Mohon tunggu...
fandinodwi
fandinodwi Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - pelajar

nama saya fandino dwi novia putra yang berstatus sebagai pelajar SMA N 1 KOTA MUNGKID saya memiliki hobi sepak bola dan liburan

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan

Proses Awalmula Munculnya Junk Food

16 Desember 2024   22:25 Diperbarui: 16 Desember 2024   22:23 9
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Pendidikan. Sumber ilustrasi: PEXELS/McElspeth

     Junk food adalah Makanan yang rendah kalori, lemak Jenuh, gula, dan garam. Junk food menjadi salah satu Makanan yang Populer dikalangan anak Muda Junk food dikenal juga sebagai makanan cepat saji. Istilah Junk food Merupakan istilah yang merendahkan sejak tahun 1950 an.

     Beberapa makanan berprotein tinggi seperti daging yang didah dengan lemak Jenuh, dapat dianggap sebagai makanan cepat saji. Makanan cepat sati dan restoran cepat sadi seringkali disamakan dengan Junk food, Meskipun makan napapat dikategorikan sebagai Junk food. Permen, Minuman an cepat safi seringkali ringan, dan sereal, umumnya termasuk dalam kategori Junk food. Kekhawatir an tentang dampak negatif kesehatan akibal Pola makan Junk food, terutama Obesitas, telah mengakibatkan kampanye kesadaran kesehatan Masyarakat, Pembatasan iklan, dan penjualan dibeberapa negara. Junk food dalam berbergai bentuknya sedang trend dan merupakan bagian integral dari budaya Populer modern.

     Mengenai sumber daya tarik Junkfood, tidak ada Jawaban ilmiah Yang Pasti. Produsen Makanan menghabiskan miliaran dollar untuk Peneliti an dan Pengembangan guna Menciptakan Profil rasa yang memicu keter tarikan manusia terhadap gula, garam, dan lemak. Konsumsi menghasilkan efek Yang Menyenangkan dan mungkin membuat ketagihan pada otak. Jika Junk food dikonsumsi terlalu sering, kelebihan demak, karbohidrat, dan gula olahan yang ditemukan dalam Junk food berkontribusi terhadap peningkat an resiko obesitas, Penyakit kardiovaskular, dan banyak kondisi kesehatan Kronis Lainnya. Konsumen Juga cenderung makan terlalu banyak sekaligus, dan Mereka Yang Memuaskan nafsu Makannya dengan Junk food cenderung tidak mengonsumsi makanan sehat seperti buah dan sayuran.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun