Mohon tunggu...
Fandy Ahmad Salim
Fandy Ahmad Salim Mohon Tunggu... Peternak - Lahir tahun 2003 dan selalu berusaha menggarap apa saja. Mulai dari tulisan, karya grafis, sampai usaha.

Pelajar di SMAN 1 Surakarta. Menulis, Membaca, dan merancang grafis. Penggemar karya sastra, non-fiksi dan karya lain. Dapat disapa lewat Instagram di @fandysalim_

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

"Kids Zaman Now" Nobar "G30S/PKI"

27 September 2017   15:01 Diperbarui: 27 September 2017   23:06 3583
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Jadi, bisa diketahui bahwa film yang kita punya sekarang masih kental dengan pemelintiran dan unsur propaganda. Percaya atau tidak, film ini disebut sebagai "film dokudrama propaganda Indonesia" oleh Wikipedia. Kiranya, anda bisa periksa sendiri.

Lantas, bagaimana dengan acara nobar film G30S/PKI yang sudah direncanakan oleh berbagai pihak, apakah harus dibatalkan?

Tak perlu. Biarkan kids-kidsmengetahui seperti apa sebenarnya film yang banyak diperdebatkan itu. Biar mereka dapat menilai sendiri. Saran saya, selepas menonton itu film, bisa dilanjutkan dengan menonton film berjudul Jagal dan Senyap garapan Joshua Oppenheimer. Bisa juga dengan membaca buku tipis karangan Peter Dale Scott yang berjudul "Amerika Serikat dan Penggulingan Soekarno 1965-1967". Biar sesekali kita bisa meninjau sejarah dari sisi yang berbeda, bukan cuma dari buku PPKn dan pidato retoris semata.

Lebih dari itu, diharapkan film remakeyang akan datang bukan hanya sebatas memodernkan saja, tetapi juga untuk alat pelurusan sejarah. Yang berarti kita memerlukan sebuah konvensi yang akan mendiskusikan kembali dan menyepakati sejarah yang lebih objektif. Kita memerlukan kacamata yang lebih bening guna melihat kebenaran yang telah lama disembunyikan.

Tapi, entahlah. Nampaknya isu komoenis memang bakalan terus dihembuskan menjelang ajang pemilu atau pilkada. Dan yang jadi korban doktrin ya, kids-kids jaman now itu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun