ambar seolah diperlihatkan dengan kejadian masa lalu di mana sang ibu tengah mengelus puncak kepalanya. Ambar kemudian mencoba untuk melawan mimpi yang dialaminya itu sebab ibunya sendiri sudah meninggal sejak beberapa waktu yang lalu.
Namun tidak disangka -- sangka Ambar berhasil melawan mimpinya itu yang menyebabkannya mampu terbebas dari makhluk itu dan malah beralih ke arah Red dan Becker.
Bagaimana kah kelanjutannya? Apakah Ambar dapat selamat pada insiden tersebut? Penyelesaian lebih lanjutnya dapat kamu saksikan di film tersebut. Semoga bermanfaat!
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H