Mohon tunggu...
Lastriningsi
Lastriningsi Mohon Tunggu... Guru - Guru

MEMBACA DAN MENULIS

Selanjutnya

Tutup

Analisis

Teori Empati dari Martin Hoffman

19 Januari 2025   12:13 Diperbarui: 19 Januari 2025   12:13 13
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Teori Empati dari Martin Hoffman

Teori ini menjelaskan bahwa empati merupakan kemampuan seseorang untuk merasakan emosi atau kondisi orang lain secara emosional. Hoffman menyebutkan bahwa empati berkembang melalui tahapan-tahapan tertentu, mulai dari empati global di masa bayi hingga empati yang lebih kompleks pada usia dewasa. Ia menekankan bahwa empati sangat penting dalam perilaku prososial, seperti membantu orang lain dan berperilaku moral. Faktor perkembangan empati meliputi:

Perkembangan kognitif (kemampuan untuk memahami perspektif orang lain).

Pengalaman sosial yang memungkinkan individu belajar tentang perasaan orang lain.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Analisis Selengkapnya
Lihat Analisis Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun