Jadi, bisa diketahui bahwa film yang kita punya sekarang masih kental dengan pemelintiran dan unsur propaganda. Percaya atau tidak, film ini disebut sebagai "film dokudrama propaganda Indonesia" oleh Wikipedia. Kiranya, anda bisa periksa sendiri.
Lantas, bagaimana dengan acara nobar film G30S/PKI yang sudah direncanakan oleh berbagai pihak, apakah harus dibatalkan?
Tak perlu. Biarkan kids-kidsmengetahui seperti apa sebenarnya film yang banyak diperdebatkan itu. Biar mereka dapat menilai sendiri. Saran saya, selepas menonton itu film, bisa dilanjutkan dengan menonton film berjudul Jagal dan Senyap garapan Joshua Oppenheimer. Bisa juga dengan membaca buku tipis karangan Peter Dale Scott yang berjudul "Amerika Serikat dan Penggulingan Soekarno 1965-1967". Biar sesekali kita bisa meninjau sejarah dari sisi yang berbeda, bukan cuma dari buku PPKn dan pidato retoris semata.
Lebih dari itu, diharapkan film remakeyang akan datang bukan hanya sebatas memodernkan saja, tetapi juga untuk alat pelurusan sejarah. Yang berarti kita memerlukan sebuah konvensi yang akan mendiskusikan kembali dan menyepakati sejarah yang lebih objektif. Kita memerlukan kacamata yang lebih bening guna melihat kebenaran yang telah lama disembunyikan.
Tapi, entahlah. Nampaknya isu komoenis memang bakalan terus dihembuskan menjelang ajang pemilu atau pilkada. Dan yang jadi korban doktrin ya, kids-kids jaman now itu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H